Strategi kumparan Menjajaki Kerja Sama dengan Media Online

Bercita-cita untuk memperkuat integritas pemberitaan dan memerangi berita bisnis palsu di Indonesia, kumparan dan SWA menjalin kolaborasi. Salah satu hasil kolaborasi ialah publikasi konten berita SWAOnline untuk di platform kumparan. Kerja sama ini merupakan kemitraan pertama yang dibangun oleh kumparan dengan media lainnya di Indonesia.

Hugo Diba selaku CEO kumparan mengatakan, “Di samping semakin meningkatnya jumlah pengguna media sosial, tidak ada yang benar-benar mengubah industri media dalam 18 tahun belakangan. Sebagai media, kami memiliki tanggung jawab untuk menjadi lebih dari sekedar entitas bisnis. Kami juga harus menjadi penggerak yang mendorong bangsa dengan informasi-informasi yang terpercaya. Inilah cara kerja kemitraan kami dengan SWA.”

Kerja sama ini menjadi unik, lantaran keduanya sama-sama media online, namun melimpahkan konten publikasi di salah satu pihak. Menanggapi soal ini, CMO kumparan Andrias Ekoyuono memaparkan skema model bisnis yang diterapkan:

“kumparan adalah distribution & monetization channel tambahan bagi media. Memang ada bisnis model yang terjalin yang diharapkan akan memberikan keuntungan kepada media yang bekerja sama. Untuk detailnya dibicarakan bersama dalam kerangka kerja sama strategis.”

Andrias juga menjelaskan, kumparan ingin menghadirkan kanal distribusi lain untuk konten mereka. Sejauh ini selain ditampilkan di laman online milik media terkait, konten biasanya dipublikasikan melalui kanal lain seperti media sosial atau platform agregator, kumparan ingin hadir sebagai kanal tambahan untuk distribusi dan monetisasi.

Disebutkan gagasan lain dari kemitraan ini adalah untuk menjadikan SWAOnline lebih teramplifikasi dan mengambil alih perhatian dari website-website lain yang menyebarkan berita-berita hoax karena alasan-alasan politik ataupun cerita-cerita melenceng lainnya.

“kumparan ingin memberikan konten berkualitas ke audience yang tepat, sehingga kumparan membuka kerja sama dengan media lain yang memang memiliki konten-konten untuk segmen audience tertentu,” lanjut Andrias.

Masih akan menjalin kerja sama dengan beberapa media online lainnya

Andrias juga mengatakan bahwa selain dengan SWAOnline, kumparan juga akan menjalin kemitraan yang sama dengan beberapa media online lain. Sudah ada dalam pipeline, namun untuk saat ini belum bisa disebutkan secara detail media online mana yang akan bergabung berikutnya. Konten yang sudah ada dari media dianggap tepat dihadirkan ke dalam kumparan, karena sudah melalui proses moderasi yang kuat dari editorial dan memiliki kredibilitas untuk disajikan ke audience.

“Misinya kumparan delivery the quality content to right audience. Dari sana ada banyak hal yang bisa kita bincangkan, misalnya terkait kualitas, setiap pembaca memiliki ekspektasi yang berbeda. Dari sisi kumparan, kami ingin menghadirkan konten tanpa data fake atau hoax. Sehingga ada beberapa lapis filter yang kami terapkan,” ujar Andrias.

Jadi saat ini komposisi pembuat konten di kumparan terdiri dari in-house journalist, user generated dan juga media online.

“Kalau dari media kami menanggap sudah berkualitas. Kalau dari user kami memfasilitasi dari tim internal moderasi. User juga diberi kesempatan melaporkan konten yang kurang bermanfaat. Dari sisi teknologi juga terus bergerak untuk menjaga kontennya,” pungkas Andrias.

Application Information Will Show Up Here