Belajar dari kasus startup teknologi kesehatan Theranos, berikut ini sejumlah poin yang perlu ditelaah untuk mengurangi potensi startup terkena fraud

Berikut Enam Poin Agar Startup Terhindar dari Potensi “Fraud”

Di tahun 2015 lalu, Silicon Valley dihebohkan dengan pemberitaan The Wall Street Journal yang menyebutkan startup teknologi kesehatan Theranos, yang didirikan oleh rising star Elizabeth Holmes, melakukan penipuan (fraud).

Theranos mencoba men-disrupt laboratorium pengecekan darah konvensional melalui mesin pengambilan dan pengecekan darah berbasis teknologi dengan harga terjangkau.

Holmes, yang drop out dari Universitas Stanford ini, pernah membawa perusahaan bervaluasi hingga $9 miliar atau senilai Gojek saat ini. Di tahun 2018, setelah mengakui “kecurangannya”, Theranos, yang berasal dari kata therapy dan diagnosis, akhirnya menutup layanan.

Dari kasus Theranos bisa disimpulkan enam poin kunci yang bisa dipelajari startup untuk terhindar dari kasus penipuan.

Pastikan teknologi berfungsi

Menjadi rahasia umum di dunia startup, ketika membicarakan teknologi, banyak pendiri dan tim engineer yang merahasiakan cara kerja teknologi yang diciptakan. Keputusan tersebut sah-sah saja, asal Anda sebagai pendiri startup mengetahui dengan benar cara kerja dan fungsinya.

Ciptakan teknologi yang masuk akal, mengacu kepada riset, konsultasi, dan melakukan pembicaraan dengan pakar terkait.

Lakukan validasi

Kesalahan lain yang terjadi adalah proses validasi produk yang gagal dilakukan. Mesin “Edison”, yang seharusnya bertugas mengecek darah pasien dalam waktu yang singkat dan harga terjangkau, faktanya tidak bisa diaplikasikan secara sempurna.

Jika hal ini terjadi kepada startup Anda, coba ciptakan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan. Pastikan validasi dilakukan, sebelum produk diluncurkan.

Orang hebat bukan jaminan sukses

Langka yang dilakukan Theranos untuk membuktikan ke regulator, stakeholder, pengguna, dan media adalah menempatkan tokoh high profile dari kalangan pemerintahan, teknologi, dan politik.

Dari permukaan, startup tersebut terkesan memiliki integritas tinggi dan bisa dipercaya, namun produk yang gagal divalidasi membuat semuanya percuma.

Transparansi

Transparansi juga menjadi kunci sukses sebuah startup. Tidak hanya di hadapan investor, namun juga pegawai, investor, regulator, dan media.

Banyak pegawai yang tidak mengetahui dengan jelas fungsi mesin yang dimiliki perusahaan yang ternyata gagal beroperasi. Theranos juga gagal menyampaikan informasi yang akurat ke regulator terkait — di industri kesehatan yang ketat, kegagalan seperti ini bersifat fatal.

Akui kegagalan dan pivot

Jika pada akhirnya startup Anda stuck dan tidak bisa mengandalkan teknologi sebelumnya, cobalah untuk mengakui kegagalan tersebut dan jangan menjanjikan harapan palsu. Jika dimungkinkan, cobalah pivot. Lepaskan mimpi lama teknologi sebelumnya dan ciptakan teknologi baru yang bisa berfungsi dengan baik.

Ciptakan value

Banyak startup yang menyebutkan tujuan mereka mendirikan startup adalah memberikan value untuk orang banyak. Pertahankan visi dan misi tersebut untuk kesuksesan dalam jangka panjang. Hindari hanya memikirkan peluang, kesempatan, dan potensi mendapatkan uang dalam jumlah yang besar, namun gagal menciptakan value yang bermanfaat.

Hal tersebut terjadi pada Theranos. Mereka berhasil mengantongi pendanaan dalam jumlah yang sangat masif, namun gagal memenuhi target pasar dan misi perusahaan untuk mengubah dunia kesehatan menjadi lebih baik.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.