Pasar otomotif di Indonesia mungkin dipenuhi oleh produk-produk Jepang, namun di tengah naiknya kepopuleran SUV, nama Chevrolet semakin dilirik konsumen. Chevrolet merupakan salah satu brand yang paling cepat merangkul teknologi, termasuk mengadopsi drivetrain elektrik baik untuk mobil kota maupun balap, serta menyediakan fitur-fitur yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Di kelas sport utility vehicle, brand punya General Motors Company ini mengandalkan Trailblazer dan Trax. Trailblazer adalah SUV berukuran sedang sedangkan Trax merupakan versi compact-nya. Kendaraan-kendaraan ini punya spesifikasi yang canggih, namun bukan cuma aspek itu saja yang Chevrolet tawarkan. Di tanggal 22 November kemarin, GM Indonesia mengundang sejumlah media untuk merasakan langsung pengalaman berkendara bersama Trax dalam Trax Fun Drive.
Diproduksi sejak tahun 2013, Chevrolet Trax ialah SUV subcompact crossover, dibangun berdasarkan platform GM Gamma II. Trax masuk di Indonesia pada akhir 2015, dan memperoleh facelift yang terinspirasi dari Chevrolet Corvette di tahun 2017, membuat penampilannya lebih sporty sekaligus futuristis. Oh, dan jangan biarkan istilah ‘subcompact‘ mengecoh persepsi Anda. Trax mempunyai bagian interior lapang dengan empat kursi penumpang (tiga jika hand rest diturunkan).
Chevrolet menjelaskan bagaimana mereka merancang Trax dengan visibilitas khas SUV, namun tetap lincah dan ramping untuk jalanan perkotaan. Versi LTZ yang saya kendarai kemarin turut dibekali sunroof, sangat ideal jika Anda ingin menikmati udara sejuk pedesaan, dapat dibuka cukup dengan menekan satu tombol. Terdapat pula cover sliding sebagai pelindung dari teriknya sinar matahari.
Untuk orang yang sehari-hari mengendarai mobil manual buatan Jepang, ada proses adaptasi yang saya lalui ketika berkenalan dengan Trax. Awalnya, tuas lampu sein dan wiper sering tertukar. Kemudian segala tombol, switch dan kenop di sana terasa sedikit mengintimidasi, tapi sensasi ini segera hilang begitu saya mulai memahami fungsi-fungsinya. Jangan cemas, cukup berbekal pengetahuan dasar dalam mengemudi, Trax tetap bisa dioperasikan secara optimal.
Bermacam-macam fitur otomatis
Dalam menyempurnakan pengalaman berkendara, ada sejumlah fitur otomatis yang GM bubuhkan di SUV ini. Chevrolet Trax menyajikan transmisi otomatis 6-percepatannya dengan opsi mode manual, dan memulai perjalanan menjadi begitu mudah berkat teknologi PEPS (Passive Entry, Passive Star) yang memperkenankan pengemudi menyalakan kendaraan tanpa perlu mengeluarkan kunci mobil.
Kita juga tidak akan lagi lupa menyalakan lampu dengan memilih mode pencahayaan pintar. Bisa diatur melalui kenop, sistem memungkinkan lampu menyala otomatis berdasarkan gelap terangnya keadaan di sekitar kendaraan. Misalnya, lampu depan segera menyala ketika kita berada di dalam parkiran bawah tanah atau sewaktu mobil melewati terowongan.
Silakan tengok ke cermin spion tengah, dan Anda akan melihat area kecil berwarna hitam di sana. Setelah mencari tahu lebih jauh, bagian ini ternyata adalah sensor untuk fitur auto dimming. Fitur ini berfungsi meredupkan/menggelapkan spion ketika ada sinar berintensitas tinggi menyorot dari arah belakang, sehingga mata Anda tidak silau sembari mencegah pecahnya konsentrasi.
Fungsi cruise control bisa Anda temukan di area kiri setir. Ketika diaktifkan, lampu indikator akan menyala hijau, dan Trax tetap melaju di kecepatan yang sudah ditentukan tanpa mengharuskan kita menekan pedal gas. Via switch di sebelahnya, Anda bisa menaikkan ataupun menurunkan laju mobil. Selanjutnya, Anda dipersilakan mengistirahatkan kaki (cruise control dapat digunakan pula buat menghemat konsumsi bahan bakar).
Saya menemukan banyak hal kecil yang membuat semuanya terasa intuitif. Contoh kecilnya, kunci pintu akan segera terbuka begitu persneling berada di posisi P (parking) atau mengunci sendiri ketika sedang bergerak di D. Lalu dalam kondisi terkunci, penumpang tetap dapat membuka pintu. Fungsi ini dimaksudkan sebagai fitur keselamatan, seandainya mobil mengalami kecelakaan dan tidak memungkinkan bagi pengemudi buat membuka kunci.
Chevrolet MyLink
Chevrolet menyediakan sebuah layar LED 7-inci di tengah dashboard untuk mengakses segala fitur di Trax. Komponen ini didukung oleh MyLink yang berfungsi menyambungkan perangkat iOS ke panel secara langsung, tanpa perlu instalasi software apapun. Dengannya, Anda dapat membuka sejumlah aplikasi, contohnya app navigasi seperti Google Maps atau Waze dan menampilkan peta di layar, menikmati lagu via Spotify, menjawab panggilan telepon, hingga membalas chat WhatsApp.
Tunggu dulu, bukankah mengirim dan menerima pesan saat mengemudi itu berbahaya? Betul, itu sebabnya Chevrolet membekali Trax bersama kompatibilitas perintah suara. Sistem dapat mengubah suara (berbahasa Inggris) menjadi teks. Anda juga tak perlu repot-repot menjulurkan tangan ke layar, karena fungsi-fungsi yang berkaitan dengan komunikasi dan suara dapat diatur dari tombol-tombol di kanan setir.
Interior dan pengalaman berkendara
Chevrolet Trax menyuguhkan interior yang luas, mungkin sedikit lebar bagi tubuh kurus saya. Jok kulitnya nyaman dan mengikuti kontur punggung dengan sempurna. Hal lain yang saya sukai ialah ergonomisnya bagian setir. Lekukan-lekukan di sana secara tak langsung meminta saya untuk menempatkan jari dan tangan di celah tertentu. Buat saya, ukuran stir juga sangat pas, bahkan sensasi mengemudinya seperti menggunakan small hatchback.
Selama mengendarainya (sesi uji kemarin dilangsungkan dari kota Jakarta sampai Bogor), saya menyadari bagaimana Trax memberikan sudut penglihatan yang luas, kemudian kehadiran kamera di belakang sangat menyederhanakan proses parkir.
Menariknya lagi, Chevrolet memikirkan banyak hal kecil yang membuat segalanya lebih mudah. Pertama, kursi dapat diratakan, memastikan ruang kargonya maksimal dan bongkar muat barang jadi lebih gampang. Kemudian di bagian tengah, Trax menyediakan power plug 230V. Itu artinya, Anda tetap bisa mengisi ulang baterai laptop ketika berkendara, atau bahkan memanggang roti menggunakan oven listrik (tidak dianjurkan).
Chevrolet tak lupa melengkapi Trax dengan peredam suara di bagian pintu, jendela samping dan kaca depan, sehingga bunyi-bunyi bising di luar dapat terblokir secara efektif. Obrolan serta musik sama sekali tidak terganggu walaupun kita sedang terjebak macet di tengah kota ataupun lagi melaju di kecepatan tinggi. Saya sempat melesat di 140km/jam lebih, tapi suara gemuruh angin sama sekali tidak terdengar.
Siap menjelajahi dalam dan luar kota
Chevrolet menjelaskan bahwa Trax mereka rancang sebagai ‘pendamping terbaik dalam menjelajah rimba perkotaan’, ditunjang oleh desain stylish dan tubuh ramping serta kehadiran integrasi perangkat pintar. Meski demikian, saya pribadi tidak akan ragu menggunakannya untuk berkendara jauh ke luar kota karena segala fitur di sana membuat pengalaman mengemudi jadi lebih sederhana dan santai.