Pemerintah Blokir Situs Telegram (UPDATED)

Sore ini pengguna internet Indonesia dikejutkan oleh diblokirnya situs layanan messaging Telegram oleh berbagai ISP atas perintah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi di balik pemblokiran situs Telegram, tetapi disinyalir dikaitkan dengan konten ilegal. Komunikasi menggunakan aplikasi Telegram, baik di mobile maupun desktop, belum mengalami masalah.

Telegram didirikan oleh Nikolai dan Pavel Durov di tahun 2013 dan diklaim menggunakan teknologi yang lebih aman untuk kebutuhan percakapan online, meskipun tidak semua pihak sependapat. Di tahun 2016 Telegram telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna.

Di Indonesia penggunaan Telegram belum seluas WhatsApp, LINE, atau BBM, tetapi jumlah penggunanya cenderung bertambah karena sejumlah fitur menarik, seperti secret chat, koleksi stiker yang lebih bervariasi, dan penggunaan memori ponsel yang lebih efisien dibanding layanan serupa.

Tampilan situs Telegram yang diblokir ketika diakses melalui jaringan internet First Media / DailySocial
Tampilan situs Telegram yang diblokir ketika diakses melalui jaringan internet First Media / DailySocial

Menurut informasi yang kami terima, secara total ada 11 situs terkait Telegram yang diblokir Kominfo yang dianggap melanggar UU ITE. Mereka adalah:

t.me
telegram.me
telegram.org
core.telegram.org
desktop.telegram.org
macos.telegram.org
web.telegram.org
venus.web.telegram.org
pluto.web.telegram.org
flora.web.telegram.org
flora-1.web.telegram.org

Bulan April lalu, Pavel Durov membuat tulisan tentang mengapa layanan voice call Telegram diblokir di sejumlah negara, khususnya di Tiongkok dan negara-negara Timur Tengah. Ia mengklaim Telegram dipersulit di banyak negara karena tidak mau bekerja sama dengan pemerintah demi menjaga privasi penggunanya.

Telegram has historically had problems with regulators in some parts of the world because, unlike other services, we consistently defended our users’ privacy and have never made any deals with governments. In three and a half years of existence to date, Telegram disclosed exactly zero bytes of users’ data to any third-party.

Pemblokiran situs Telegram mengikuti jejak Reddit dan Vimeo yang diblokir karena alasan memiliki konten pornografi (meskipun sebenarnya tidak semua isinya berbau pornografi). Sebelumnya Tumblr juga pernah diblokir sesaat di bulan Februari 2016 karena alasan konten pornografi, meskipun akhirnya dicabut kembali.

Update: Pemerintah akan mengumumkan secara resmi alasan pemblokiran Telegram pada Senin (17/7) mendatang. Di sisi lain, pemerintah mendukung penggunaan layanan LINE yang merupakan kompetitornya.

Application Information Will Show Up Here