Dilansir dari beberapa pemberitaan hari ini Ensogo mengumumkan untuk penutupan bisnis di pasar Asia Tenggara berbarengan dengan pengunduran diri CEO mereka, Kris Marszalek. Tahun yang berat bagi Ensogo setelah dalam beberapa bulan terakhir mengalami kemerosotan nilai saham, direksi yang mengundurkan diri dan separuh dari staf diberhentikan.
Dikutip dari e27 pihak Ensogo mengungkapkan unit bisnis Asia Tenggara akan ditutup, semua staf sudah mendapatkan informasi ini dan komunikasi dengan pelanggan akan dilalukan dalam beberapa hari ke depan.
Kami masih berusaha menghubungi pihak Ensogo Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai kabar ini.
Ensogo adalah layanan e-commerce asing kedua yang hengkang dari kawasan Asia Tenggara tahun ini. Di bulan Februari, Rakuten telah menutup layanannya di Indonesia, Singapura, dan Malaysia karena tidak mampu bersaing. Ensogo bisa dibilang menghadapi nasib yang sama.
Ensogo dahulu sempat berjaya ketika masih bernama DealKeren dan sempat diakuisisi raksasa daily deals LivingSocial. Jatuhnya bisnis daily deals secara global membuat bisnis LivingSocial di Indonesia dilepas ke iBuy Group di bulan April 2014 dan kemudian kembali menggunakan entitas Ensogo.
Sebenarnya dari segi inovasi Ensogo masih sempat mencoba peruntungan di mobile commerce. Di awal Maret silam Ensogo sempat meluncurkan mobile marketplace, dan peluncuran tersebut disebut berhasil mendongkrak transaksi Ensogo. Dengan alasan untuk menjaga kas perusahaan dan memberikan peluang untuk kesempatan investasi baru, Ensogo menyatakan sudah tidak akan memberikan dukungan ke anak perusahaan flash sale dan unit bisnis marketplace di Asia Tenggara.