Sebagai salah satu pembalap non-european di kancah esports MotoGP, Putut “Moe” Maulana sepertinya benar-benar menarik perhatian banyak pihak. Setelah beberapa saat lalu ia dikontrak oleh Pro2Be, esports talent lab asal Italia, kini ia mendapat perhatian dari salah satu tim balap sepeda motor.
Tim tersebut adalah LCR Honda Team, tim balap sepeda motor kelas MotoGP. Ini bermula saat Putut bertanding di fase The Final Draft untuk MotoGP eSport Championship. Saat fase tersebut, Putut bersaing ketat dengan 11 pembalap lain dari Eropa dan regional Rest of the World.
Pada fase tersebut, para pembalap virtual tersebut beradu cepat di sirkuit Losail, Qatar, untuk dapat memilih tim yang akan mereka wakili untuk babak Global Series MotoGP eSports Championship 2019. Posisi tiga besar ketika itu diisi oleh AdrianDP_26, EleGhosT555, dan AndrewZW. Sementara Putut mengisi posisi ke-7, dengan catatan waktu 1:49:183.
Setelah fase Final Draft, para pembalap bisa memilih factory bike yang mereka inginkan. Posisi pertama berhak memilih terlebih dahulu, lalu berurutan sampai ke urutan terakhir. Berada di posisi ke-7, Putut pun memilih tim LCR Honda Team, factory bike yang disebut oleh media resmi esports MotoGP sebagai pilihan terbaik yang tersedia ketika itu.
“Level pertarungannya sudah sangat berbeda, karena sudah menghadapi 12 best of the world. Saya betul-betul bersyukur bisa mencatatkan waktu ke-7 tercepat di dalam fase Final Draft kemarin.” ucap Putut, cerita soal pengalamannya.
“Kalau soal pemilihan factory bike, kebetulan pada saat itu semua factory bike sudah dipilih oleh tim lain, kecuali Aprilia dan LCR Honda. Karena ini juga saya jadi memilih LCR Honda sebagai factory bike untuk saya wakili.” lanjut Putut kepada redaksi Hybrid.
Sampai saat ini sendiri, belum banyak pembalap MotoGP esports yang direkrut oleh factory bike MotoGP. Sejauh ini baru ada Trastevere73, juara dunia MotoGP eSports 2018, yang kini telah direkrut oleh Monster Energy Yamaha Team.
“Kebetulan Pro2Be Esport Management juga telah berdiskusi dengan LCR Honda Team dan respon mereka postifi terhadap ide untuk memiliki esports project seperti Monster Yamaha Team.” Cerita Putut.
Dengan persaingan yang makin ketat, Putut juga sedikit cerita soal targetnya. “Target realistis sih finish di 6 besar. Tapi namanya balapan kita nggak ada yang tahu, apa yang bisa terjadi di belokan pertama lap pertama. Jadi doakan saja yang terbaik.” ujar Putut.
Pertandingan berikutnya adalah fase pertama Global Series. Putut bersama 11 kontestan lainnya bertanding di Misano, Italia, dan akan beradu cepat di sirkuit Mugello, Italia dan Redbull Ring, Austria pada 13 September 2019 mendatang.
Mari kita doakan agar Putut bisa mendapatkan hasil yang maksimal di dalam kompetisi ini dan bisa membanggakan Indonesia di tingkat internasional.