Man City FIFA 20 Cup

Perusahaan Semakin Tertarik untuk Pasang Iklan Dalam Game

Masyarakat disarankan untuk tetap di rumah untuk meminimalisir kemungkinan tertular corona. Hal itu membuat semakin banyak orang menghabiskan waktunya dengan bermain game. Para pengiklan melihat tren ini sebagai kesempatan. Karena itu, semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk memasang iklan dalam game atau di turnamen esports. Mereka melihat, memasang iklan dalam game merupakan bagian dari strategi marketing media sosial.

Belum lama ini, Adidas mengadakan turnamen FIFA untuk menggantikan liga sepak bola yang harus dibatalkan karena corona. Turnamen tersebut mempertemukan 12 pesepak bola dan 12 selebritas. Pertandingan dari turnamen itu lalu disiarkan di akun Facebook Adidas, IGTV, dan YouTube secara langsung di Turki.

Adidas mengatakan, jumlah penonton dari turnamen tersebut mencapai dua kali lipat dari liga sepak bola Turki. Sekitar 1,2 juta penonton menghabiskan sekitar 20-40 menit untuk menonton pertandingan sepak bola virtual tersebut. Populernya turnamen FIFA itu mendongkrak bisnis Adidas. Jumlah download aplikasi Adidas di Turki naik dua kali lipat. Hal ini berujung pada kenaikan pendapatan dari aplikasi tersebut hingga 25 persen.

Dalam turnamen FIFA ini, semua peserta menggunakan baju bermerek Adidas. Tak hanya itu, logo Adidas juga sering muncul dalam game karena mereka memang menjadi sponsor dari banyak tim sepak bola yang dimainkan. Dengan ini, Adidas berhasil menjadikan turnamen FIFA sebagai ajang untuk memperkenalkan merek mereka. Kesuksesan Adidas membuat semakin banyak pengiklan tertarik untuk memasang iklan dalam game.

iklan dalam game
Riot buat banner dalam game untuk iklan.

Pada akhir Mei lalu, Riot Games juga mulai membuat banner sponsor di League of Legends. Jadi, nama atau logo sponsor dapat ditampilkan dalam game. Dengan begitu, banner sponsor akan dilihat oleh para pemain profesional maupun para fans ketika pertandingan berlangsung. Mastercard dan Alienware menjadi dua perusahaan pertama yang memasang in-game banner dari Riot tersebut. Riot berencana untuk menampilkan merek yang berbeda di 12 liga regional mereka.

Banner dalam game akan menjadi salah satu aset paling penting di portofolio kami karena ia dapat menarik perhatian para penonton saat pertandingan berlangsung,” kata Naz Aletaha, Head of Global Esports Partnership, Riot Games, seperti dikutip dari Digiday. “Keberadaan banner tersebut membuka kesempatan baru yang selama ini hanya dapat dilakukan di dalam acara offline.” Dia menjelaskan, untuk mengukur sukses atau tidaknya in-game banner ini, Riot akan menggunakan tolok ukur yang sama dengan iklan di media sosial, seperti jumlah impresi.

Sementara itu, Electronic Arts berusaha agar turnamen esports dari game mereka disiarkan di televisi. “Nilai dari iklan dalam game akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah penonton,” kata Todd Sitrin, General Manager of the Competitive Gaming Division, Electronic Arts. Dia menjelaskan, dalam waktu 2-6 bulan belakangan, nilai game EA naik di mata pengiklan naik karena mereka sadar, mereka bisa menjangkau generasi muda melalui iklan dalam game dan turnamen esports.