Overwatch League sudah memasuki musim kedua. Tayangan liga esports ini mungkin tidak seseru itu untuk ditonton buat yang bukan penggemar FPS action tempo cepat dengan ragam gerakan yang bisa bikin pusing ketika ditonton. Namun kompetisi ini punya sisi yang menarik yang diikuti, yaitu sisi bisnis dan konsep pelaksanaan kompetisinya.
Muncul dengan konsep layaknya liga olahraga tradisional, awalnya hal ini membuat banyak pihak merasa skeptis. Namun sampai musim kedua, model ini terbukti berhasil meningkatkan tingkat kepercayaan sponsor, salah satunya ada Coca-Cola yang baru-baru ini menyeponsori Overwatch League.
Share a Coke with… #OWL2019.
That’s right, we’re teaming up with @CocaCola! pic.twitter.com/0VhkoiVYd9
— Overwatch Esports (@OW_Esports) February 8, 2019
Kerjasama ini akan membuat Coca-Cola menjadi sponsor minuman dari Overwatch League untuk tiga tahun ke depan. Ini artinya Coca-Cola akan mendapat akses terhadap berbagai lini branding Overwatch League, termasuk 20 tim peserta Overwatch League, juga kompetisi lain seperti Overwatch World Cup dan juga event tahunan Blizzard, BlizzCon.
Kalau di Amerika Serikat sana, sponsorship seperti ini jadi terlihat tidak sebegitu mengherankan. Beberapa penyebabnya seperti perkembangan pesat industri esports dan juga kepercayaan brand terhadap esports di sana yang kini semakin meningkat. Hal ini terbukti, salah satunya dalam bahasan Hybrid soal 49 persen brand non-endemic yang sponsori ekosistem esports pada 2018 lalu.
Faktor penguat lain menurut saya pribadi adalah kualitas produksi event esports Overwatch League yang sangat megah. Namun yang pasti Coca-Cola memang sebelumnya sudah sempat kerja sama dengan beberapa ekosistem esports lain. Sebelum Overwatch League, mereka sempat kerjasama dengan kompetisi League of Legends pada 2016 dan sponsorship terhadap konten FIFA 18 dari EA Sports pada tahun 2017 lalu.
Seperti tadi sudah disebutkan kompetisi Overwatch League berhasil mendobrak dengan konsep liga layaknya olahraga tradisional. Bagaimana cara mereka melakukannya? Kompetisi ini mencoba mendorong fanatisme kota di dalam esports. Jadi dalam kompetisi ini kamu bisa melihat nama tim dengan nama kota di depannya, contohnya seperti tim Philadelpia Fusion, New York Excelsior, Shanghai Dragons, dan lain sebagainya.
Konsep menarik lagi yang ditawarkan adalah setiap tim mendapat skin karakter khusus, dengan warna dan rancangan sesuai dengan tema warna dari masing-masing tim. Jadi setiap kali bertanding, para tim akan memakai semacam jersey digital untuk setiap karakter yang mereka mainkan.
Kalau melihat bagaimana konsep Overwatch League yang unik berhasil meningkatkan kepercayaan brand terhadap esports, mungkin bisa disimpulkan bahwa inovasi terhadap konsep event esports harus tetap dilakukan agar dapat menarik perhatian para sponsor untuk bisa membiayai event esports.
Menurut opini saya pribadi, mendapatkan sponsorship untuk sebuah event esports kadang bukan cuma bicara soal angka jumlah penonton saja tapi juga soal konsep hiburan model baru untuk demografi yang unik dan soal cara baru menyampaikan pesan sponsor kepada para penonton. Overwatch League di sini berhasil membuktikan keduanya. Mereka membawa konsep baru nan unik, dan juga berhasil buktikan bahwa konsep tersebut bisa menarik perhatian banyak gamers.