Saat Nikon merilis kamera full frame pertama mereka di Indonesia, yakni Nikon Z 6 dan Z 7 pada bulan Oktober 2018 – sudah ada tiga lensa yang tersedia. Meliputi NIKKOR Z 24-70 mm f/4 S, NIKKOR Z 35 mm f/1.8 S, dan NIKKOR Z 50 mm f/1.8 S.
Kini Nikon Indonesia telah meluncurkan dua lensa Nikon Z series, yaitu NIKKOR Z 24-70mm f/2.8 S dan lensa ultra-wide-angle zoom NIKKOR Z 14-30mm f/4 S. Sebelum lanjut bahas kedua lensa tersebut, mari cari tahu dulu kelebihan dari mount Nikon Z.
Mount Full Frame dengan Diameter Terbesar
Nikon Z bukan sekedar produk baru, tetapi merupakan sistem baru dengan mount baru. Nah diferensiasi dengan mount full frame dari para kompetitornya ialah ukuran diameter dari mount tersebut.
Sony dengan E-mount memiliki diameter 46 mm, Leica dengan L-mount yang juga digunakan oleh Panasonic punya diameter 51,6 mm, Canon dengan RF-mount hadir dengan diameter 54 mm, dan Nikon dengan Z-mount membanggakan diri dengan diameter mount paling besar; 55 mm.
Fotografi sangat erat hubungannya dengan cahaya, diameter mount yang besar ialah salah satu cara untuk memanfaatkan cahaya. Ketika cahaya masuk dari lensa, cahaya akan melewati mount sebelum mencapai sensor.
Ketika ukuran mount terlalu kecil, maka terpaksa cahaya harus dibelokkan. Lalu, bila mount lensanya besar maka cahaya akan masuk tanpa ada halangan. Menurut Nikon, hal tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas foto yang dihasilkan.
Selain itu, dengan ukuran diameter lebih besar memungkinkan para desainer lensa lebih fleksibel membuat lensa dengan aperture yang sangat besar. Sebagai contoh lensa NIKKOR Z 58 mm f/0.95 S Noct yang rencananya akan tersedia pada tahun 2019 ini.
Sistem Nikon Z ini memiliki flange focal distance yang cukup pendek, hanya 16 mm sehingga sangat fleksibel untuk dipasangkan dengan lensa apapun. Sistem Z sangat penting bagi Nikon, karena inilah sistem sekarang dan masa depan mereka.
Roadmap Lensa S-Line
Dua lensa yang baru saja dirilis ini termasuk dalam jajaran keluarga S-Line, yakni lensa seri high-end untuk Nikon Z series. Jadi, bila lensa tersebut sudah ada logo S-Line – artinya sudah mengadopsi semua teknologi high-end Nikon berikut ini.
- Extra-low Dispersion (ED)
- Aspherical (AS) Glass Elements
- Nano Crystal Coat (N)
- Fluorine (FL)
Saat ini sudah ada lima lensa Nikon Z dan akan lebih banyak lagi lensa yang dirilis pada tahun 2019 dan 2020. Tahun ini rencananya masih ada empat lensa lagi, yaitu NIKKOR Z 58 mm f/0.95 S Noct, 20 mm f/1.8 S, 85 mm f/1.8 S, dan 70-200 f/2.8 S. Lalu, ada tiga yang dijadwalkan hadir pada tahun depan yaitu 14-24 mm f/2.8 S, 24 mm f/1.8 S, dan 50 mm f/1.2 S.
Lensa NIKKOR Z 24-70mm f/2.8 S
Pada kamera Nikon Z series, lensa NIKKOR Z 24-70 mm dengan aperture f/4 sudah menawarkan performa yang cukup mengesankan. Kehadiran lensa NIKKOR Z 24-70mm dengan aperture maksimum f/2.8 konstan untuk seluruh tingkatan zoom yang dipakai, menjadikannya lensa zoom serbaguna yang amat powerful dan menawarkan fungsionalitas tinggi.
Meski begitu, saya tidak menyangka bahwa ukuran lensa ini cukup ringkas dan beratnya hanya sekitar 805 gram. Desainnya juga tampil cukup ‘clean‘, berbeda dengan lensa-lensa DSLR Nikon yang biasanya terlihat cukup ramai.
Untuk memenuhi kebutuhan para videografer, lensa ini dilengkapi dengan Manual Ring terdedikasi sehingga transisi fokus berlangsung secara mulus dan Control Ring tambahan yang bisa disesuaikan.
Lalu, ada panel OLED yang mampu menyuguhkan informasi dengan cepat, seperti nilai aperture, lebar fokus, kedalaman, maupun setingan kamera yang lain tanpa perlu menengok ke viewfinder. Kini hadir pula tombol L-Fn (lens function) untuk membantu mengontrol kamera dengan cepat.
Selain memiliki aperture yang lebih besar, yang membedakan dengan NIKKOR Z 24-70 mm f/4 S ialah teknologi multi-focusing yang mampu memangkas timbulnya lanturan-lanturan pada foto saat digunakan untuk membidik dalam jarak dekat, membantu mengisolasi subyek foto secara spesifik sekaligus mampu mempertahankan detil foto yang begitu kaya.
Meskipun dalam kondisi yang silau oleh cahaya matahari di latar belakang, pengambilan foto tetap bisa dilakukan dengan mudah. Teknologi anti refleksi Nano Crystal Coat dan ARNEO Coat yang tersemat menekan timbulnya reflektan yang seminimal mungkin saat ada cahaya yang masuk ke dalam frame secara tiba-tiba.
Lensa NIKKOR Z 14-30mm f/4 S
Beralih ke NIKKOR Z 14-30mm f/4 S, lensa ultra-wide-angle zoom ini juga hadir dengan ukuran yang cukup ringkas dan bisa langsung dipasangkan dengan filter berdiameter 82 mm tanpa perlu pakai adaptor dan jarak fokus minimumnya 25 mm.
Untuk menekan distorsi, lensa ini dilengkapi 4 Aspherical Lens Element dan Nano Crystal Coat untuk menghalau efek ghosting dan flare. Total ada 14 elemen lensa di 9 grup. Berkat diameter mount Z yang besar, ketajaman dan detail dari tengah gambar sampai ke pinggir dipastikan rata.
Body lensa ini juga sudah dust dan drip resistant dan memiliki desain yang ringkas, menjadikannya sangat praktis untuk dibawa dan digunakan kemanapun untuk kebutuhan fotografi landscape maupun cityscape. Di body-nya hanya terdapat satu cincin, disebut Control Ring dan yang bisa disesuaikan. Secara default fungsinya ialah untuk manual focus, tetapi dapat diganti untuk aperture control atau exposure compensation.
Harga dan Ketersediaan
Lensa NIKKOR Z 24-70mm f/2.8 S ditujukan untuk para professional dan advance amateur, baik untuk keperluan fotografi maupun videografi. Lensa ini dibanderol Rp31.999.000 dan mulai tersedia pada tanggal 4 Mei 2019.
Sementara, target audiens lensa NIKKOR Z 14-30mm f/4 S ialah advance amateur. Lensa ini dibanderol lebih terjangkau yaitu Rp19.999.000 dan tersedia mulai 4 Mei 2019.
Bagi para pemilik Nikon Z series, Nikon Indonesia juga mengumumkan program yang disebut ‘Privilege Membership Z Club’- di sini Anda akan mendapatkan penawaran spesial dan banyak lagi.
Kesan awal mencoba Nikon Z series ini adalah ternyata merupakan sistem full frame yang cukup compact. Soal teknologi kamera dan lensa-lensanya juga tak kalah canggih dengan para kompetitornya. Nikon bergerak dengan sangat hati-hati, tetapi pasti. Di ranah full frame ini, Sony memang sudah cukup matang, Panasonic secara mengejutkan bergerak cepat, sementara Canon masih terlihat menahan diri.