R&D Autonomous Trucking Ritase

Ritase Segera Bangun Pusat R&D dengan Pabrikan Truk Asal Jepang, Kembangkan “Autonomous Trucking”

Startup manajemen logistik Ritase mengungkapkan segera membangun kantor R&D untuk pengembangan teknologi autonomous trucking. Rencana ini bakal dilakukan tahun ini, pasca mengumumkan pendanaan seri A yang bakal diumumkan secara resmi pada akhir Mei 2019.

Founder & CEO Ritase Iman Kusnadi menerangkan, pihaknya belum menentukan lokasi kantor R&D tersebut, yang pasti perusahaan akan bekerja sama dengan pabrikan truk asal Jepang untuk membentuk tim gabungan.

“Kita akan kerja sama dengan pabrikan truk di Jepang untuk pengembangan teknologi autonomous trucking. Tapi ini adalah pengembangan jangka panjang,” terang Iman kepada DailySocial.

Pendanaan seri A yang segera diumumkan perusahaan, menurut Iman bakal serentak dilakukan di Jepang, Tiongkok, Singapura, dan Amerika Serikat. Dia enggan menyebut negara tersebut merepresentasikan asal investornya.

Dalam keterangan resmi, pendanaan ini datang dari sejumlah institusi finansial maupun partner strategis dari dalam maupun luar negeri. Kombinasi tersebut diharapkan akan mendukung pertumbuhan perusahaan dan mempermudah untuk go internasional.

Di awal 2018, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan pra Seri A dengan nilai tidak disebutkan dari Insignia Venture Partners, Skystar Capital, dan angel investor Tarun Gandhi.

Iman melanjutkan, untuk rencana jangka pendek perusahaan akan memperkuat produk yang sudah ada demi mendukung ekosistem trucking. Beberapa di antaranya yang sudah dirilis adalah Smart Shelter (garasi singgah) dan fitur Group Buy dalam platform Ritase untuk jual beli spare parts, truk baru atau bekas.

Garasi singgah ini baru tersedia untuk para mitra pengemudi yang bekerja sama dengan Ritase di daerah Lingkar Luar Timur, Sidoarjo. Penentuan lokasi ini merujuk pada temuan bahwa Surabaya merupakan titik backhaul (menemukan muatan untuk dibawa kembali) utama di Pulau Jawa.

Ditambah pula, garasi singgah ini adalah tempat yang penting untuk para pengemudi untuk beristirahat seraya menunggu backhaul, sekaligus wadah komunitas dengan antar pengemudi.

Sementara itu, fitur Group Buy menjadi jembatan untuk para mitra Ritase agar lebih mudah melakukan transaksi jual beli di dalam platform. Tidak hanya spareparts, bahkan transaksi pembelian unit truk baik baru maupun bekas. Namun untuk sementara baru bisa diakses oleh mitra yang sudah bergabung saja.

Saat ini perusahaan memfasilitasi puluhan ribu transaksi pengiriman per bulannya menjangkau seluruh Indonesia, dengan volume terbesar didominasi pada jalur Jawa dan Sumatera. Perusahaan telah mendapat dukungan lebih dari 6.500 truk, 500 perusahaan transportasi, dan 7 ribu mitra pengemudi yang telah terkoneksi dengan aplikasi Ritase.