platform survei pelanggan TapFeedback

TapFeedback Sediakan Platform Digital untuk Survei Kepuasan Pelanggan

Bagi bisnis mendapat umpan balik dari pengguna merupakan salah satu hal yang bermanfaat. Selain bisa mengukur kadar kepuasan pengguna, data-data tersebut juga bisa menjadi pintu inovasi selanjutnya. TapFeedback hadir dengan menawarkan solusi bagi bisnis untuk mengelola umpan balik dari para penggunanya dengan metode survei online.

TapFeedback diprakarsai oleh Ditto Priyawardhana, yang juga merupakan founder dan Managing Director CX-Go, perusahaan konsultan untuk market research. Ide awal TapFeedback didapatkan dari permasalahan yang mereka temui, kebanyakan bisnis masih menggunakan cara konvensional untuk mengumpulkan umpan balik dari penggunanya.

“[…] kami melihat sebuah problem yang ada di restoran-restoran, mereka mendapatkan customer feedback dengan menggunakan formulir fisik. Kami mengidentifikasi pain points yang ada dari proses ini dan kami mencoba mencari metode yang lebih simpel dan efisien, sehingga lahirlah Tapfeedback,” terang Ditto.

Tapfeedback memiliki beberapa fitur yang disiapkan untuk memudahkan bisnis dalam pengelolaan survei, termasuk memanfaatkan template untuk dsain formulir. Ada dua format formulir yang disediakan , yakni “on-site” dan “by-mail”. Format on-site diperuntukkan bagi usaha yang mengumpulkan umpan balik pelanggan melalui interaksi secara langsung, sedangkan “by-mail” digunakan untuk survei dengan cara mengirimkan ke email pelanggan.

Di dasbor Tapfeedback juga menyediakan menu laporan dan analisis, diharapkan bisa memudahkan pengguna dalam mengumpulkan data-data yang didapat dari survei.

“Pengguna bisa melihat hasil survei tiap individual dan dapat merespons langsung untuk meningkatkan engagement. Tapfeedback menyediakan analisis dan laporan hasil survei secara real-time sehingga pengguna tidak perlu lagi repot untuk memasukkan data dan mengolah secara manual di Excel,” terang Ditto.

Meluncur akhir tahun, optimis bisa terima masyarakat

Tapfeedback saat ini masih benar-benar dalam tahap awal. Mereka masih berada dalam fase private beta. Kendati demikian, meluncurkan produknya di kuartal ke empat tahun adalah cita-cita Ditto. Ia juga sudah menyiapkan serangkaian strategi untuk bisa dapat diterima pengguna di Indonesia.

“Untuk menjangkau pengguna, strategi yang digunakan adalah direct marketing dan melalui media sosial. Saat ini kami lebih fokus pada direct marketing langsung berkomunikasi ke pemilik restoran atau perusahaan service industry lainnya,” imbuh Ditto.

Meski tergolong baru, Ditto cukup optimis dengan pengembangan TapFeedback. Ia bahkan berharap dalam satu-dua tahun mendatang perusahaannya menjadi top of mind untuk platform customer feedback bagi bisnis dan bisa berkembang menjadi platform survei yang bisa digunakan untuk tujuan apa pun.