Membeli properti bisa menjadi perkara yang rumit dan menghabiskan waktu bila calon pembeli tidak begitu memahami kompleksnya skema paket-paket Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan. Hal tersebut lah yang menjadi salah satu latar belakang hadirnya layanan SikatAbis di tahun 2013 silam. Pun saat ini fokus layanannya berada di properti, tahun 2017 mendatang SikatAbis berencana untuk memperluas layanan mereka ke KTA (Kredit Tanpa Agunan) untuk kredit kendaraan, modal usaha, asuransi, dan investasi.
Pada dasarnya, SikatAbis adalah startup Indonesia yang bergerak di sektor fintech dengan menyediakan layanan pembanding kredit rumah dan apartemen dari berbagai bank di Indonesia. Selain membandingkan penawaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), pengguna juga bisa langsung mengajukan pinjaman melalui SikatAbis. Layanan SikatAbis sendiri telah berdiri sejak tahun 2013 silam dan hingga saat ini masih berjalan secara bootstrap.
SikatAbis lahir dari tangan Chris Situmorang dan I Made Adi yang merupakan sahabat sejak sekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Keduanya pun bertemu kembali saat menjalani masa kuliah di Singapura, Chris di NUS (National University Singapore) dan Made di NTU (Nanyang Technology University). Namun, yang menjadi pemicu lahirnya layanan SikatAbis adalah pengalaman pribadi keduanya ketika ingin membeli apartemen saat menjalani masa bekerja di Singapura.
Chris mengatakan, “Semasa bekerja di Singapura […], saya merasakan repotnya mengumpulkan informasi paket KPR dari berbagai bank, betapa kompleksnya skema tersebut, dan betapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memutuskan yang ‘termurah’ dari puluhan paket tersebut. Lalu kami berpikir, bagaimana kalau kita kembangkan jadi layanan untuk membantu orang lain yang juga butuh KPR?”
Setelah melakukan riset, Chris juga melihat besarnya potensi pasar Indonesia yang memiliki lebih dari 250 juta jiwa penduduk bila dibandingkan dengan Singapura yang hanya memiliki 6 juta penduduk. Maka dari itu, keduanya sepakat fokus pasar utama mereka adalah Indonesia karena yakin akan jauh lebih banyak orang yang membutuhkan layanan ini di Indonesia.
“Jika membandingkan, memilih, dan membeli tiket pesawat pakai Traveloka, maka membandingkan, memilih, dan mengajukan kredit pakai SikatAbis. […] Ini 100 persen gratis bagi konsumen. […] Kami selalu mengupayakan penghematan bagi konsumen, seperti Traveloka dan Tiket yang harga tiketnya biasanya lebih murah daripada beli langsung dari maskapai,” ujar Chris.
Rekanan, keunggulan layanan yang ditawarkan, dan rencana 2017
Selama kurang lebih tiga tahun berjalan, SikatAbis sendiri telah berhasil menjalin rekanan bisnis strategis. Saat ini, menurut Chris, setidaknya sudah ada 26 rekanan bank yang telah bekerja sama dengan SikatAbis. Jumlah ini menurut Chris juga lebih banyak daripada layanan serupa lainnya.
Ketika disinggung mengenai model bisnisnya saat ini, Chris hanya menjelaskan bahwa pihaknya mengenakan biaya pada bank yang memasarkan produk KPR/KPA mereka melalui SikatAbis layaknya ketika bank memasarkan produk ke konsumen melalui kanal pemasaran seperti iklan di TV, majalah, atau banner pinggir jalan.
Di samping menjalin kemitraan dengan bank, SikatAbis juga sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan startup Indonesia lainnya, yaitu UrbanIndo. Melalui kerja sama ini, SikatAbis akan menambahkan keterangan rekomendasi paket KPR terbaik beserta cicilan dan total biayanya. Namun, saat ini integrasi dengan UrbanIndo sedang tidak aktif karena ada pembaruan fitur.
Sedangkan terkait dengan keunggulan layanan, Chris optimis bahwa perbandingan KPR dan KPA di SikatAbis pilihannya lebih lengkap dan prosesnya pun lebih cepat dibanding layanan serupa. Selain itu, di samping mengajukan membandingkan dan mengajukan KPR atau KPA, konsumen juga bisa menurunkan cicilan kredit melalui fitur Take Over KPR dan juga mengajukan pinjaman uang tunai melalui Kredit Multi Guna (KMG).
Chris menjelaskan, “Kenapa fitur Take Over kami penting? [Pertama] Tren suku bunga saat ini sedang menurun. Demi mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah sejak Januari 2016 telah menurunkan suku bunga Bank Indonesia [sebanyak] empat kali, dari 7,5 persen sampai ke 6,5 persen yang disusul suku bunga produk-produk bank seperti KPR dan KPA.”
“[Kedua] Kebanyakan peminjam tidak tahu bahwa fasilitas KPR dan KPA yang sedang dicicil bisa dipindahkan ke bank lain yang suku bunganya lebih rendah [terkadang disebut Refinancing]. […] Dengan melakukan itu, klien kami dua bulan lalu menurunkan suku bunga KPA dari 13 persen menjadi 8,25 persen, [menghemat] lebih dari Rp500 juta,” lanjutnya.
Meski saat ini SikatAbis masih berjalan secara bootstrap, tetapi di tahun 2017 nanti Chris mengungkap bahwa SikatAbis berencana untuk memperluas layanan ke perbandingan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Produknya antara lain adalah kredit mobil, kredit motor, kredit modal usaha, kartu kredit, asuransi, dan investasi.
“Di tahun 2017, Sikatabis.com akan memperluas layanan ke perbandingan KTA seperti Kredit Mobil, Kredit Motor, Kredit Modal Usaha, Kartu Kredit, Asuransi, dan Investasi. Selain bekerja sama dengan institusi konvensional seperti bank, kami juga terbuka untuk kolaborasi dengan platform kredit atau investasi baru seperti peer-to-peer lending,” tandas Chris.