Ada 300 Juta Gamer Perempuan di Tiongkok

Sebagai negara dengan populasi terbanyak, Tiongkok selalu menjadi pasar yang diperhatikan banyak industri, termasuk gaming dan esports. Tahun ini, Tiongkok memiliki 640 juta gamer, menurut laporan China Gaming Industry Report 2019 yang dirilis oleh China Audio-video and Digital Publishing Association. Sebesar 46,2 persen dari total pemain game merupakan perempuan. Itu berarti, jumlah gamer perempuan di Tiongkok mencapai 300 juta orang, naik 3,5 persen dari tahun lalu, menurut laporan Xinhua.

Dari segi pendapatan, industri gaming di Tiongkok mencapai 231 miliar yuan (sekitar Rp461 triliun). Dari total pendapatan industri, gamer perempuan memberikan kontribusi sebesar 52,7 miliar yuan (sekitar Rp105 triliun) atau 22,8 persen dari total nilai industri. Menariknya, saat ini, kebanyakan game yang tersedia untuk perempuan adalah game kasual yang tidak menghabiskan banyak uang. Dalam laporan industri game Tiongkok, disebutkan bahwa para developer game sebaiknya mulai memerhatikan gamer perempuan. Selama ini game memang selalu diidentikkan dengan pria. Namun, sekarang, semakin banyak gamer perempuan yang bermunculan. Dan ini tidak hanya terjadi di Tiongkok.

Sumber: Google Play
Sumber: Google Play

Menurut survei Google Play bersama dengan Newzoo, 49 persen mobile gamer adalah perempuan. Padahal, saat ini, tidak banyak game yang dibuat khusus untuk para gamer perempuan. Mobile gamer perempuan ini juga cukup aktif dalam bermain. Sebesar 43 persen dari mobile gamer perempuan mengaku bahwa mereka bermain game mobile setidaknya lima kali dalam seminggu. Touchten, salah satu developer asal Indonesia, melihat hal ini sebagai kesempatan. Pada Oktober 2019, mereka mendapatkan kucuran dana segar. Dengan dana investasi ini, mereka berencana untuk membuat game yang memang ditujukan untuk gamer perempuan.

Di Tiongkok, salah satu hal yang mendorong pertumbuhan industri game adalah esports, menurut Xinhua. Diperkirakan, total pendapatan dari game esports mencapai 94,7 miliar yuan (sekitar Rp189 triliun), naik 13,5 persen dari tahun lalu. Dengan regulasi yang tepat dari pemerintah, ekosistem esports akan bisa berkembang. Ini akan memudahkan para pelaku esports untuk mencari talenta baru. Tak hanya itu, jika esports berhasil berkembang sebagai industri, ini juga akan membuka lowongan pekerjaan baru.

Selain esports, hal lain yang mendorong pertumbuhan industri game di Tiongkok adalah popularitas game virtual reality dan augmented reality yang mulai naik. Pendapatan dari game VR di Tiongkok mencapai 2,67 miliar yuan (sekitar Rp5,3 triliun), naik 49,3 persen dari tahun lalu.

Sumber header: BBC/Danny Vincent