Tahun 2020 banyak rencana yang akan dilancarkan oleh UangTeman. Salah satunya ingin fokus untuk menjalankan bisnis berkelanjutan dan mencapai profit yang lebih baik lagi.
Kepada DailySocial, Founder & CEO UangTeman Aidil Zulkifli mengungkapkan, tahun ini perusahaan juga akan fokus menawarkan produk pinjaman dengan bunga rendah lebih banyak lagi kepada pelaku UKM yang masuk dalam segmentasi bisnis mikro.
“Mikro di sini yang kami fokuskan adalah mereka kalangan B dan C yang memiliki bisnis warung makan hingga bisnis kecil lainnya yang membutuhkan tambahan modal. Bukan hanya menurunkan bunga, UangTeman juga ingin merangkul lebih banyak mereka.”
Sebelumnya UangTeman memang kerap menawarkan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi. Tahun ini perusahaan memutuskan untuk menurunkan bunga dan fokus kepada pemilik bisnis mikro sebagai target pengguna.
Dalam survei yang dilakukan secara internal oleh perusahaan terungkap, hampir 31% pinjaman yang masuk adalah pinjaman produktif untuk keperluan usaha. Menurut Aidil hasil survei tersebut membuktikan bahwa kalangan yang masuk dalam kategori underbanked atau mereka yang tidak memiliki akun rekening hingga kartu kredit, paling ideal untuk diberikan pinjaman.
“Kita juga melihat bisnis mikro yang saat ini mulai ramai disasar oleh layanan finansial hingga dompet digital, paling ampuh untuk memberikan profit kepada perusahaan. Dibandingkan dengan produk pinjaman yang bersifat consumerism seperti KTA atau PayLater,” kata Aidil.
Untuk memperluas ekosistem, perusahaan juga berencana untuk menambah kemitraan dengan institusi finansial, startup hingga perbankan dalam waktu dekat. Harapannya melalui kolaborasi tersebut bisa menambah channel memanfaatkan produk unggulan dari masing-masing mitra. Salah satu produk yang akan diluncurkan dalam waktu dekat adalah, pinjaman kepada karyawan perusahaan besar seperti pabrik yang nantinya akan difasilitasi oleh mitra perbankan.
Peluang pasar lending seperti yang disasar UangTeman memang sangat besar. Dengan demografi unbankable usia dewasa yang mencapai 92 juta jiwa, ditambah dengan 64 juta UKM yang tersebar di berbagai wilayah, produk fintech berbasis pinjaman miliki masa depan yang cukup cerah.
Tak ayal per tahun 2019 sudah ada 144 fintech lending serupa UangTeman yang terdaftar di OJK. Hingga tahun 2019 jumlah pinjaman yang didistribusikan juga telah capai 60,4 triliun Rupiah, memfasilitasi sekitar 14,3 juta pengguna.
Dengan banyaknya pemain di Indonesia saat ini, baik yang menyasar konsumer maupun UKM, penting bagi pemain seperti UangTeman untuk hadirkan diferensiasi produk — di luar kualitas layanan yang harus selalu ditingkatkan. Beberapa pemain di sektor serupa bahkan sudah klaim bervaluasi centaur, alias telah membukukan modal lebih dari US$100 juta, di antaranya KoinWorks dan Investree.
Rencana IPO tahun 2023
Saat ini UangTeman telah memiliki sekitar 82 ribu pengguna aktif dan 1 juta unduhan aplikasi. Perusahaan juga telah menyediakan layanan di 14 kota di Indonesia.
Disinggung apakah UangTeman akan melakukan ekspansi ke kota-kota besar lainnya di Indonesia, Aidil menyebutkan belum memiliki rencana dalam waktu dekat. Untuk saat ini fokus perusahaan adalah bagaimana bisa memperoleh profit di 14 kota yang ada.
“Sesuai dengan komitmen kita yaitu untuk bisa IPO tahun 2023 mendatang, diharapkan perusahaan bisa mengumpulkan profit menyesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan jika startup berencana melakukan IPO,” kata Aidil.
Pertengahan bulan Februari perusahaan juga telah mengumumkan pendanaan seri B2. Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang diterima, namun pendanaan tahapan seri B2 ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan teknologi dan mempercepat proses penerimaan aplikasi pinjaman dari pengguna.
Saat ini perusahaan mengklaim, satu orang yang ditempatkan mampu mengumpulkan 100 aplikasi. Dengan bantuan teknologi diharapkan bisa mempercepat proses menjadi 200 aplikasi dalam satu hari. UangTeman juga berencana untuk menambah tim engineer.
Investor yang terlibat dalam pendanaan tahapan seri B2 ini di antaranya adalah ACA Investments dan Pegasus Tech Ventures. Sebelumnya UangTeman telah menutup putaran pertama pendanaan seri B1 tahun 2019 lalu. Investor di tahap ini meliputi KDDI Open Innovation Fund dan Global Brain Corporation. Secara keseluruhan UangTeman telah mengumpulkan pendanaan seri B senilai US$10 juta.
“Pendanaan ini juga menandakan kepercayaan investor kepada kami. Untuk itu dengan mengembangkan teknologi diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan bisnis, mengumpulkan profit dan menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Sekaligus tentunya bertanggung jawab penuh kepada sharehodler hingga investor,” kata Aidil.