Ukur Laju Jantung di Area Pelipis, Moov HR Diklaim Lebih Akurat dari Smartwatch

Di tengah-tengah populernya fitness tracker dan smartwatch, banyak yang mempertanyakan akurasinya dalam memonitor laju jantung. Salah satu alasannya adalah posisi perangkat yang kemungkinan bisa naik-turun di pergelangan tangan ketika pengguna sedang berlatih secara intensif, atau strap-nya sekadar kurang kencang. Alhasil, terdapat jarak kecil antara kulit dan sensor yang berdampak pada penurunan akurasi.

Alasan kedua, seperti yang diungkapkan oleh salah satu produsen fitness tracker, Moov, adalah saraf yang bertumpuk-tumpuk di area pergelangan tangan. Kondisi ini mengakibatkan sinyal yang diterima sensor jadi terlalu ‘berisik’ dan kurang jernih, dan lagi-lagi efeknya adalah penurunan akurasi.

Jadi solusinya bagaimana? Apakah perangkat harus dikenakan di area lain selain pergelangan tangan? Lalu bagaimana jadinya kalau ternyata tidak nyaman? Semua faktor ini telah dipertimbangkan oleh Moov, dan mereka pun sudah siap untuk mewujudkan buah pemikirannya lewat Moov HR.

Moov HR sejatinya merupakan sebuah sensor laju jantung seperti pada umumnya, akan tetapi ia didesain untuk diselipkan ke dalam headband atau topi renang, menempel langsung pada kulit di area pelipis. Menurut Moov, kulit di area pelipis jauh lebih tipis daripada di pergelangan tangan, sehingga sinyal yang diterima lebih bersih dan hasil pengukuran jadih lebih akurat.

Ringkas dan tahan air, Moov HR dirancang untuk diselipkan ke dalam headband atau topi renang saat berolahraga / Moov
Ringkas dan tahan air, Moov HR dirancang untuk diselipkan ke dalam headband atau topi renang saat berolahraga / Moov

Moov tidak lupa menjelaskan mengapa mereka memilih area pelipis ketimbang yang lain, seperti misalnya ujung jari atau telinga. Menurut mereka, akurasi harus diimbangi dengan kenyamanan, dan memakai headband atau topi renang dinilai lebih nyaman dalam menemani pengguna berolahraga.

Kembali ke topik utamanya, bagaimana akurasi Moov HR itu sendiri? Berdasarkan hasil pengujian mereka, akurasinya sebanding dengan electrocardiogram (EKG), yang tidak lain merupakan perangkat yang digunakan di mayoritas rumah sakit. Selagi digunakan, Moov HR bisa di-sync dengan smartphone untuk menampilkan data laju jantung secara real-time, baik dalam satuan beats-per-minute (BPM) ataupun gelombang.

Secara fisik, tentu saja Moov HR tahan air mengingat ia dirancang untuk disandingkan bersama topi renang. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 6 jam dalam satu kali charge.

Pre-order Moov HR saat ini sudah berlangsung dengan harga $60. Perangkat tersedia dalam dua varian: headband atau topi renang, tergantung preferensi pengguna. Nantinya, harga retail-nya diperkirakan akan berkisar $99.

Sumber: The Verge dan Moov.