Mengenal FishOn

Mengenal Lebih Jauh FishOn, Startup yang Coba Digitalisasi Ekosistem Nelayan

Mencoba mengubah sektor perikanan menjadi lebih baik, FishOn menyediakan solusi lengkap untuk kebutuhan nelayan dan ekosistem perikanan di dalamnya. Sebagai sebuah startup FishOn mengembangkan ekosistem digital untuk nelayan yang terdiri dari perangkat, konektivitas, aplikasi, dan platform.

FishOn berusaha memberikan solusi mulai dari lokasi untuk menangkap ikan, menjaga kualitas tangkapan, hingga memberikan akses permodalan ke para nelayan.

“Kami membantu nelayan mulai dari memberikan petunjuk lokasi ikan, memberi teknologi agar ikan tidak mudah membusuk tanpa bahan kimia dan mesin pembeku, membantu menjual hasil tangkapan nelayan, hingga membantu akses pemodalan nelayan melalui skema Kredit Usaha Rakyat dan Program Kemitraan dengan BUMN,” ujar CEO FishOn Fajar Widisasono ketika dihubungi DailySocial.

Dijelaskan Fajar, nelayan yang ingin bergabung dengan FishOn harus mendaftarkan diri melalui aplikasi dengan melengkapi berkas dan dokumen yang diperlukan seperti KTP, KK, dan SKU Nelayan.

Selanjutnya pihaknya akan melakukan verifikasi data bekerja sama dengan koperasi nelayan setempat. Setelah semua proses selesai nelayan akan disahkan menjadi anggota baru dan mendapat starter kit FishOn dan saldo FishPay sebesesar 1 juta Rupiah sebagai modal melaut.

Modal awal yang diberikan tersebut tidak dapat ditarik tunai, namun bisa digunakan untuk membeli beberapa perbekalan melaut seberti bahan bakar, es batu, larutan fishFresher, beras, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Untuk menjaga kualitas tangkapan ikan yang sudah ditangkap harus dilakukan treatment di atas kapal dengan merendam ikan ke larutan fishFreasher selama 5 menit. Baru disimpan di cooler box.

Pihak FishOn juga melakukan sosialisasi agar nelayan mengisi log book di setiap daerah tangkapan untuk memudahkan FishOn menjaga kelestarian ikan dan menghindari over fishing.

“Setelah di darat, ikan di terima oleh koperasi nelayan, kami sebut sebagai gerai FishMart, ikan dipisah dan ditimbang sesuai jenis dan beratnya lalu dimasukkan ke sistem lelang (Tempat Pelelangan Ikan online). Jadi pedagang ikan di luar ekosistem FishOn bisa ikut membeli ikan member FishOn dengan harga yang fair bagi nelayan,” imbuh Fajar.

Dalam proses lelang FishOn melalui FishMart.id juga akan bertindak sebagai salah satu peserta lelang. Skema lelang ini diharapkan akan menguntungkan semua pihak, terutama nelayan karena bisa mencapai harga yang terbaik. Semua dilakukan secara online dengan transaksi menggunakan FishPay.

Acara FishOn

Menilik seputar teknologi dan dukungan dari pemerintah

Untuk menjadi penyedia solusi yang lengkap untuk ekosistem digital bagi nelayan tentu tidak mudah. Startup yang digawangi Fajar Widiasasono, Ibrahim Aghythara, dan Muhammad Ikramullah ini menggunakan beberapa teknologi mutakhir dan yang paling penting mendapat restu dan dukungan dari pemerintah.

Menjalankan operasinya dari modal sendiri FishOn sejauh ini sudah beroperasi di Sukabumi dan berencana membuka layanan di tempat selanjutnya, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Berbekal 2 satelit (oceanography dan connectivity) untuk forecasting posisi ikan dan menjaga konektivitas nelayan di tengah laut,  teknologi pengawet alami dari bahan herbal (daun kesemek, selada air dan garam) laut hasil kerja sama dengan guru besar ITB dan FishPay yang menggunakan digital banking dari BNI FishOn secara terbuka telah didukung oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu sektor kemaritiman.

“Bekerja sama dengan pemerintah kami inisiasi karena kami merasa permasalahan nelayan ini begitu kompleks, tidak mungkin kami bisa menyelesaikannya sendiri sehingga kami harus menggandeng regulator. Alhamdulillah Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi 1 Bidang Kedaulatan Maritim menyambut baik konsep kami dan menjagikan ini sebagai program unggulan/prioritas untuk menuju kedaulatan maritim dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” jelas Fajar.

Saat ini di tahun 2019 FishOn tengah fokus pada kerja samanya dengan pemerintah, bahu-membahu untuk mensukseskan program Satu Juta Nelayan Berdaulat dengan target membantu 300.000 nelayan hingga akhir tahun ini.

Application Information Will Show Up Here