[Catatan editor] Pada bagian pertama telah dijelaskan tentang masalah yang dihadapi oleh McDonald’s atas makanan siap saji yang mereka jual. McD mencoba untuk menyikapi rasa ketidakpercyaan dan ketidakpuasan konsumen dengan merilis campaign menggunakan augmented reality. Pada tulisan kedua ini akan dijelaskan bentuk dan penerapannya.
Sambungan dari bagian pertama.
McDonald’s tak menyerah sampai disitu. Menyikapi berbagai rasa ketidakpercayaan dan ketidakpuasan dari konsumen tersebut, restoran waralaba McDonald’s yang beroperasi di Australia memutuskan untuk meluncurkan campaign terbaru mereka. Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality, McDonald’s kembali melakukan usaha PR melalui sebuah aplikasi yang bernama ‘TrackMyMacca’s’, seperti yang dipaparkan dalam sebuah mini video berikut :
‘TrackMyMacca’s’ yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2013, adalah sebuah aplikasi gratis yang dapat diunduh di Apple App Store untuk kemudian digunakan di iPhone para penggunanya. Dengan aplikasi ini target audience mereka akan disuguhkan sebuah perjalanan virtual ‘behind the scenes’ menu makanan yang biasa McDonald’s sajikan, mulai dari penjelasan mengenai darimana sumber makanan berasal, hingga penjelasan mengenai rantai pasokan untuk bahan dasar dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s.
Semua informasi tersebut bisa Anda saksikan langsung di meja makan melalui iPhone sebagai medianya. Aplikasi ini menggabungan teknologi ‘image recognition’, GPS, ‘real date/time’ dan Augmented Reality, yang secara keseluruhan tentunya memberikan informasi yang menarik dan interaktif untuk disaksikan oleh konsumen selagi menikmati makanan mereka di gerai McDonald’s.
Aplikasi ‘TracMyMacca’s’ menjadi bagian dari campaign McDonald’s Australia yang sosialisasinya juga tentu tak lepas dari jejaring sosial terbesar saat ini yaitu Facebook. Berdasarkan keterangan dari laman Facebook McDonald’s Australia, aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ ini hanya bisa digunakan selama kurang lebih 5 bulan, yaitu semenjak 16 Januari sampai dengan 30 Juni 2013. Selain dapat digunakan di iPhone (3GS, 4, 4S dan 5), aplikasi ini dapat pula digunakan pada iPod touch (4th Generation), iPad (2, 3rd and 4th generation) dan new iPad Mini, dengan sistem operasi iOS 4, iOS 5 atau iOS 6 yang terinstall pada device tersebut.
Aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ juga terhubung dengan Facebook pribadi para penggunanya, sehingga pengguna aplikasi ini dapat berbagi mengenai pengalaman mereka di Facebook wall dan dapat mengajak teman-teman Facebooknya untuk melakukan tracking menu McDonald’s favoritnya dengan menggunakan aplikasi yang sama. Menghubungkan antara aplikasi dengan Facebook share adalah salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan dari suatu campaign. Dengan Facebook share, misi McDonald’s untuk menyampaikan pesan bisa lebih tersebar luas secara viral.
Dengan pendekatan seperti ini akankah McDonald’s mampu mengembalikan kepercayaan dari konsumennya? Terdapat beberapa key component yang membuat campaign ini memiliki kemungkinan berhasil yang besar, salah satunya adalah dengan penyebaran aplikasi iPhone secara gratis yang dapat dengan mudah diunduh langsung dari device penggunanya.
Juga turut memberikan andil, tampilan virtual yang interaktif dan realtime sehingga memungkinkan konsumen untuk mengetahui sumber bahan dasar dari menu McDonald’s yang mereka konsumsi kapanpun mereka inginkan. Selain itu, penggunaan aplikasi mobile yang terintegrasi dengan jejaring sosial adalah sebuah upaya pendekatan personal yang tentunya dapat meningkatkan arus informasi secara transparan dan tersampaikan secara viral di sosial media.
Secara keseluruhan, ide pengembangan aplikasi ‘TrackMyMacca’s’ ini merupakan usaha pendekatan yang baik dari sebuah brand yang ingin memberikan penjelasan mengenai suatu produk kepada konsumennya. Melalui aplikasi interaktif ini McDonalds’s membuat konsumen mencari jawaban atas rasa penasaran mereka mengenai proses produksi dari menu-menu yang disajikan di McDonald’s dengan cara yang menyenangkan dan lebih personal.
Gabungan antara teknologi, informasi, dan tidak melupakan integrasi antara aplikasi dan jejaring sosial seperti Facebook, tentu saja ini adalah sebuah cara yang brilian bagi brand untuk memadukan antara produk-produk yang dihasilkan dan pegalaman konsumen di dunia offline dengan menggunakan teknologi online. Yang menjadi pertanyaan tinggal bagaimana eksekusi campaign ini akan dijalankan, karena jujur saja: idea is cheap! Selama teknis eksekusi belum mampu mengimbangi dahsyatnya sebuah ide, maka usaha digital PR ini dapat gagal kapan saja.
Bagaimana menurut Anda?
[Selesai]
Profil penulis:
Primanola Perdananti adalah seseorang yang tanpa sengaja kecemplung di derasnya arus dunia digital. Di dunia nyata, wanita periang yang hobby fotografi dan mendengarkan musik ini berprofesi sebagai Project Manager di Idea Imaji dan mahasiswi yang sibuk menyelesaikan kuliahnya. Sementara di dunia maya ia dapat dengan mudah ditemui di twitter @primnol atau lebih jauh tentangnya dapat dilihat di about.me/primanola.
Sumber tulisan:
https://www.facebook.com/McDonaldsAU/app_415610661843785
http://www.behance.net/gallery/McDonalds-Track-My-Maccas/6738124
http://www.marketingweek.co.uk/trends/looking-through-the-page-into-the-material-world/4005317.article
http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_siap_saji#cite_note-1
http://www.merriam-webster.com/dictionary/fast%20food
http://www.youtube.com/watch?v=zBnqg_KTSIc&feature=player_embedded
http://www.nydailynews.com/life-style/eats/mcdonald-meetthefarmers-twitter-campaign-met-snide-comments-bad-reviews-article-1.1010980
http://www.mcdonalds.com.au
http://www.fims.uwo.ca/olr/feb1412/Twitter.html
0 thoughts on “[idea@work] Digital PR dan Teknologi: Studi Kasus McDonald’s TrackMyMacca’s (Bagian 2)”