Situs iklan baris Tokobagus hari ini mengumumkan bahwa sejak bulan Juli tahun ini, layanannya telah melampaui satu miliar page view per bulan dengan rata-rata di atas 25 halaman per kunjungan per orang, dan lebih dari 50.000 iklan baru setiap harinya, untuk menjadi satu dari lima situs iklan baris teratas di negara-negara berkembang. Selain itu Tokobagus juga meluncurkan kampanye dan logo baru untuk memperkokoh posisinya sebagai tempat jual beli antar konsumen.
Menurut rilisan persnya, Tokobagus akan mengadakan beberapa perubahan terkait penempatan iklan baris yang nantinya akan memprioritaskan iklan dari para penjual individu di atas toko atau perusahaan untuk mempertegas tujuannya sebagai situs jual beli barang bekas untuk konsumen.
Seperti halnya usaha iklan baris lain, Tokobagus memang populer digunakan oleh pemilik toko dan bisnis sebagai perpanjangan keberadaan mereka di lingkuponline, namun demi kepentingan konsumen, Tokobagus akan lebih mengedepankan masyarakat.
Tagline baru “Cara Tepat Jual Cepat” mencerminkan mudahnya memasang iklan dan cepatnya barang laku atau terjual. Sementara itu, logo baru tetap mempertahankan warna merah yang merupakan ciri khas Tokobagus.com. Perubahan logo dan tagline ini diharapkan akan memperjelas posisi Tokobagus.com sebagai penyedia layanan jual beli consumer-to-consumer, terutama bagi pengguna baru.
Managing Director Tokobagus.com, Michal Klar, mengatakan, ”Kami sangat senang dapat menyediakan fasilitas jual beli barang bekas layak pakai kepada seluruh masyarakat Indonesia. Di tahun depan, kami mengharapkan lebih banyak masyarakat -dalam hal ini, pengguna individu- menggunakan Tokobagus.com sebagai sarana untuk menjual dan membeli barang bekas layak pakai.”
Tokobagus selama ini tidak berbicara banyak tentang pencapaiannya. Titik satu miliar page view ke situsnya sebenarnya telah dilampaui enam bulan yang lalu dan menurut berbagai survey beberapa tahun terakhir, Tokobagus telah berhasil mengejar dan mengalahkan Kaskus sebagai situs pilihan konsumen untuk saling berjual-beli. Kategori produk yang terpopuler di Tokobagus di antaranya mobil, motor, dan properti, tidak terlalu berbeda dengan layanan iklan baris di berbagai surat kabar di Indonesia.
Setelah kampanye yang cukup sukses melalui media TV dan online di tahun ini, Tokobagus akan kembali menekankan inti dari kampanye tersebut untuk memperbanyak jumlah konsumen yang menggunakan layanannya. Ke depannya Tokobagus akan semakin agresif beriklan di televisi karena menurut perusahaan, TV adalah medium yang paling cocok untuk memperkenalkan layanan iklan barisonline ke lebih banyak lagi masyarakat, terutama yang belum merambah dunia internet.
Ketika situs marketplace Multiply mengumumkan pada bulan April lalu bahwa mereka akan menutup perusahaan pada awal bulan Mei, hampir seluruh perhatian di dunia e-commerce Indonesia beralih ke Tokobagus karena kedua perusahaan tersebut beroperasi di bawah pengawasan MIH, perusahaan investasi asal Afrika Selatan. Pertumbuhan Tokobagus yang sangat pesat membuat MIH mengalihkan seluruh fokusnya dan memutuskan untuk menutup Multiply.
Menurut COO Alif Priyono, Tokobagus telah berhasil menempati posisi lima teratas di antara seluruh situs iklan baris yang beroperasi di negara-negara berkembang. “Kami sangat yakin ke depannya, ketika pasar online di Indonesia telah tumbuh secara maksimal, Tokobagus.com dapat menempati peringkat ke-empat atau ke-lima terbesar online classified di dunia, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat sekalipun.”
Sebelum diangkat sebagai kepala operasi di Tokobagus bulan Oktober kemarin, Alif sebelumnya menjabat sebagai content quality and customer service managerwalaupun lingkup kerjanya juga mencakup kepatuhan hukum, pemasaran onlinedan offline, dan bahkan penanganan penipuan. Alif bergabung dengan Tokobagus pada September 2012 dari Metranet, unit usaha Telkom yang pernah berusaha mendobrak tantangan e-commerce dengan mengubah plasa.com menjadi sebuah marketplace.
[perubahan] Sebelumnya kami menggunakan kata kunjungan sebagai kata gantipage view yang memang belum ada padanannya di bahasa Indonesia namun karena berpotensi membingungkan, kami memutuskan untuk menggantinya dengan page view.
—
Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aulia Masna.