Samsung Resmi Luncurkan Monitor Gaming Terunggulnya, Odyssey G9 dan G7, di Indonesia

Pertama kali diumumkan di event CES pada bulan Januari lalu, monitor curved Samsung Odyssey G9 dan Odyssey G7 kini sudah resmi masuk ke pasar tanah air. Kedatangannya tergolong cepat, dan ini menunjukkan bahwa pasar hardware PC gaming di Indonesia tidak boleh dipandang sebelah mata meski mobile masih menjadi platform yang paling populer.

Dengan banderol Rp 24.999.000, Odyssey G9 jelas bukan sembarang monitor. Samsung bahkan enggan mengategorikannya sebagai monitor curved biasa, sebab memang kurvaturnya begitu agresif di angka 1000R, atau kurang lebih sama melengkungnya seperti kontur bola mata manusia.

Sebelum ini sebenarnya sudah ada monitor curved 49 inci dengan format ultra-wide dari Samsung, namun tingkat kelengkungannya tidak seberapa jika dibandingkan dengan Odyssey G9, demikian pula spesifikasi lengkapnya.

Panel QLED 49 inci milik Odyssey G9 ini merupakan tipe VA dengan resolusi Dual QHD, atau persisnya 5120 x 1440 pixel (aspect ratio 32:9). Refresh rate maksimum yang didukungnya mencapai 240 Hz, dan ia memiliki waktu respon (gray-to-gray) 1 milidetik. Dukungan Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync Premium Pro merupakan fitur standar buat monitor ini.

Terkait reproduksi warna, G9 menawarkan coverage sRGB hingga 125%, dan DCI-P3 hingga 95%. Istimewanya, ia juga telah mengantongi sertifikasi HDR 1000, yang berarti tingkat kecerahan maksimumnya adalah 1.000 nit, dan konten dalam format HDR dipastikan tampak begitu menawan di monitor ini.

Dalam konferensi pers online yang saya ikuti, Samsung Indonesia mengajak pembalap sekaligus gamer Rifat Sungkar untuk mencoba langsung monitor ini. Pereli nasional itu menjajalnya dengan game Dirt 2, yang menurutnya selalu dia mainkan setiap hari selama pandemi.

Bentuk monitor yang begitu lebar dan tingkat kelengkungannya yang ekstrem memunculkan kesan seperti masuk ke dalam permainan. Lalu kalau dengan monitor biasa, efek blur akan cukup terasa, tapi di G9 detail-detail seperti daun yang bertebaran setelah dihempas laju mobil masih bisa terlihat dengan jelas, demikian pengakuannya.

Samsung memang tidak menyebut kartu grafis spesifik yang dibutuhkan supaya pengguna dapat memaksimalkan kapabilitas G9, tapi kalau melihat resolusi dan refresh rate setinggi itu, saya yakin Nvidia RTX 2080 Ti adalah pilihan yang paling tepat jika benar-benar ingin menikmati semua kelebihannya. Lagipula, kalau seorang gamer rela mengucurkan dana Rp 25 juta untuk sebuah monitor, saya yakin ia juga sebelumnya memang sudah mampu membeli kartu grafis di kisaran harga Rp 25 jutaan.

Seandainya Odyssey G9 terlalu overkill atau kelewat mahal, ada Odyssey G7 yang tidak kalah memikat. Perangkat ini hadir dalam ukuran 27 atau 32 inci, dengan resolusi 2560 x 1440 pixel. Selain beda ukuran dan resolusi, Odyssey G7 juga ‘cuma’ memiliki sertifikasi HDR 600. Selebihnya, G7 memakai panel QLED tipe VA yang sama persis, dengan kurvatur 1000R dan refresh rate maksimum 240 Hz.

Harganya jelas jauh lebih murah: Rp 13.499.000 untuk varian 32 inci, atau Rp 11.999.000 untuk varian 27 inci. Secara estetika, G7 sama-sama mengadopsi desain yang futuristis seperti G9, dan keduanya turut mengemas elemen-elemen desain yang cerdas, seperti salah satunya routing kabel yang dapat disembunyikan di dalam stand-nya.

Di Indonesia, Samsung Odyssey G9 dan G7 akan segera hadir mulai bulan Agustus. Khusus Odyssey G9, Samsung akan membuka pre-order dalam jumlah terbatas mulai tanggal 1 – 14 Agustus, dan konsumen yang memesan dalam periode tersebut bakal menerima bonus satu set gaming gear (mouse, keyboard, headset) senilai Rp 6 juta.