Smartphone terbaru Apple, iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X menjadi pusat perhatian berkat sejumlah fitur dan kelebihan yang dibawanya. Salah satu yang dalam beberapa hari terakhir jadi sorotan adalah kinerja chipset-nya, A11 Bionic yang mengemas prosesor hexa-core berkecepatan 2.4GHz.
Chipset A11 Bionic berhadap-hadapan dengan dua buah chipset papan atas lainnya, yaitu Snapdragon 835 keluaran Qualcomm dan Exynos 8895 keluaran Samsung. Ketiganya dibangun dengan proses 10nm yang sama, tapi menurut Geekbench ketiganya menghasilkan skor performa yang berbeda-beda.
Sebagaimana terlihat dalam grafik di atas, bahwa iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X merebut tempat teratas yang sebelumnya dihuni oleh Snapdragon 835 dalam pengujian single core. Skor terakhir bahkan menunjukkan ketiga seri iPhone terbaru mencetak skor dua kali lebih tinggi ketimbang smartphone Android yang ditenagai Snapdragon 835 dan Exynos 8895.
Sementara di pengujian multi-core, performa smartphone flagship berbasis Android masih kalah jauh ketimbang iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Analis percaya, chipset keluaran tahun depan yang bakal dibangun dengan proses 7/8nm belum tentu mampu mengimbangi skor yang dicetak oleh iPhone bertenaga A11 Bionic.
Sebagai catatan, chipset A11 Bionic yang tertanam di seri iPhone terbaru memiliki dua inti bertenaga tinggi dan empat inti untuk hemat daya. Berbeda dengan A10 Fusion yang hanya bisa menjalankan cluster pada satu waktu, A11 dapat menjalankan semua enam core secara bersamaan.
Sumber berita Geekbench via PhoneArena, gambar header ilustrasi iPhone X.