Mediku Bertekad Menjadi Layanan Kesehatan Virtual Terlengkap di Indonesia

Berawal dari ide yang didapat saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play dalam versi beta. Pada awal tahun 2016, versi penuhnya akan segera dirilis.

Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.

Medical History berisi catatan kesehatan yang pernah diinputkan oleh pengguna. Dengan mencatatkan keluhan penyakit yang pernah diderita, sistem akan memberikan analisis dan mengingatkan pengobatan yang harus diambil ketika mengalamai gejala yang sama.

Fitur selanjutnya ialah Hospital Finder. Tidak hanya mampu menemukan rumah sakit besar, namun juga menjangkau klinik kesehatan di seputaran lokasi pengguna. Fasilitas ini tidak hanya memberikan POI (Point of Interest) namun termasuk fitur navigasi dan informasi kontak. Dan terakhir adalah Pill Remider, sebuah pengingat otomatis untuk mengatur jadwal minum obat.

Dalam pengembangan Mediku, tim VistoWorks Studio yang terdiri dari 6 orang (saat ini semua masih dalam status mahasiswa) turut menggandeng pakar kesehatan. Mereka menggandeng tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia untuk mendapatkan insight seputar dunia kesehatan. Mediku ingin diciptakan untuk mampu menjadi perawat virtual yang benar-benar bisa memberikan alternatif solusi kesehatan.

Rencana pengembangan pada versi penuh aplikasi

Pada versi penuh yang akan dirilis mendatang, terdapat sebuah layanan esensial yang akan ditambahkan, yakni klinik konsultasi dokter virtual. Mediku telah merekrut bebeapa dokter yang akan siap sedia memberikan pelayanan kesehatan secara virtual melalui aplikasi.

Layanan tersebut akan menjadikan Mediku bersifat freemium. Nantinya penggunaan layanan konsultasi kesehatan akan dikenakan biaya. Proses pembayaran menggunakan sistem kredit pada aplikasi yang dapat dibeli secara virtual, mirip dengan berbagai layanan berbasis aplikasi yang ada saat ini.

“Kami sangat optimis layanan ini akan bisa membuat Mediku berkembang. Saat ini kebanyakan aplikasi kesehatan yang ada di Indonesia sifatnya baru satu arah. Kami ingin menghadirkan penyegaran dengan memungkinkan pengguna dapat berinteraksi seperti layaknya saat mereka mendatangi dokter pribadi,” ujar Product Manager Mediku Velta Azizah Destiana.

Untuk merealisasikan visi Mediku, pengembang begitu berkonsentrasi pada pembuatan user experiences yang pas. Disadari bahwa solusi kesehatan erat kaitannya “cocok-tidak cocok”, oleh karenanya desain intuitif dinilai sangat esensial untuk menciptakan sebuah value yang proporsional bagi pengguna.

“Untuk target dalam waktu dekat tidak muluk-muluk, kami ingin segera merilis aplikasi versi penuh. Dan kami ingin merangkul semua pengguna smarphone di Indonesia untuk mencicipi layanan ini, karena Mediku memang diciptakan spesial untuk masyarakat Indonesia. UX yang mudah diterima, kami rasa akan menjadi nilai plus, karena tak harus terbiasa dengan aplikasi kompleks untuk dapat menikmati layanan yang ada di Mediku,” pungkas Velta.

Saat ini Mediku juga sedang mencari funding untuk membantu memaksimalkan suksesi produk, termasuk untuk memperluas kemitraan dengan tim dokter. Beberapa waktu lalu Mediku juga sempat membuat sebuah kanal crowdfunding namun belum mendapat antusias yang baik dari masyarakat.