Unit usaha Naspers, The Myriad International Holdings kini memegang kekuasaan yang luas atas Multiply.com. Naspers mengakuisisi controling interest yang menjadikannya punya peran dalam pengambilan keputusan atas perkembangan yang terjadi di Multiply.
Multiply yang kini berubah menjadi layanan social shopping, setelah sebelumnya berkutat di layanan blogging yang cukup lengkap dengan berbagai fasilitas seperti unggah foto dan video memang telah memfokuskan layanan mereka pada proses jualan secara online dan menjadi wadah dari banyak penjual, yang sebagian besar bisnis rumahan, termasuk juga di Indonesia dan menjadi semacam toko online kecil dengan UI yang sederhana namun cukup jika digunakan sebagai etalase untuk untuk memajang produk.
Multiply juga mengubah haluan mereka, salah satunya dengan meluncurkan Multiply Marketplace yang memberikan ruang yang lebih leluasa bagi mereka yang akan berdagang menggunakan layanan Multiply, bahkan ada indikasi juga bahwa mereka akan mengembangkan sistem pembayaran sendiri serta fasilitas keranjang belanja untuk para pengguna mereka, demi mendukung Multiply menjadi sarana jualan online yang populer.
Seperti yang dituliskan IndianWeb2, Multiply kini telah memiliki 70.000 lebih merchants, serta 20 juta pengunjung unik perbulannya. CEO Multiply, Peter Pezaris juga mengatakan bahwa Multiply berharap dukungan Naspers yang memiliki pengalaman serta menjadi pemimpin pasar untuk e-commerce di Eropa, Asia, Amerika Latin dan Afrika bisa membuat perkembangan yang baik dan solid untuk menjadikan Multiply pemimpin pasar social shopping di Asia Tenggara.
Dengan akuisisi ini, Multiply sendiri tetap akan berfokus pada social shopping di pasar Asia Tenggara, yang berarti juga melayani pasar di Indonesia, yang merupakan salah satu pangsa pasar terbesar untuk sosial shopping bagi Multiply. Akuisisi ini juga tidak akan mengubah tim manajemen, karena Multiply akan tetap dioperasikan dibawah tim manajemen yang sama.
Ini juga bisa berarti ucapan selamat tinggal bagi para blogger yang menggunakan Multiply untuk mengunggah tulisan, gambar (fotografi), video, dan berbagai konten yang tidak berhubungan dengan jualan. Akuisisi ini memberikan arahan yang semakin jelas atas layanan Multiply sebagai medium jualan, dan tempat bagi para penulis, yang berdasarkan pengalaman saya sendiri tidak terlalu suka dengan apa yang terjadi pada Multiply akhir-akhir ini, terutama yang berhubungan dengan jual-beli dan bisnis online.
Kehilangan pengguna di satu sisi, namun mendapatkan banyak pengguna disisi lain, pilihan yang harus dilakukan oleh Multiply, terutama dengan persaingan layanan sosial media yang demikian sengit. Mungkin akan ada perpindahan pengguna, dari Multiply ke layanan blogging lain.
Khusus untuk pasar Indonesia, sepertinya pertambahan disisi penjual online akan terus bertambah, meski dari pengalaman saya sendiri beberapa blogger yang tidak berjualan masih bertahan untuk menggungah konten mereka di Multiply, namun pertumbuhan para penjual online juga semakin tinggi.
Apakah dengan akuisisi ini Multiply akan berkembang pesat, dan mungkin menjadi saingan penyedia layanan mall online? Kita lihat perkembangannya beberapa waktu kedepan. Bagaimana dengan pendapat Anda, apakah akuisisi controling interest ini akan berpengaruh besar pada perjalanan Multiply diwaktu mendatang?
good artikel