Sankalp Southeast Asia Summit 2016 Perlebar Peluang “Social Entrepreneurship” di Indonesia

Tepat hari ini, Selasa (25/10) Sankalp Southeast Asia Summit 2016 resmi dibuka di Hotel Bidakara, Jakarta. Acara ini akan berlangsung hingga esok hari. Agenda pada hari pertama ini adalah diskusi dengan berbagai tema, seperti instrumen pembiayaan utang yang inovatif, berinvestasi dalam ekosistem inovasi, hingga investasi di sektor perikanan secara berkelanjutan.

Acara ini diharapkan, dapat menjadi peluang bagi investor dari berbagai belahan dunia untuk mulai berinvestasi dan berkontribusi dalam startup yang penuh dengan sarat nilai sosial dan memiliki impact bagi masyarakat luas. Begitupula untuk para entrepreneur itu sendiri, diharapkan mereka bisa menemukan ide baru lainnya, berkontribusi pada peningkatan taraf hidup orang banyak, serta menambah jaringan.

Untuk acara tahun ini, Sankalp memfokuskan diri membahas sektor usaha dari energi, perikanan, inklusi keuangan, pengembangan teknologi, dan agrikultur. Kelima sektor tersebut dinilai paling berpengaruh dalam perekonomian suatu negara.

Nisha Dutt, CEO Intellecap, menjelaskan acara ini akan menghadirkan 600 stakeholders dari kawasan Asia Tenggara, ditambah 60 pembicara yang akan memberikan insight dan berpengalaman di bidangnya. “Sankalp Summit diharapkan jadi ajang terbesar dalam menemukan inovasi baru untuk memberikan impact yang besar bagi pertumbuhan SME yang bergerak di bidang social entrepreneurship,” terang dia.

Pihaknya meyakini Indonesia adalah negara penghubung yang tepat untuk menghubungkan antara investor dengan pengusaha. Pasalnya, Indonesia menyimpan potensi UKM yang sangat besar untuk dikembangkan. Sankalp, lanjutnya, dapat menjadi platform yang bisa menciptakan kolaborasi dan memperkuat ekosistem social entrepreneurship antar negara di seluruh dunia.

“Kami membidik kolaborasi entrepreneurship antar koridor negara-negara di Asia, dengan Afrika, Amerika Serikat, Eropa, dan ASEAN.”

Selain mengadakan forum diskusi, Sankalp SEA Summit juga menyelenggarakan Sankalp Southeast Asia Enterprise Awards 2016. Pemenang yang terpilih nantinya akan berkesempatan mendapatkan dana investasi dan akan diboyong Sankalp Summit lainnya yang akan diselenggarakan di Mumbai, India dan Nairobi, Kenya dan program pendampingan lainnya.

10 finalis tersebut berasal dari ASEAN, Indonesia memiliki dua perwakilan. EngageSpark (Filipina), Virtualahan (Filipina), nFrnds (Indonesia) mewakili sektor pengembangan teknologi, PT Jejaring Hijau Indonesia (Indonesia) dan Hill Tribe Organics (Thailand) mewakili sektor agrikultur, Atec Biodigester (Kamboja) mewakili sektor energi terbarukan.

Berikutnya, My Dream Home (Kamboja) mewakili sektor mata pencaharian (livelihood), Watershed Ventures (Kamboja) dan Happy Tap (Vietnam) mewakili sektor air dan sanitasi. Terakhir, Kruosar Surya (Kamboja) mewakili sektor energi.

Aavishkaar Venture umumkan investasi di dua startup baru

Sementara itu, Aavishkaar Venture Management Services yang merupakan perusahaan modal ventura asal India mengumumkan pada November mendatang pihaknya akan berinvestasi ke dua startup baru. E N Venkat, Partner Aavishkaar, mengatakan untuk hajatan kali ini pihaknya menyiapkan dana sekitar 5 juta Dolar untuk kedua perusahaan tersebut.

Sektor usaha yang dipilih adalah agrikultur dan livelihood. Dia mengungkapkan alasan memilih kedua perusahaan ini dikarenakan visi misinya yang tepat dan terbilang unik dalam melakukan pendekatan kepada petani dan artisan.

Venkat menerangkan dalam memilih perusahaan yang hendak diinvestasikan ada beberapa kriteria yang menjadi ketentuan, yang terpenting adalah mengukur kesiapan bisnis harus sudah siap dan memiliki model bisnis yang jelas. Sebab ini menjadi hal yang krusial dalam menentukan apakah perusahaan tersebut sudah siap menerima investasi atau belum.

Pada tahun sebelumnya, Aavishkaar mengucurkan dana segar sebesar 2,1 juta Dolar untuk perusahaan North Atlantic Inc., anak usaha dari PT Bali Seafood. Investasi ini bertujuan untuk membantu nelayan lokal dalam menjual hasil tangkapannya dalam keadaan beku ke supermarket dan restoran yang berlokasi di Amerika Utara dan Asia.

“Bulan depan kami akan umumkan identitas dari kedua perusahaan ini. Prosesnya sudah due dilligence,” pungkas Venkat.