Nokia Indonesia Dorong Proses Unduh Musik Digital Lewat Nokia Music

Nokia baru saja meluncurkan ponsel kelas menengahnya, Asha 302, beberapa waktu lalu di Jakarta. Meski DailySocial tidak biasanya meliput acara peluncuran gadget, ada yang berbeda dari acara peluncuran kali ini yang berkaitan dengan upaya Nokia untuk memelihara tingkat kepekaan merk mereka serta pasar yang telah dimiliki di Indonesia. Beberapa bagian dari strategi ini telah disebutkan di artikel lain di DailySocial dan walaupun tidak 100% pasti berhasil, Nokia jelas memiliki semua bahan yang diperlukan, tinggal bagaimana mereka menyatukannya dan menerjemahkannya dalam strategi pemasarannya.

Salah satu bagian yang paling signifikan dari strategi Nokia adalah disertakannya Nokia Music di Asha 302. Konsumen yang membeli Asha 302 akan mendapatkan akses selama 6 bulan ke toko musik Nokia, di mana mereka bisa mengunduh sebanyak mungkin lagu yang mereka suka secara gratis dan mendengarkannya kapanpun mereka mau.

Lagu yang telah diunduh juga bebas dari mekasnisme proteksi lagu (DRM), meski secara kualitas lebih rendah dari lagu yang diunduh lewat iTunes Store dari Apple, namun hal ini berarti ukuran file bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih kecil. File lagu dengan kualitas suara yang lebih baik bisa diunduh dari PC yang menggunakan Windows lewat perangkat lunak Nokia Music. Entah mengapa Nokia belum mendukung Mac OS X.

Nokia memang bukan satu-satunya vendor ponsel di Indonesia yang melakukan bundle musik dengan perangkat telepon seluler mereka, namun Nokia telah memiliki 60 ribu lagu dari 9 label musik lokal dibandingkan dengan vendor lain yang terikat pada satu artis atau perusahaan rekaman.

Strategi yang dilakukan Nokia mirip dengan apa yang dilakukan Appla ketika mereka melancarkan strategi iTunes + iPod pada tahun 2000-an. Nokia mampu membujuk label musik di Indonesia (mungkin dengan setoran uang yang cukup banyak) untuk memberikan pengguna kebabasan mengunduh lagu tanpa batas selama 6 bulan dengan bundle bersama ponsel Asha.

Presiden Direktur Nokia Indonesia, Martin Chirotarrab, saat peluncuran Asha 302 mengatakan bahwa, “Melalui Nokia Musik, kami menyediakan cara bagi konsumen untuk menikmati berbagai jenis musik yang mereka sukai secara legal, gratis, dan menyenangkan.”

Nokia menggambarkan promosi ini sebagai cara untuk mendukung musik Indonesia, meski tidak begitu perlu karena artis Indonesia telah cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Untuk artis luar negeri, hanya ada sedikit koleksi lagu yang tersedia karena masih belum ada kesepakatan yang komprehensif antara Nokia dan label musik luar negeri untuk hak penyebaran lagu mereka.

Nokia juga telah menyiapkan Facebook Page untuk kampanye ini yang sayangnya tidak bisa diakses kecuali Anda me-‘Like’ Facebook Page Nokia Indonesia terlebih dahulu. Setidaknya apa yang dilakukan Nokia ini adalah sebuah cara untuk menjelaskan dan mengedukasi konsumen bahwa mengunduh lagu bukan berarti pembajakan.

Dalam sarana promosi yang ada, Nokia dan partner mereka menekankan pada aspek legal dari layanan tersebut, sesuatu yang mungkin berlebihan atau tidak perlu. Ketika orang mencari musik di ranah daring, mereka akan melakukannya terlepas dari aspek legalitas. Konsumen pada umumnya tidak terlalu peduli apaka metode yang mereka gunakan legal atau tidak, yang terpenting adalah kemudahan dalam mendapatkan lagu.

Salah satu alasan utama mengapa iTunes menjadi sangat populer adalah karena proses membeli lagu yang sangat mudah karena Apple menyediakan cara pembayaran melalui kartu kredit serta pilihan menggunakan iTunes Gift Cards.

File yang telah diunduh dari iTunes terjamin dari sisi kualitas, yang Anda klik untuk dibeli adalah yang Anda dapatkan, identifikasi tag telah tersedia, Anda bisa mendapatkan “sampul” album atau lagu, dan Anda juga bisa mendengarkan cuplikan lagu tersebut sebelum mengunduh. Konsumen juga bisa memutar lagu yang telah diunduh di 5 komputer berbeda serta 10 perangkat bergerak, cukup banyak bagi pengguna pada umumnya.

User Experience yang diberikan Nokia Music dalam menikmati lagu juga hampir sama, dengan sedikit pembeda: setelah 6 bulan, akses ke Nokia Music berakhir. Meski Anda masih bisa mendengarkan lagu yang telah diunduh secara bebas (nilai lebih dibandingkan iTunes), Anda tidak bisa lagi untuk mengunduh lagu baru enam bulan setelah Anda mengaktifkan akses ke Nokia Music.

Ketika berbincang dengan Widi Asmoro, Entertainment Services Manager dari Nokia Indonesia, ia mengatakan bahwa Nokia masih mengusahakan cara bagi konsumen untuk dapat mengunduh lagu dari Nokia Music setelah enam bulan, tetapi saat ini masih belum bisa  memberikan kepastian pilihan apa yang akan ditawarkan oleh Nokia.

Beberapa pilihan sebenarnya bisa terlihat secara jelas. Nokia bisa menjual lagu di Nokia Music dengan pembayaran melalui pemotongan pulsa, yang mana adalah sistem yang telah dilakukan di Nokia Store untuk pembelian aplikasi. Nokia juga bisa menjalankan beberapa cara seperti penawaran berlangganan akses secara periodik, dengan proses pembayaran yang sama, menggunakan sistem potong pulsa, atau bisa juga menggunakan sistem pembayaran dengan voucher secara terpisah.

Satu hambatan yang munul dalam menjalankan dua skenario pembelian di atas adalah bagaimana distribusi pembagian jatah dari penjualan akan dilakukan. Perusahaan telekomunikasi biasanya meminta porsi paling besar dari persentase pendapatan, selain itu ada perusahaan rekaman serta artis yang juga harus mendapatkan bagian persentase, dan terakhir adalah Nokia sendiri yang perlu menutup biaya operasional pengelolaan toko.

Jika Nokia dan mitra mereka bisa menemukan penyelesaian atas masalah ini, kita tinggal melihat bagaimana bagian pemasaran mereka bekerja untuk menyediakan ponsel yang bisa mengakses koleksi lagu-lagu di Nokia Music di pasar dan bagaimana mengedukasi konsumen dan mengajak mereka untuk mencobanya.

Musuh utama dari musik bukanlah pembajakan, namun kesulitan untuk mengakses lagu secara legal. Dengan membuat toko musik yang sangat mudah digunakan oleh konsumen, memudahkan bagi mereka untuk menikmati musik sesuai dengan ekspektasi mereka,  pembajakan musik akan berangsur menghilang secara signifikan.

2 thoughts on “Nokia Indonesia Dorong Proses Unduh Musik Digital Lewat Nokia Music

  1. Dengan cara seperti itu apa bukan malah mengajarkan konsumen untuk Nggak perlu membeli Lagu.
    Setelah 6 bulan, apa mereka mau membayar.?
    Apa Semua lagu itu hanya seharga Nokia yang di beli?
    Artist nya dapat brapa duit dari per lagu yang mereka buat?

Leave a Reply

Your email address will not be published.