Big data merevolusi cara industri memandang data / Shutterstock

Big Data dan Revolusi Industri Memandang Data

Big data telah mengubah cara pandang kita terhadap data. Relativitas dan scope data sedang berubah. Alir dan saluran data semakin banyak menyebabkan teknologi big data menjadi salah satu hal yang wajib dipahami. Salah satu cara yang unik untuk mencoba mengerti teknologi big data adalah dengan memahami bagaimana data mining bekerja dan bagaimana melihat aspek keuntungan lain dari data. Big data sebenarnya adalah pengelolaan data dengan cara yang tepat.

Perkembangan teknologi internet dan menjamurnya media sosial dan budaya-budaya daring lainnya berperan besar terhadap perkembangan teknologi big data. Tepatnya membantu ekosistem big data tumbuh. Setiap dari kita mengunggah gambar, membeli barang secara daring, dan kegiatan daring lainnya turut menyumbang data yang sedikit “memaksa” untuk mengelola data tersebut lebih baik dengan big data. Lanskap big data pada umumnya membantu untuk berinovasi dalam mengembangkan, mengumpulkan, bertahan dan mempertahankan berbagai macam informasi.

Big data merupakan sesuatu yang rumit. Berbicara tentang big data selain berbicara mengenai ukuran data yang besar juga tentang variasi dan arus data yang kencang. Terlebih lagi selalu akan ada “banjir” data selama internet, media sosial dan perangkat seperti wearable dan internet of things masih tetap digunakan dan saling terhubung.

Sebuah tantangan yang mesti dipecahkan industri. Terlebih bagi mereka yang mencoba mendapatkan wawasan lebih dari data yang mereka miliki. Memahami data mining bisa menjadi awal yang baik untuk memahami bagaimana big data bekerja. Juga bagaimana pengelolaan data dengan berbagai macam kompleksitas seperti ukuran, variasi dan alir yang deras.

Pada intinya big data mampu merevolusi bagaimana cara industri mencari informasi dan selanjutnya dimanfaatkan untuk sebuah improvisasi. Informasi yang didapat bisa diubah menjadi strategi untuk kebutuhan perusahaan. Data yang terus bertambah butuh pengelolaan yang tepat. Big data bisa menjawab hal itu.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk penulisan artikel ini