Saat ASUS meluncurkan laptop VivoBook 15 X505ZA series pada bulan Agustus lalu, saya dibuatnya jatuh hati. Setelah berkonsultasi ke bapak Dimas dan Yoga Wisesa, saya pun menandainya ke dalam wishlist.
Sayangnya saya harus menanti lama, karena hingga review ini diterbitkan – baru varian Ryzen 3 yang sudah ada di ASUS Official Store Tokopedia. Sementara, untuk varian Ryzen 5 dan Ryzen 7 belum tersedia.
Setidaknya saya punya dua alasan, pertama dari aspek performa dan kedua ialah harga yang cukup ramah di kantong. Seperti yang disebutkan di atas, ASUS X505ZA series tersedia dalam tiga konfigurasi hardware berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu AMD Ryzen 3, Ryzen 5, dan Ryzen 7.
Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.
- Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,4 juta
- Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp 8,5 juta
- Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta
Pilihan saya jatuh pada varian AMD Ryzen 5. Selain faktor kecocokan harga, saya meyakini performanya sudah cukup sebagai laptop untuk digunakan bekerja sehari-hari.
Jadi, saya sangat antusias saat laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle. Berikut review ASUS Vivobook 15 X505ZA dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS X505ZA.
Desain ASUS VivoBook 15 X505XZA
Masuk dalam jajaran laptop VivoBook, ASUS X505ZA di gembar-gembor sebagai ‘laptop tipis ekonomis’ dengan fitur dan spesifikasi yang cukup tinggi. Apapun APU Ryzen yang dipilih, ketiga varian ASUS X505ZA ini punya penampilan yang identik.
Laptop ini memiliki layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. Jelas bahwa ASUS X505ZA bukanlah laptop yang ultra tipis dan ringkas seperti seri ZenBook – meskipun ukurannya masih cukup portabel.
Menariknya, ASUS membenamkan layar 15 inci di form-factor laptop 14 inci. Hal ini tercapai berkat pemangkasan bezel samping layar yang cukup signifikan. Ketebalan bezelnya hanya 7,7mm yang menghasilkan rasio display ke body mencapai 81 persen.
Saya pun membandingkan dengan laptop 14 inci, ukuran lebarnya memang tidak jauh berbeda – memastikannya bakal muat diselipkan ke dalam tas. Namun, laptop ASUS X505ZA ini memang sedikit lebih panjang.
Dari sisi desain, overall ASUS X505ZA tampil cukup elegan. Bagian lid cover misalnya, ASUS membubuhkan pola sehingga membentuk ilusi yang terlihat menawan.
Saat laptop dibuka, kesan futuristik tidak dapat ditampik berkat layar 15,6 inci yang disebut NanoEdge display with ultranarrow bezel 7,7mm. Ditambah lagi, material logam yang menyelimuti di sekitar area keyboard yang juga menunjang penampilannya.
Walaupun begitu, struktur body yang didominasi oleh material plastik juga tidak bisa berbohong. Laptop ini terasa kurang premium saat ditenteng di tangan, tetapi sebagai laptop ekonomis hal tersebut tentu bisa ditoleransi.
ASUS X505ZA sudah mengadopsi chiclet keyboard yang memiliki jarak lebih besar di antara tuts-nya, sebab ASUS tidak menyertakan numerical pad. Ukuran tuts yang cukup lapang membuat pengalaman mengetik terasa menyenangkan dan memiliki sensasi tactile, kejadian typo mungkin bisa berkurang.
Sayangnya, keyboard laptop ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Tetapi yang paling menyebalkan adalah absennya lampu indikator caps lock dan ukuran tombol navigasi arah yang terlalu kecil.
Sekarang lanjut ke touchpad laptop yang letaknya di tengah dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Sejumlah gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan banyak lagi.
Soal kelengkapan konektivitas, ASUS X505ZA telah dibekali sejumlah port fisik penting. Di sebelah kanan terdapat indikator pengisian daya, slot kartu memori flash, soket headphone/headset/mikrofon, dua buah port USB 2.0, dan slot keamanan. Berpindah ke sisi kiri, ditemui port USB type-C, port USB 3.0, port HDMI 1.4, port LAN, dan soket untuk mengisi daya.
Layar
Merunut website ASUS Indonesia, ada varian di mana panel seluas 15,6 inci pada ASUS X505ZA sudah mengusung resolusi Full HD. ASUS X505ZA memang memiliki banyak sekali varian dan menurut spesifikasi produk yang tertera di sejumlah toko di e-commerce hanya mencantumkan resolusi HD.
Berdasarkan unit ASUS X505ZA yang saya review, konfigurasi AMD Ryzen 5 dengan RAM 8GB dan storage 1TB – resolusi layarnya sebatas HD (1366×768 piksel). Jujur saja hal ini agak mengecewakan, ditambah lagi nilai color gamut NTSC-nya hanya 45 persen.
Padahal kebutuhan saya meliputi editing video dan mengedit foto. Sebagai informasi, NTSC merupakan besaran color gamut (Adobe RGB) yang berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna. Ditingkat ini, layar ASUS X505ZA kurang direkomendasikan untuk mengedit foto maupun video karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan pada kamera digital.
Meski begitu, kualitas tampilan layar ASUS X505ZA untuk aktivitas multimedia seperti menonton video dan gaming tidaklah mengecewakan. Layar laptop ini telah dilengkapi lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz, teknologi Splendid, hingga fitur ASUS Tru2Life Video untuk meningkatkan kualitas visual, serta mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.
Kinerja
Semua laptop terbaru ASUS hadir dengan sistem operasi Microsoft, termasuk ASUS X505ZA yang sudah menjalankan Windows 10 Home. AMD Ryzen 5 2500U Processor 2.0 GHz (2 M cache, up to 3.6 GHz) dengan Thermal Design Power 15 watt telah tertanam.
Dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 1866MHz (dual channel), hard drive 1TB 5400 rpm SATA HDD, dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8, menegaskan bahwa dari segi performa ASUS X505ZA memang sudah cukup powerful.
Sebagai informasi, unit ASUS X505ZA yang saya review sudah di-upgrade besaran RAM-nya menjadi 16GB. ASUS X505ZA ini memang memiliki kapabilitas untuk mendongkrak performa lewat upgrade RAM dan juga tersedia slot SSD SATA.
Tentu saja, bila Anda rela mengeluarkan uang lebih. Tetapi, ASUS tidak menyediakan door compartment yang mudah untuk diakses, Anda harus membuka casing bawah secara keseluruhan.
Dari pengalaman saya, sejumlah tugas kantoran standar seperti pengetikan, membuka aplikasi Office, browsing dengan banyak tab, hingga mengedit foto di software editing gambar seperti Photoshop CC dan Lightroom CC dapat berjalan dengan mulus oleh ASUS X505ZA.
Saya juga mencoba ASUS X505ZA untuk melakukan video editing di Adobe Premiere Pro CC. Meski ada tanda seru saat instalasi Premiere Pro karena dibutuhkan layar dengan resolusi Full HD, namun ternyata laptop ini mampu untuk mengedit video dengan lancar.
Daya Tahan Baterai
Untuk sumber tenaganya, ASUS menggunakan baterai 3-cell 42 Wh yang harusnya dapat menjaga laptop ini menyala seharian. Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen.
Hasilnya, ASUS X505ZA mampu bertahan selama 5 jam 1 menit. Tentu saja saat digunakan untuk browsing, hasilnya mungkin bisa lebih lama. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game, maka akan lebih cepat habis.
Verdict
Dengan harga Rp8,5 juta, ASUS X505ZA adalah pilihan solid bagi mahasiswa maupun karyawan yang membutuhkan laptop terjangkau dengan komputasi yang kencang.
Selain untuk menunjang aktivitas harian, laptop ini juga mampu menjalankan game-game PC esports seperti Dota 2, League of Legends, dan game lainnya dengan cukup lancar.
Performa AMD Ryzen 5 2500U Processor dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8 pada ASUS X505ZA sangat memuaskan. Potensi dari laptop ini juga masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi, berkat penggunaan konfigurasi RAM dual channel dan dual storage.
Jadi, sisihkan uang Anda untuk membeli RAM dan SSD. Kemudian pindahkan sistem operasi ke SSD, sehingga ASUS X505ZA akan lebih responsif dan cekatan dalam memenuhi kebutuhan Anda.
Sebenarnya, ASUS X505ZA juga cukup ideal buat kalian para video content creator (baca: YouTuber). Saya telah mencoba laptop ini untuk video editing dengan software Adobe Premiere Pro CC dan performa saat mengedit videonya mulus.
Sayangnya sebagai laptop ekonomis, ASUS X505ZA tidak didukung oleh spesifikasi display yang mumpuni. Layar seluas 15,6 incinya masih disokong resolusi HD (1366×768 piksel) dan hanya memiliki nilai color gamut NTSC 45 persen, sehingga kurang direkomendasikan untuk keperluan desain grafis.
Sparks
- AMD Ryzen 5 Processor yang powerful
- Punya potensi peningkatan performa dengan upgrade RAM dan SSD
- Best value, harga relatif terjangkau dengan performa tinggi
- Punya port USB Type-C
Slacks
- Resolusi layar sebatas HD
- Tidak memiliki lampu indikator caps lock
- Ukuran tombol navigasi empat arah terlalu kecil