BlackBerry 9720: Merangkul Masa Depan dengan Mengusung Desain Klasik?

Banyak orang penasaran, sebenarnya seperti apa strategi pemasaran yang digunakan BlackBerry. Kita belum mendapatkan kejelasan lebih lanjut nasib BlackBerry Messenger untuk cross-platform, kemudian seperti apa respon konsumen Indonesia terhadap Q5 – apakah diterima dengan lebih hangat dibanding Z10 dan Q10, dan mengapa Z30 tidak segera dikenalkan di Indonesia? Sebelum semua itu terjawab, lagi-lagi BlackBerry mengumumkan smartphone baru mereka, BlackBerry 9720.

Hal paling unik dari BlackBerry 9720 adalah sistem operasi yang digunakannya. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang lebih high-end, melalui perangkat ini BlackBerry tampaknya ingin mengajak Anda ke masa lalu – masa-masa keemasan mereka, saat ia masih menjadi pilihan utama mayoritas pecinta gadget Indonesia untuk bersosial media secara mobile. BlackBerry 9720 dipersenjatai revisi terbaru OS BB7, yaitu 7.1.

Dengan 9720, BlackBerry menset sebuah target pasar khusus: para pengguna smartphone pemula yang butuh akan device sederhana dan mudah digunakan, dan para pebisnis yang ingin terkoneksi dengan cepat dan mudah. Hal ini dipertegas dengan dukungan infrastruktur BlackBerry Enterprise Server (BB Server Express) yang ditujukan sebagai fitur pengelolaan untuk mendukung produktivitas kerja.

Lalu bukankah ‘bernostalgia’ belum tentu selalu menjadi hal yang baik, apalagi banyak perangkat smartphone lain – mayoritas ditenagai Android – yang bisa dibilang lebih canggih dan lebih ekonomis? Apa yang membuat BlackBerry begitu yakin untuk menghidupkan kembali ‘desain lama’ mereka, mengintegrasikannya dengan sistem operasi ‘tier dua’, dan kembali mengenalkan smartphoneentry-level‘ baru dengan harga yang cukup tinggi?

Menurut mereka ada beberapa alasan mengapa BlackBerry berani mengambil langkah ini. Yang pertama adalah bagian keyboard. BlackBerry, seperti biasa, bersikeras bahwa belum ada yang mengalahkan keyboard fisik dalam hal akurasi, kenyamanan dan kecepatan – kecuali tentu saja jika produsen layar sentuh akhirnya dapat mengaplikasikan teknologi airtouch feedback (atau haptic) pada layar sentuh.

Argumen ini membuka jalan pada alasan kedua. Berkat navigasi messaging yang terpecaya ini, BlackBerry masih yakin mereka mampu menjadi jendela terbaik untuk menavigasi aplikasi instant messaging dan juga jejaring sosial. Dengan device yang dipionirkannya ini, BlackBerry mengklaim bahwa mereka adalah penetap standar industri, serta mampu menyajikan data plan yang memudahkan pengguna untuk meng-upgrade-nya.

Dengan membaca pasar – terutama di Indonesia – BlackBerry menyimpulkan bahwa perangkat mereka masih menjadi piranti device nomor satu untuk quick messaging, fleksibilitas metode pembayaran, dan masih menjadi handheld kerja ‘wajib’ di banyak perusahaan.

Kemudian bagaimana dengan 9720, apa saja yang dimilikinya? BB 9720 semakin terintegrasi dengan aplikasi BBM. Terdapat tombol khusus BBM untuk membawa Anda langsung ke dalam aplikasi tersebut. Fitur lain yang dibanggakan oleh BlackBerry adalah BBM Voice yang memungkinkan Anda berbicara gratis via konektivitas Wi-Fi (kini menjadi fitur wajib ‘messenger‘). Dalam versi baru BBM yang dimiliki 9720, aplikasi ini dilengkapi BBM Channel, kemampuan a la fan-page di Facebook. Dengan semangat nostalgia, BlackBerry 9720 juga dilengkapi FM radio yang bisa Anda share dengan kawan-kawan di BlackBerry Messenger.

Saya sempat bertanya apakah BlackBerry 9720 adalah smartphone terakhir yang berjalan di platform BB7. Sang Senior Product Manager South East Asia-BlackBerry, Ardho Fadhola, menjelaskan bahwa tiap negara memilki pasar yang berbeda, dan hal ini akhirnya tidak menutup kemungkinan bahwa BlackBerry akan kembali mengenalkan device baru mereka dengan BB7. Tentu saja beliau tidak mau membahas lebih detail agar peluncuran berikutnya tetap ‘surprise‘.

Tentu saja BB7 mengadopsi beberapa kemampuan BB10 seperti fitur swipe, Snape & Share, pairing Bluetooth ringkas hingga broadcast post.

Menjawab pertanyaan seorang rekan media, dalam produk baru ini BlackBerry mencampakkan nickname-nickname seperti Curve, Bold atau Torch dan hanya menggunakan nama empat digit untuk varian ber-OS BB7 (dua hingga tiga digit, kombinasi huruf dan angka, untuk handheld BB10: Q5, Q10, Z30). Namun bukankah nickname membuatnya mudah diingat?

Saya belum bisa berani mengambil kesimpulan apakah 9720 akan sukses di pasar. Apalagi mengingat device Android disajikan dengan harga yang lebih murah dengan pilihan aplikasi yang jauh lebih banyak ketimbang apa yang dimiliki BB World. Hal ini diperkeruh dengan ketidakjelasan BBM untuk platform iOS dan Android. BlackBerry membutuhkan lebih dari sekedar device baru untuk dapat kembali bermanuver dengan lincah di pasar smartphone.

BlackBerry 9720 dilepas di pasar secara resmi tanggal 4 Oktober 2013 dan disajikan dengan harga Rp 2,6 juta. Sang General Manager Maspiyono Handoyo berpesan agar kita semua membeli dari dealer resmi, bukan via ‘black market‘, untuk mempermudah pelayanan aftersale dan membantu program pemerintah memberantas penyelundupan.

Spesifikasi BlackBerry 9720:

  • Prosesor 806 MHz Tavor MG1.
  • Sistem Operasi BlackBerry OS 7.1.
  • Memori RAM 512Mb, ROM 512Mb, dapat diekspansi hingga 32GB dengan MicroSD.
  • Layar IPS capacitive touchscreen, 16M, 480×360, 2,8-inci.
  • Konetivitas GSM 850/900/1800/1900 3G Network HSDPA 850/900/1900/2100, SIM, Mini-SIM, GPRS, EDGE, Wi-Fi 802.11 b/g, Bluetooth A2DP, microUSB v2.0.
  • Kamera 5 MP, 2592×1944 pixels, LED flash dengan geo-tagging.
  • Baterai stand-by 432 jam, talk time tujuh jam, musik hingga 30 jam.
  • Dimensi & Berat 114x66x12mm, 120 gram.
  • Warna untuk sementara hitam dan putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published.