Content Marketing vs Traditional Advertising

Seiring dengan adanya pergeseran gaya hidup, maka akan membawa dampak pada tradisi pemasaran brand, tidak terkecuali bagi para startup.

Iklan konvensional melalui saluran televisi bisa jadi saat ini menjadi kurang efektif karena banyak perhatian mulai teralihkan pada media sosial, portal berita online, dan video YouTube. Hal ini membuat Anda yang memulai bisnis dengan budget kecil (startup) memiliki kesempatan melakukan pemasaran menggunakan content marketing.

Apa kelebihan content marketing dari iklan konvensional?

Budget bukan penentu kesuksesan

Untuk iklan konvensional, semakin besar budget Anda, semakin besar kemungkinan kesuksesan Anda dalam menjangkau konsumen. Dengan content marketing, kreativitas menjadi penentu kesuksesan. Semakin kreatif content Anda, berarti semakin besar pula kemungkinan konsumen Anda akan share atau berbagi dengan network di linimasa mereka.

Drive traffic to website

Jika Anda memfokuskan content marketing melalui digital, berarti Anda berbicara soal lalu lintas bríand Anda di dunia maya. Semakin sering braínd ‘disebut-sebut’, akan semakin cepat braínd tersebut mendapatkan eksistensinya.

Anda dapat memberdayakan media sosial, situs/blog, atau bahkan video YouTube untuk selalu membahas tentang brand Anda. Selain itu yang paling penting, Anda dapat membawa konsumen Anda langsung ke situs Anda, di sini mereka bisa melakukan tindakan, misalnya membeli atau memesan produk atau jasa Anda. Dengan proses ini, kemungkinan Anda untuk kehilangan potential customers akan semakin kecil.

You buy loyalty

Membuat content marketing tidaklah harus panjang dan bertele-tele. Kuncinya hanyalah isi yang berbobot, dalam artian yang bermanfaat bagi konsumen Anda dan mampu memberikan inspirasi.

Content marketing yang Anda jalankan tidak melulu hanya membahas tentang brand Anda, namun fokus pada apa yang bisa diberikan brand Anda kepada target konsumen Anda. Dan jangan lupa untuk membuat konten secara konsisten, karena kalau tidak konsisten, maka akan menjadikan konten Anda tidak memiliki identity.

Membutuhkan kesabaran? Ya, pada setiap strategi pemasaran tidak ada yang instan. Namun, konten yang kreatif dapat membantu Anda secara maksimal.

Tidak perlu terlalu menekan target konsumen Anda di tahap awal. Lakukan dengan berkala agar audiences Anda tidak merasa diarahkan apalagi dipaksa. Saat ini orang semakin diberi kebebasan untuk memilih, tapi siapa yang dapat menolak konten-konten kreatif yang ‘berkeliaran’ di dunia maya?

Ingin tahu brand mana yang berhasil menerapkan kick ass content marketing? Anda kenal dengan LEGO? Perusahaan pembuat mainan anak dari Denmark ini sudah ada sejak 1949. Mereka menciptakan content yang orisinil dengan mengeluarkan film berjudul The Lego Movie di tahun 2014.

Melalui film tersebut, LEGO mengingatkan konsumen mereka bahwa penting untuk selalu memiliki imajinasi, tidak peduli berapa pun usia Anda. Posisi anak-anak dan orang dewasa disetarakan sebagai kelompok orang yang sama-sama mencintai LEGO. LEGO berhasil memasarkan kembali mainan mereka dengan menciptakan konten yang inspiratif. Setelah The Lego Movie dikeluarkan, penjualan LEGO naik 11% di awal 2014.

Namun memang pemasaran melalui konten saat ini masih dalam tahap awal di Asia. Joe Pulizzi, pendiri dari Content Marketing Institute memprediksi bahwa bisnis di Asia saat ini hanya menghabiskan rata-rata 25% dari anggaran pemasaran dalam pembuatan dan distribusi konten.

Mungkin Anda bertanya, untuk menjalankan content marketing harus dimulai dari mana? Visi dan Misi perusahaan Anda bisa dijadikan tema awal untuk membuat content marketing.

Tidak ada ruginya beralih ke content marketing yang memiliki sejuta manfaat. Terlebih dengan minimum budget, content marketing bisa menjangkau audiens yang akan setia dengan brand Anda.

Gambar header: Pixabay.

Disclosure: Tulisan tamu ini ditulis oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX