Kemarin saya hadir sebuah acara FGD bersama dengan perwakilan dari Telkom, Kadin Jabar serta Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf serta komunitas, di sebuah cafe di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung. Sebagai informasi, pada hari yang sama, pagi harinya, Wagub Jabar juga menghadiri peresmian program Jabar Cyber Province, di kota Cimahi, Jawa Barat.
Saya kira pertemuan ini juga masih memiliki kaitan dengan acara peresmian tersebut, karena berhubungan juga dengan industri ICT serta perkembangan yang terjadi di dunia ‘teknopreneur’. Ada dua alasan yang membuat saya cukup tertarik menghadiri FGD tersebut, yang pertama adalah ada hubungannya dengan industri ICT, yang tentunya berhubungan juga dengan dunia startup lokal.
Yang kedua, hadirnya komunitas, salah satunya komunitas web atau IT yang diwakili oleh FOWAB yang mempunyai kesempatan untuk menyampaikan secara langsung tentang kondisi yang mereka hadapi di dunia nyata, khususnya di kota Bandung, termasuk kondisi bisnis IT, seperti pertumbuhan startup lokal.
Acara yang merupakan inisiatif dari Pak Romano dari Telkom berlangsung sangat santai dan tanpa protokoler sama sekali, konsepnya FGD memang dibuat sangat santai agar hambatan atas komunikasi yang biasa terjadi antara pihak pemerintah dengan komunitas/pelaku usaha bisa dihilangkan.
Ada sekitar 20 orang lebih yang hadir dan terdiri dari berbagai pihak, selain pak Wagub Jabar sendiri, ada perwakilan dari Telkom, Kadin, beberapa pengusaha serta pelaku industri kreatif dan komunitas seperti dari TEDx Bandung serta dari FOWAB (Forum Web Anak Bandung).
Bincang-bincang yang terjadi juga terdiri dari berbagai topik yang muncul, namun beberapa hal yang bisa saya tangkap antara lain, adalah munculnya keinginan untuk mempertemukan pihak pemerintah atau pembuat kebijakan, penyedia infrastruktur serta komunitas dan membuat sesuatu secara bersama-sama.
Telkom punya infrastruktur dan mau memberikan dukugan untuk para pegiat bisnis ICT, tetapi mereka tidak bisa memberi dukungan semua secara keseluruhan, karena membutuhkan sumber data yang cukup besar, harus memilih usaha mana yang akan didukung untuk diberikan fasilitas sesuai dengan kepasitasnya, dan pertemuan ini juga bisa memberikan masukan tentang pihak mana saja yang bisa diberikan dukungan penuh untuk fasilitas maksimal untuk mendukung usaha mereka.
Wagub Jabar sendiri terlihat sangat antusias atas pertemuan ini, ia juga menjelaskan bahwa pemerintah juga aware dan mengetahui tentang perkembangan industri kreatif, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan ingin mempertemukan antara kebijakan dengan para pelaku itu sendiri, beliau juga antusias dan memberikan perhatian ketika Reza Prabowo sebagai perwakilan dari FOWAB, HackerspaceBDG serta pelaku bisnis teknologi (startup lokal) menjelaskan berbagai informasi serta kebutuhan dari para ‘teknopreneur’, pertumbuhan startup lokal serta hadirnya beberapa investor luar negeri yang datang ke Bandung sebagai tanda ketertarikan mereka pada bisnis yang berkaitan dengan teknologi di tingkat lokal.
Selain memberikan fasilitas, yang saat ini lebih berupa dukungan yang berhubungan dengan regulasi, pemerintah juga mengungkapkan keinginan mereka, semacam timbal balik dari komunitas, apa yang mereka bisa berikan untuk kemajuan pemerintahan, misalnya aplikasi yang berhubungan dengan informasi tentang apa yang terjadi di masyarakat, jadi fasilitas yang diberikan, entah itu organisasi atau apapun bisa juga berperan pada apa yang pemerintah lakukan, tentunya yang berhubungan dengan pelayanan pada masyarakat.
Pihak Kadin juga unjuk bicara dan menjelaskan bahwa Kadin pun sudah melihat peluang besar dari bisnis yang berhubungan dengan ICT, mereka juga mengatakan bahwa mereka bisa memberikan dukungan, salah satunya adalah berusaha untuk memberikan fasilitas bagi para usahawan ini, yang biasanya visible tetapi tidak ‘bankable’, mereka juga berusaha untuk mendekati pihak bank agar bisa memberikan semacam program kredit (modal) bagi para pelaku usaha.
Wagub Jabar juga mengutarakan idenya tentang pemanfaatan kawasan industri di wilayah Leuwigajah, berupa gedung bekas pabrik untuk diusulkan untuk menjadi semacam kawasan industri ICT dengan dukungan Telkom untuk menyediakan infrastruktur. Ide ini memang masih wacana dan tentunya masih butuh waktu untuk terealisasi, itupun kalau memang jadi akan terlaksana, namun munculnya ide ini bisa memberikan gambaran tentang antusiasme pemerintah untuk menyiapkan fasilitas bagi industri ICT.
Dan dipenghujung acara diskusi tersebut, muncul kesepakatan, mungkin semacam gentleman’s agreement antara Pak Romano dari Telkom, Ketua Kadin Jabar dengan Pak Dede Yusuf yang sepakat untuk dengan ide untuk membuat ‘Creative Park’ di Bandung, ide kasarnya adalah sebuah tempat dengan fasilitas lebih yang bisa digunakan untuk para pekerja kreatif atau setidaknya sebuah tempat dimana masyarakat bisa menikmati berbagai fasilitas yang didukung infrastruktur yang memadai dari Telkom, terutama yang berhubungan dengan teknologi (internet), fasilitas ini bisa diberikan para mahasiswa atau kalangan umum.
Pertemuan ini adalah pertemuan pertama dan akan terus berlanjut, ide yang diutarakan juga masih berupa janji-janji, yang pelaksanaannya juga harus terus dimonitor, karena kemungkinan juga akan terbentur masalah birokrasi serta persoalan waktu kapan tepatnya akan terlaksana, tetapi setidaknya berbagai pihak yang terkait dengan industri teknologi telah bertemu dan masing-masing mendapatkan masukan informasi atas kebutuhan serta perkembangan yang terjadi, misalnya pelaku bisnis atau komunitas telah berusaha memberikan masukan serta pengetahuan tentang apa yang terjadi di dunia nyata serta informasi kebutuhan apa saja yang bisa diberikan, di sisi lain pelaku bisnis serta komunitas juga mendapatkan informasi dari pemerintah, Kadin Jabar serta Telkom.
Saya harus jujur bahwa saya cukup skeptis untuk menghadiri pertemuan seperti ini, tentunya diskusi semacam ini bukan yang pertama terjadi dan selalu muncul pertanyaan tentang implementasi serta keberlanjutan dari wacana yang dikemukakan.
Perjalanan memang masih jauh, beberapa hal masih dalam bentuk wacana serta ide, terus terang saya sendiri juga tidak tahu secara pasti akan kemana pertemuan semacam ini menuju namun, saya sendiri lebih tertarik dengan apa yang mungkin bisa terjadi didepannya, salah satunya wacana tentang ‘creative park’ atau kawasan industri di Leuwi Gajah jadi dibuat, selain itu minimal pihak pemerintah, Kadin serta Telkom mendapatkan informasi langsung dari pelaku bisnis itu sendiri, termasuk informasi tentang ketertarikan investor luar negeri yang terlihat lebih antusias dengan startup lokal. Pihak yang hadir juga terlihat antusias untuk terus ikut ambil bagian dan mengembangkan beberapa ide untuk pertemuan berikutnya.
Kita lihat perkembangan selanjutnya, meski tetap skeptis, namun saya tertarik untuk mengikuti dan melihat perkembangan yang terjadi, dan menurut saya yang terpenting adalah win-win solution, pelaku industri tentunya harus mendapat pemasukan atas kemungkinan kerjasama yang akan terjadi agar usahanya bisa sustainable, demikian juga pemerintah, minimal bisa mendapatkan aplikasi yang dapat membantu menjalankan program mereka, kalau unsur saling menguntungkan ini bisa tercipta, sustainabilitas komunikasi serta kerjasama menjalankan program juga bisa lebih terjaga, tentunya yang penting adalah sisi profesionalitas serta ‘bersih’ dari kepentingan proyek.
Update: Saya mendapatkan konfirmasi untuk inisiatif acara FGD kemarin adalah pihak Telkom yang diwakili oleh Pak Romano. Jadi, saya ‘menarik’ satu nama yang sebelumnya saya cantumkan sebagai inisiatif acara atas permintaan yang bersangkutan.
ya, semoga saja terwujud.
Sama, gue juga skeptis. Jadi ingat mega proyek airport city untuk jawa barat. Bahkan lembaganya sudah ada (lupa namanya karena panjang) dari tahun 2007an. Tidak tahu jadi apa tidak…
Mudah2an ini lebih jelas
jadi pesan moralnya, pilihlah lagi dede yusuf di putaran berikutnya, okay gee ^H^H^H techno preneur?
Semoga benar-benar dilaksanakan, seperti HackerSpaceBDG 🙂
Wah, banyak orang saya kenal di sana (Kak Iqbal, Kak Zulangga, Kak Riza)..
Pengen ikutan dong kalau ada pertemuan selanjutnya, boleh?? Saya juga kan aktif ikut fowab, hehe