Fakta statistik yang ditampilkan oleh Nokia tentang Ovi Store menampilkan data yang menarik, meskipun juga cukup mengecewakan. Tidak heran bahwa Nokia masih mendominasi pasar Indonesia dan pasar Nokia, terutama untuk ponsel kelas menengah ke bawah. Indonesia termasuk dalam 15 besar pasar terbaik Nokia dalam hal pengunduhan melalui Ovi Store.

Meskipun demikian, belum ada developer Indonesia yang mampu mencapai raihan 1 juta unduhan atau lebih, padahal ada lebih dari 5 juta unduhan per hari di Ovi Store, di mana dari total kunjungan ke Ovi Store 80%-nya bisa dikonversi menjadi unduhan. Ini suatu fakta yang cukup mengecewakan dibandingkan pengguna handset Nokia yang ada saat ini.

Untuk kawasan Asia Pacific, di luar Cina, peraih unduhan lebih dari 1 juta didonimasi oleh pengembang dari India, Taiwan, Jepang dan Singapura. Sementara Opera Mini dan Opera Mobile sendiri menjadi “juara umum” untuk rekor unduhan. Secara kolektif, seluruh total unduhan produk Opera (Opera Mini 5-6, Opera Mini 4.2, Opera Mobile 10-11) mencapai 13 juta dari 190 negara. Anda bisa melihat lebih lanjut fakta-fakta soal Ovi Store di tautan tersebut di atas.

Kenapa pengembang Indonesia belum mencapai raihan milestone tersebut? Bisa ada sejuta alasan jika kita telusuri satu-persatu, tapi mari kita coba untuk telaah sedikit cerita sukses Cell Co dari Jepang dan Breakdesign dari Singapura. Cell Co dari Jepang secara total sudah meraih 7.2 juta unduhan, sementara Breakdesign sudah meraih 2.1 juta unduhan.

Cell Co memiliki produk unggulan Flash Greeting Mail for Nokia yang memanfaatkan teknologi Adobe Flash Lite player dan Java. Breakdesign sendiri mengembangkan permainan dengan animasi cantik bernama Roach Game, di mana Anda cuma perlu “mematikan” kecoak yang berkeliaran yang dikemas dengan desain animasi yang baik.

Dari situ dapat kita ambil kesimpulan bahwa produk yang memiliki pangsa pasar global, desain visual yang menarik dan dapat bikin ketagihan (adiktif), serta memberikan added value lebih bagi penggunanya adalah yang paling berpeluang mendapatkan unduhan paling banyak. Sudah mulai banyak pengembang Indonesia yang didorong ke arah sana dan semoga hasilnya dapat segera dipetik.

Itu jika pengembang lokal ingin menyasar pasar global. Tapi tidak ada salahnya jika ingin menguasai pasar negara sendiri. Sebagai perhatian, berikut ini adalah 10 handset yang paling laku dijual di Indonesia selama tahun 2010: 2330 Classic, 2600 Classic, 2700 Classic, 5130 XpressMusic, 5800 XpressMusic, 6300, C6-00, E63, E71 dan N73. Saya yakin 10 handset tersebut sudah mengambil persentase yang signifikan dari total pengguna Nokia di tanah air. Jika Anda ingin mengoptimalisasi aplikasi atau permainan Anda tentunya harus yakin bahwa aplikasi tersebut dapat berjalan dengan sempurna di sepuluh handset tersebut.

Selain itu, karena sekarang Ovi Store sudah dapat dibayar secara langsung melalui operator (saat ini baru Telkomsel, operator lain menyusul), Anda bisa melakukan survei kecil-kecilan, aplikasi macam apa yang paling sering diunduh (terutama yang berbayar) sehingga mengetahui karakteristik pengguna di Indonesia.

Terakhir, inisiatif Nokia Indonesia untuk memajukan ekosistem pengembangan aplikasi dan permainan patut diacungi jempol. Sudah ada sejumlah pengembang yang mendapatkan endorsement dari pihak prinsipal dan baru-baru ini Nokia mengadakan Mobile Game Developer War untuk menjaring lebih banyak peminat untuk mengembangkan aplikasi dan permainan di platform Nokia. Anda yang membutuhkan bantuan dari pihak prinsipal tentunya akan dilayani secara serius selama Anda yakin produk Anda memang bagus.

Saya bermimpi di akhir tahun ini ada aplikasi dari Indonesia yang berhasil menembus milestone 1 juta unduhan di Ovi Store (dan mungkin juga di toko aplikasi platform lainnya). Ada pengembang yang berani menargetkan hal serupa?

[sumber gambar]