Menyandang gelar sebagai browser terpopuler bukan berarti Chrome tidak punya reputasi jelek. Browser bikinan Google tersebut terkenal boros daya, dan hasil pengujian Microsoft baru-baru ini kian membuktikan anggapan tersebut – sekaligus menunjukkan bahwa Microsoft Edge jauh lebih irit daya.
Dalam pengujian tersebut, Microsoft menggunakan empat laptop identik yang masing-masing menjalankan browser berbeda-beda: Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox dan Opera. Ada tiga tahap pengujian yang dilakukan, yang pertama adalah mengukur rata-rata konsumsi daya masing-masing dalam skenario lab yang terkontrol.
Microsoft Edge unggul dalam tahap pertama tersebut, sanggup memberikan sekitar 36 sampai 53 persen daya baterai ekstra ketimbang browser lain. Tahap ini mencakup rangkaian aktivitas yang biasa kita lakukan ketika browsing, mulai dari membuka situs, membaca-baca artikel sampai menonton video.
Tahap pengujian yang kedua adalah mengagregasi telemetri dari jutaan perangkat yang menjalankan Windows 10, lalu mengukur rata-rata konsumsi dayanya. Lagi-lagi Microsoft Edge unggul jauh dibanding Chrome; 465,24 mW dibanding 719,72 mW.
Tahap yang terakhir adalah membiarkan keempat laptop melakukan streaming video HD sampai baterainya habis. Sekali lagi Microsoft Edge menunjukkan prestasinya dalam hal efisiensi daya, dimana Edge bisa bertahan 17 persen lebih lama dari Opera – dengan posisi mode power saving menyala – 43 persen lebih lama dari Firefox dan 70 persen lebih lama dari Chrome.
Sejauh ini mungkin Anda berpikiran bahwa ini merupakan salah satu cara Microsoft dalam mempromosikan browser bawaan Windows 10 tersebut, akan tetapi Wall Street Journal belum lama ini juga mengadakan tes serupa dan menyimpulkan Edge sebagai browser yang paling irit daya untuk keperluan browsing maupun streaming.
Jadi bagaimana? Apakah setelah ini Anda bakal beralih dari Chrome ketika menggunakan laptop? Atau mungkin Google malah semakin tertantang untuk membuat browser-nya jadi lebih efisien?
Sumber: Windows Blog.