Konsisten dengan tayangan film, tv hingga reality show, layanan video on demand dan tv streaming berbasis aplikasi besutan XL Axiata “Tribe” hingga kini mengklaim telah diunduh sebanyak 850 ribu pengguna di Indonesia, dengan jumlah pelanggan aktif per bulannya berada di kisaran 250 ribu penonton. Jumlah tersebut menurut Tribe merupakan prestasi tersendiri sebagai layanan video on demand di Indonesia.
“Persaingan di pasar video on demand dan tv streaming di Indonesia sangat sengit, banyak pemain yang saat ini ada di industri ini, sehingga kami sangat bersyukur dengan apa yang sudah kami capai dalam waktu yang singkat ini,” ungkap Country Head of Tribe Indonesia Rasyefki Sultani.
Salah satu keunggulan Tribe saat ini adalah layanan tv streaming, dengan channel premium yang biasanya hanya bisa ditonton di tv kabel atau berlangganan seperti Fox Sports, KBS, TvN, Thrill hingga Kix. Kerja sama yang dilakukan secara langsung kepada stasiun televisi tersebut sengaja dilakukan, agar bukan hanya mendapatkan konten segar secara eksklusif namun juga tayangan televisi langsung untuk pelanggan Tribe.
“Kerja sama linear tersebut sengaja kami lakukan untuk memastikan hanya konten yang terbaru saja yang tersedia di Tribe, sekaligus acara televisi langsung dari negara tersebut,” kata Rasyefki.
Selain film, acara televisi dari Korea, Tribe juga menghadirkan tayangan film dari Indonesia, animasi dari Jepang dan film bioskop lainnya dari Korea hingga Indonesia. Untuk menambah jenis tayangan, saat ini Tribe juga mulai aktif mencari partner atau pihak yang mau bekerja sama dalam membuat dan memproduksi konten-konten video yang menarik untuk bisa di tayangkan di Tribe.
“Dari sisi demografi kami banyak mendapatkan pelanggan perempuan usia 20-35 tahun. Masing-masing menyukai konten anime hingga drama tv dan film Korea yang tersedia di Tribe,” kata Rasyefki.
Peluang untuk berpromosi melalui Tribe
Sebagai layanan video on demand yang menyasar kalangan perempuan dan millennial, Tribe memiliki jumlah pelanggan yang cukup beragam dan tentunya sesuai dengan pemilik brand untuk memanfaatkan platform Tribe melakukan kegiatan pemasaran. Dengan konsep yang bisa disesuaikan, iklan tersebut nantinya bisa tampil dalam platform Tribe melalui iklan video pre-roll yang tayang sebelum pengguna menonton tayangan tertentu.
“Kami menyadari untuk menjalankan bisnis Tribe tidak bisa hanya mengandalkan biaya berlangganan saja dari pelanggan, dengan demikian iklan pre-roll dan bentuk iklan lainnya nantinya akan hadir di Tribe,” kata Rasyefki.
Masih terus fokus melakukan akuisisi pelanggan, diharapkan Tribe bisa lebih luas dikenal dengan terus melakukan promosi hingga kegiatan pemasaran melalui media sosial. Untuk konten sendiri untuk saat ini Tribe masih mengandalkan kemitraan strategis yang telah dilakukan dengan televisi asing, insan film Indonesia dan konten original yang secara khusus dibuat oleh Tribe.
“Meskipun jumlah unduhan Tribe hampir menginjak satu juta namun jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan dengan kompetitor dan peluang yang ada, untuk itu sepanjang tahun 2017 diharapkan kami bisa menambah jumlah pelanggan,” tutup Rasyefki.