Startup pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Gadjian meluncurkan layanan terbarunya yakni Hadirr, sebuah aplikasi absensi berbasis mobile. Langkah ini sekaligus dalam rangka merayakan hari jadi Gadjian yang pertama.
Hadirr adalah aplikasi berbasis komputasi awan untuk mengatasi perusahaan dalam memonitor karyawan yang bekerja di luar kantor. Karyawan dapat absen kehadiran kerjanya di berbagai lokasi yang telah disetujui oleh atasan atau admin HRD melalui ponsel mereka.
Aplikasi ini memberikan kemudahan kepada HRD untuk mengelola secara langsung jam lembur dan klaim uang jalan (reimbursement). Diharapkan seluruh fitur tersebut dapat memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, karyawan dengan mobilitas tinggi, atau bekerja jarak jauh (remote).
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah pelik bagi banyak perusahaan dengan karyawan yang tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error. Ini dapat merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Untuk menjawab masalah itu, kami meluncurkan aplikasi Hadirr,” terang Co-Founder dan CEO Gadjian Afia R Afriati, Selasa (23/5).
Afia mengklaim sebelum diresmikan, Hadirr telah diujicobakan pada beberapa perusahaan, salah satunya di perusahaan penyedia jasa dengan total karyawan sekitar 10 ribu orang. Secara keseluruhan, dia mengklaim bahwa aplikasi ini mendapat respons yang cukup baik di kalangan perusahaan.
“Respons dari pengguna cukup baik, bahkan bakal digunakan oleh perusahaan dengan total karyawan 10 ribu orang. Padahal awalnya kami menargetkan Hadirr ini untuk perusahaan dengan jumlah karyawan di bawah 150 orang. Kami akan set ulang angka target untuk Hadirr.”
Sementara ini, aplikasi Hadirr sudah bisa diunduh untuk pengguna Android. Adapun untuk pengguna iOS akan menyusul dalam waktu dekat.
Kinerja dan target Gadjian
Untuk Gadjian sendiri, sejauh ini sudah digunakan oleh 150 perusahaan dengan rerata jumlah karyawan sekitar 4 sampai 100 orang. Perusahaan tersebut kebanyakan bergerak di industri telekomunikasi, konsultan, kuliner, hingga perbankan.
Mereka memanfaatkan fitur yang disediakan Gadjian untuk kebutuhan gaji, PPH 21, dan iuran BPJS.
“Ketiga fitur tersebut adalah terfavorit yang digunakan perusahaan karena ketiganya yang paling repot dan menyita waktu.
Demi menjangkau lebih banyak pengguna, perusahaan kini menggandeng Telkomsel sebagai mitra untuk program Instant Office. Lewat kemitraan ini, Telkomsel menawarkan paket bundling konektivitas internet sekaligus aplikasi inti pengelolaan bisnis.
Kemitraan ini tidak bersifat eksklusif, malah dalam waktu dekat pihak Gadjian akan meresmikan kemitraan lainnya dengan perusahaan operator telekomunikasi lainnya.
“Telkomsel memiliki komitmen yang tinggi untuk memberdayakan UKM yang masih offline bisa tersentuh dengan layanan bersifat online. Dari kemitraan ini diharapkan bisa memberi nilai lebih untuk 159 juta pelanggan kami, sebab segmen UKM memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian negara,” ucap GM SME Product Marketing Telkomsel Wahid Kusumadji.
Afia menargetkan, lewat kemitraan bersama Telkomsel dan kemitraan yang akan segera diresmikan lainnya dapat merealisasikan pertumbuhan keseluruhan bisnis Gadjian hingga 10 kali lipat pada 2018 mendatang.