Uluyu Bagi-Bagi Kupon, “Old School Daily Deals?”

Konsep daily deals ataupun group purchase yang kita tahu selama ini adalah calon pengguna membeli kupon di awal, baru kemudian menggunakannya di tempat yang diinginkan. Kadang-kadang kita tak ada waktu untuk memanfaatkannya sehingga kadaluwarsa dan uang yang telah dikeluarkan pun melayang. Sekarang bagaimana kalau konsepnya dibalik, uang baru dikeluarkan di belakang, ketika kupon baru benar-benar digunakan?

Uluyu mengusung slogan “kupon gratis untuk kamu” dan mengangkat cara lama menggunakan kupon. Kupon diskon dapat diunduh secara gratis, dicetak, kemudian digunakan di merchant terkait. Konsumen tidak perlu membayar apapun ke Uluyu, semua pembayaran langsung dilakukan di merchant. Tebakan saya Uluyu mendapatkan komisi dari setiap kupon yang digunakan, bukan yang terbeli seperti halnya konsep daily deals yang kita kenal.

Konsep kupon memang bukanlah barang baru. Di luar negeri seperti Amerika Serikat, penggunaan kupon untuk mendapatkan harga yang lebih murah sudah biasa. Biasanya bahkan kupon seperti ini mudah diperoleh di pinggir jalan dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat kelas bawah. Di Indonesia, hal ini bisa dibilang belum/tidak umum. Meskipun daily deals mulai merambah pasar mainstream, sampai sekarang daily deals belum mampu menandingi popularitas diskon menggunakan kartu kredit yang digagas bank penerbit. Akhirnya penyedia layanan daily deals berusaha jor-joran untuk memberikan diskon, setidaknya 50% dan kalau bisa lebih tinggi lagi.

Proses bisnis Uluyu memang agak berisiko. Jika kupon tidak digunakan, akhirnya Uluyu tidak mendapatkan apa-apa. Jika ada 300 buah kupon yang dicetak tapi hanya 30 buah yang digunakan, Uluyu bisa gigit jari dengan jumlah komisi yang diterima — yang berdasarkan jumlah pemakaian. Coba bandingkan dengan konsep daily deals standar yang telah mendapatkan pendapatan di awal, baik kupon digunakan atau tidak.

Meskipun demikian, keberaniannya untuk melepas peluang pendapatan di awal sementara ini cukup menggugah minat calon konsumen untuk setidaknya mengunduh kuponnya terlebih dahulu. Terbukti dari enam deals yang ditawarkan sebagai perkenalan, tercatat minimal ada 100 kupon yang telah terunduh, bahkan ada yang mencapai lebih dari 300 unduhan. Hanya layanan car wash dan travel ke pulau seribu yang mencatat angka di bawah benchmark itu. Selain itu Uluyu juga cukup jelas mendeskripsikan syarat dan ketentuan penggunaan kupon di tiap produk untuk menghindari kebingungan dan kemungkinan fraud.

Dengan semakin ketatnya persaingan daily deals di Indonesia, satu persatu penyedia layanan mulai bertumbangan. Sebut saja DetikDeal ataupun Maiplay yang telah distop ataupun banting setir ke model bisnis yang berbeda. Setidaknya, meskipun Uluyu menawarkan suatu konsep yang tidak benar-benar baru, yang semacam ini masih belum banyak tersedia di Internet untuk pasar Indonesia — khususnya Jakarta. Kita lihat seberapa lama konsep yang diusung Uluyu mampu bertahan — atau bahkan malah menarik minat pegiat startup teknologi untuk mengadopsi hal serupa.

3 thoughts on “Uluyu Bagi-Bagi Kupon, “Old School Daily Deals?”

Leave a Reply

Your email address will not be published.