Mengenal Teknologi Tyme Digital dari Bank Commonwealth Indonesia

Beberapa hari yang lalu, Bank Commonwealth Indonesia meluncurkan layanan Tyme Digital yang merupakan platform perbankan onboarding. Sementara ini, fitur yang dihadirkan dalam platform tersebut baru diperuntukkan untuk pembukaan rekening dengan jaminan proses 10 menit saja.

Tyme Digital adalah teknologi yang dibangun oleh Tyme, startup fintech asal Afrika Selatan. Tyme diakusisi penuh oleh Commonwealth Bank of Australia pada awal 2015, yang merupakan parent company Bank Commonwealth Indonesia.

Pertimbangan Bank Commonwealth memboyong teknologi Tyme ke Indonesia terjadi lantaran banyak data menyebut baru 60 juta masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank, padahal populasi sudah menyentuh angka 260 juta. Indeks inklusi dan literasi produk keuangan pun masih sangat minim.

“Pertimbangan membawa Tyme ke Indonesia mulai sejak Mei tahun lalu. Kami dibantu tim Tyme dari Afrika Selatan dan Vietnam untuk mengembangkan Tyme di sini. Kemungkinan total investasi awal yang kami siapkan sekitar US$5 juta,” terang Head of Wealth Management & Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya kepada DailySocial, Jumat (4/8).

Kehadiran Tyme Digital, sambungnya, mempertegas komitmen perusahaan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Pasalnya lewat kemudahan Tyme, pihaknya ingin mengedukasi sebanyak mungkin masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan jasa keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pembukaan rekening bank, menjadi fondasi awal yang disasar perusahaan. Pasalnya, salah satu hambatan yang ditemui nasabah saat ingin menggunakan jasa perbankan adalah rumitnya aktivitas bank, dinilai terlalu rumit, kaku, dan membuang waktu.

Malah, untuk membuka rekening tabungan saja secara rerata diperlukan sedikitnya satu jam, untuk pengisian formulir, fotokopi data, menunggu pencetakan kartu ATM, verifikasi, hingga aktivasi internet banking dan mobile banking.

Kehadiran Tyme Digital, sambungnya, diharapkan dapat memangkas alur pembukaan rekening jadi lebih ringkas. Ivan menjamin durasi waktu yang dibutuhkan untuk membuka rekening kurang dari 10 menit hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Dalam kurun waktu tersebut, nasabah dipastikan sudah memiliki internet banking, mobile banking, dan kartu ATM yang sudah aktif.

Setiap rekening yang diterbitkan Tyme Digital, disebutkan tidak berbeda dengan kartu lainnya yang dihadirkan Bank Commonwealth. Nasabah dapat menggunakan berbagai layanan Bank Commonwealth, seperti KTA, reksa dana, asuransi, pinjaman UKM, dan lainnya.

Pilih strategi jemput bola

Strategi yang dipilih Bank Commonwealth sedikit berbeda dibandingkan perusahaan lainnya yang kebanyakan meluncurkan aplikasi untuk menjaring nasabah baru. Ivan menjelaskan strategi yang dipilih perusahaan terbilang jemput bola, dengan menghadirkan mesin fisik onboarding Tyme Digital di pusat keramaian.

Menurutnya, langkah tersebut lebih efektif untuk memperkenalkan dunia perbankan mulai dari layanan terbawah yakni pembukaan rekening. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengembangkan aplikasi khusus Tyme Digital ke depannya.

“Kehadiran Tyme yang berbentuk fisik, kami rasa lebih efektif untuk memperkenalkan dunia perbankan daripada langsung meluncurkan aplikasi. Mungkin meluncurkan aplikasi jadi rencana berikutnya.”

Rencana pengembangan berikutnya

Ivan mengungkapkan saat ini mesin Tyme Digital sudah tersebar di 18 titik berlokasi sekitar Jakarta, Serpong, dan Bekasi. Diharapkan sampai akhir 2018 jumlahnya bisa menyentuh sekitar 300-500 mesin di Pulau Jawa. Lokasi yang dipilih pun akan terpusat di tempat umum, seperti supermarket, restoran, pusat perbelanjaan, dan lainnya.

Pihaknya berkomitmen untuk terus membawa Tyme Digital dengan fitur keuangan digital lainnya, seperti membuka akun investasi hingga pinjaman. Ambisi yang ingin dicapai perusahaan adalah membuat Tyme Digital sebagai one-stop self banking service demi memenuhi seluruh kebutuhan finansial nasabah.