Bertempat di Bandung Digital Valley, hari Jumat kemarin, Telkom Group bersama dengan MIKTI secara resmi meluncurkan program Indigo Fellowship 2012, yang tahun ini memasuki tahun penyelenggaraannya yang kelima.
Dengan tema “For Brighter Digital Creativepreneur” Indigo Fellowship tahun ini akan berfokus pada menumbuhkan para wirausahawan. Seperti yang dijelaskan oleh Hari S. Sungkari – ketua dewan juri, hal inilah yang membedakannya dengan Indigo tahun lalu. Tema ini juga akan mempengaruhi proses penilaian untuk menentukan pemenang.
Ada 12 pemenang yang akan dipilih untuk Indigo tahun 2012 ini dengan masing-masing 3 pemenang untuk 4 kategori berbeda. Kategori yang dilombakan antara lain Application & Content for Tourism, Health, Education; Comic, Animation, Social Game; Short Movie & Video Clip dan Digital Radio. Dengan catatan, khusus kategori yang terakhir merupakan penghargan khusus yang diberikan Telkom Group kepada Suararadio.com.
Seperti yang dituliskan di rilis pers-nya, penilaian yang akan dilakukan dititikberatkan pada 4P yaitu Produk – orisinalitas dan kualitas karya, termasuk kesiapannya masuk ke pasar, lalu Profitability – kejelasan model bisnis, kesiapan strategi pemasaran, pengembangan bisnis, dan perencanaan keuangan, kemudian Personality & Team – karakter kemampuan perorangan dan tim, yang diperlukan untuk menjadi seorang digitalpreneur tangguh, dan yang terakhir Prospect to Collaborate – prospek untuk berkolaborasi dengan Telkom Group, disesuaikan dengan strategi Telkom secara keseluruhan.
Indigo Fellowship sendiri merupkan program dari Telkom Group yang merupakan apresiasi pada individu atau kelompok yang dianggap berhasil dalam membaut karya kreatif digital dan memberikan manfaat pada masyarakat luas, serta mendorong para digitalpreneur baru dalam industri kreatif digital. Acara ini merupakan rangkaian program CSR Telkom Group di bidang ICT dan dilaksanakan melalui kerja sama operasional dengan MIKTI.
Saya sendiri memang belum cukup mencari informasi lengkap tentang besarnya keuntungan atau peran yang didapatkan oleh para pemenang tahun-tahun sebelumnya, seberapa besar value yang didapatkan baik dari sisi bisnis maupun dari sisi mentoring. Namun dari 3 pemenang yang dihadirkan dalam peluncuran resmi kemarin, yaitu Infokes, Radio 2.0 dan Adventures of Anoman, masing-masing menceritakan manfaat, perkembangan, pelajaran dan keuntungan yang didapatkan karena menjadi pemenang di program ini.
Salah satu perkembangan yang menarik adalah Infokes (pemenang tahun 2010) yang dikatakan oleh Harry Ramananda, mendapatkan perkembangan pesat karena ‘di-bundling‘ dengan Telkom, perkembangan layanannya kini berbasis cloud, dengan sistem sewa yang lebih murah dari sistem lisensi yang sebelumnya dijalankan, dan menurut rencana akan dibantu oleh Telkom untuk diperkenalkan di berbagai puskesmas di tanah air.
Dari contoh di atas serta dari beberapa paparan yang dikemukakan dalam acara peluncuran, saya juga melihat bahwa dengan acara ini Telkom mencoba untuk menggaet banyak konten untuk diintegrasikan atau diselaraskan dengan berbagai produk dan program yang dimiliki Telkom Group. Menjadi masuk akal karena Telkom pun memiliki sumber daya atau berbagai produk yang memang membutuhkan konten, di sisi peserta jika layanan atau produk yang dikembangkan memiliki acuan pasar selaras dengan apa yang dikejar Telkom, ajang ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan kerja sama dan pasar.
Indigo Fellowship dikatakan akan memberikan hadiah 50 juta bagi pemenang karya terbaik, mendapatkan mentoring, kemudian kesempatan untuk dipilih oleh Telkom dan mendapatkan bantuan modal serta inkubasi bisnis dari Indigo Venture yang juga milik Telkom Group. Selain itu ada juga peluang untuk memanfaatkan jaringan pemasaran, distibusi, dan teknologi yang dimiliki Telkom Group.
Registrasi untuk mengikuti kompetisi ini dimulai dari bulan Mei sampai dengan 24 September 2012, semua proposal akan diseleksi untuk mengikuti sesi penjurian final pada bulan Oktober 2012. Informasi lengkap, persyaratan dan hal lain bisa dilihat di Indigofellowship.com.