BlackGarlic Konfirmasi Penutupan Layanan

Layanan on-demand bahan siap masak BlackGarlic mengumumkan penutupan layanannya per 15 Juli mendatang. Pasca tanggal tersebut, layanan BlackGarlic Express, yang menjual bumbu masak dan bahan makanan siap saji, bakal diambil alih tim William Wongso Kuliner sebagai pengembang produk ini. Tim BlackGarlic akan beroperasi hingga 19 Juli mendatang.

Informasi ini ironisnya muncul ketika role model layanan ini di Amerika Serikat, Blue Apron, justru sedang mempersiapkan diri untuk go public di bursa saham. Secara implisit, model bisnis seperti ini belum mampu untuk menopang kelangsungan hidup startup yang umurnya hampir mencapai dua tahun ini, meskipun mereka telah melayani 80 ribu porsi makanan dengan hampir 1000 menu dan 10 ribu konsumen yang berbeda.

BlackGarlic didirikan oleh tim yang sukses mengembangkan layanan pengantaran makanan on-demand Klik-Eat, yang kemudian diakuisisi layanan Jepang Yume no Machi. Mereka bekerja sama dengan tim William Wongso Kuliner, dengan Olivia Wongso menjadi Chief Product Officer BlackGarlic.

Dalam pernyataannya, Co-Founder dan CEO BlackGarlic Michael Saputra menyebutkan, ” Keberhasilan saya di startup sebelumnya ternyata tidak menjamin perjalanan ini akan sukses. Walaupun kita semua tahu bahwa tidak semua bisnis akan berhasil, tetapi pengalaman saya menutup bisnis yang sudah 2 tahun saya rintis bersama co-founders saya, dengan semua jatuh bangun, air mata dan jerih payah tetap sangat menyakitkan.”

Meskipun demikian Michael memastikan bahwa kegagalan ini membawa pengalaman yang sangat banyak dibandingkan kesuksesan dia sebelumnya.

Tidak ada informasi terbuka soal jumlah investasi yang dihimpun BlackGarlic selama beroperasi, tetapi Skystar Capital dan Convergence Ventures adalah jajaran investor yang telah menginvestasikan dananya ke layanan ini.

Dalam wawancara dengan DailySocial sekitar 4 bulan yang lalu, Michael mengatakan fokusnya tahun ini adalah loyalitas konsumen dan mereka menghadirkan paket berlangganan mingguan dan memperbarui situs. Sayang cita-cita tersebut kandas dan layanan ini harus ditutup.

Semoga penutupan ini bukan menjadi akhir kiprah Michael dan tim pengembang BlackGarlic dalam mewarnai ekosistem startup teknologi Indonesia.