Sudahkah Anda menikmati Metro: Last Light? Game first-person shooter yang dirilis di pertengahan tahun 2013 ini cukup dicintai gamer dan mendapatkan sebuah status cult di kalangan fans, dan Anda cukup rugi jika belum memainkannya. Kecuali jika Anda adalah salah satu dari 300 orang yang beruntung mendapatkan akses ke unit purwarupa Steam Machines.
Bekerjasama dengan Valve, sang publisher asal Jerman Deep Silver mengumumkan bahwa permainan dari developer asal Ukraina ini akan dibundel bersama prototype Steam Machines. Tujuan bundel ini bukan hanya untuk melihat performa ‘mesin’ dari Steam, namun juga untuk mengukur bagaimana rasanya menikmati FPS di ruang keluarga dengan Steam Controller yang diklaim lebih baik dalam menangani game-game jenis ini dibandingkan controller ber-analog biasa.
Metro: Last Light adalah sekuel dari Metro 2033. Metro 2033 sendiri diadaptasi dari karya tulis novelis Rusia Dmitry Glukhovsky, namun seri game ini tidak benar-benar mengikuti jalan cerita dalam novelnya walaupun menyajikan karakter utama yang sama: Artyom.
Latar belakang seri Metro adalah bumi paska perang nuklir, kondisi permukaan sangat parah, dikotori dengan bekas-bekas radiasi radioaktif, bahkan mengubah beberapa fauna (dan manusia) menjadi mutan pembunuh. Penduduk bumi terpaksa harus meninggalkan dunia permukaan dan mengungsi ke lorong-lorong bawah tanah yang tadinya digunakan sebagai jaringan kereta listrik – atau yang disebut Metro. Dari sinilah nama seri novel ini berasal.
Deep Silver sendiri telah berencana untuk turut merilis versi Linux bulan Mei, namun mereka menundanya hingga diluncurkan awal minggu ini. Untuk Anda yang telah membeli game ini via Steam, dengan satu akun, Anda bisa menikmatinya di Linux Ubuntu, Mac dan tentu saja PC. Dengan merilisnya di Linux, Valve juga dapat melakukan uji coba kompatibilitas dan simulasi apakah game-game akan berjalan mulus di SteamOS nanti.
Dan mungkin dengan adanya Metro: Last Light di Steam Machines, Valve bisa memamerkan performa platform mereka. Tentu saja versi ini akan berjalan lebih mulus dan cantik dibandingkan console – apalagi mengingat Last Light menggunakan engine yang cukup mengkonsumsi daya hardware. Tapi bayangkan jika versi SteamOS-nya berjalan lebih baik dibandingkan versi Windows. Saya merasa bahwa Valve ingin mencoba membuktikan sesuatu…
Anda bisa menyimak gameplay Metro: Last Light via embedded video di bawah.
(Sekedar peringatan, Metro: Last Light adalah game survival-horror bertema dewasa. Ia tidak baik dikosumsi wanita hamil, ibu menyusui, gamer di bawah umur dan juga Anda yang masih percaya ada monster bersembunyi di bawah kolong tempat tidur).