Canon baru saja meluncurkan DSLR anyar: EOS 250D, penerus langsung EOS 200D dari dua tahun silam. Melanjutkan jejak EOS 100D yang dirilis di tahun 2013, EOS 250D kini memegang posisi sebagai DSLR paling ringkas di jajaran kamera bikinan Canon.
Apa saja yang berubah dari EOS 200D? Sensor yang digunakan ternyata masih sama, APS-C 24 megapixel, akan tetapi prosesor yang menemaninya sudah di-upgrade menjadi DIGIC 8. Hasilnya, EOS 250D dapat merekam video 4K 24 fps, bukan 15 fps seperti kasusnya pada sebagian besar kamera kelas entry.
Kendati demikian, yang disayangkan adalah, dalam mode video ini frame akan ter-crop cukup banyak, tepatnya hingga 2,64x. Ini berarti seandainya Anda menggunakan lensa 18-55mm, focal length paling pendeknya jadi setara 47mm. Singkat cerita, EOS 250D tak bisa dipakai untuk merekam video 4K dengan perspektif yang sangat lebar.
Sistem autofocus Dual Pixel AF 9 titik masih menjadi andalan di sini. Yang berbeda, pengguna sekarang juga bisa mengaktifkan fitur Eye Detection AF di saat yang bersamaan, baik ketika membidik menggunakan viewfinder ataupun LCD-nya.
LCD-nya sendiri masih merupakan layar sentuh 3 inci beresolusi 1,04 juta dot yang fully articulated, alias bisa dilipat keluar dan menghadap ke subjek. Vlogging adalah salah satu skenario penggunaan yang sangat tepat untuk kamera ini, dengan catatan jangan memaksakan resolusi 4K supaya sudut pandangnya bisa lebar.
Semua ini dikemas dalam bodi dengan bobot tak lebih dari 450 gram, tidak terlampau jauh dari sejumlah kamera mirrorless kelas high-end. Istimewanya, EOS 250D sangat superior untuk urusan daya tahan baterai; mampu bertahan hingga 1.070 kali jepret per charge, jauh melebihi daya tahan pendahulunya yang berada di kisaran 650 kali jepret.
Rencananya, Canon EOS 250D akan mulai dipasarkan pada akhir bulan April ini seharga $600 (body only), atau $750 bersama lensa 18-55mm f/4-5.6 IS STM. Selain warna hitam, ia juga tersedia dalam warna putih.
Sumber: DPReview.