Blaast sebagai sebuah platform mobile pendatang baru terus mendekati para pengembang lokal untuk mengembangkan aplikasi di platform mereka. Blaast juga mengadakan kompetisi tahap kedua bagi para developer yang ingin mengirimkan aplikasi yang mereka buat.

Saat ini Blaast lewat para ambassador-nya juga sedang menggelar workshop di 3 kota, Bandung – Jakarta – Yogyakarta sebagai sarana untuk berkomunikasi, sharing dan sarana tanya jawab bagi developer yang sedang mengembangkan aplikasi untuk plarform Blaast. Tahap akhir dari workshop ini adalah submissions party, para developer di masing-masing kota akan kumpul dan submit aplikasi mereka secara bersamaan untuk kompetisi Blaast.

Blaast sendiri, seperti yang dituliskan di situs mereka menawarkan sebuah platform mobile dimana pengguna bisa menikmati aplikasi di berbagai jenis ponsel tanpa keterbatasan merek. Blaast menawarkan konsep cloud, aplikasi mereka berjalan di cloud bukan ponsel pengguna, selain itu mereka juga akan bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk menawarkan toko aplikasi dengan konsep berlangganan.

Blaast menyasar feature phone yang banyak digunakan di emerging market, dimana akses internet sebagian besar dimulai/dilakukan dari perangkat bergerak. Untuk Indonesia, sebagai target market utama mereka, Blaast telah memiliki komunitas lokal di Blaastdevid.com dan Twitter @BlaastDevId yang diperuntukkan untuk sharing berita, event, snippet code, tutorial, dan sharing contoh aplikasi.

Beberapa hari yang lalu workshop mereka dilakukan di Jakarta, dan saat ini akan bersiap memasuki minggu ketiga dari rangkaian acara workshop di masing-masing kota, saya berkesempatan datang di workshop mereka yang pertama di Bandung dan berbincang dengan software engineer lokal dari Blaast, Ziyad.

Berikut video wawancara singkat seputar tujuan workshop, tentang Blaast itu sendiri, dan beberapa info lainnya. Selamat menonton.