Menonton video di internet adalah sebuah pengalaman menarik yang membuat penonton bisa jadi ketagihan. Tentunya dengan syarat semua kendala yang membuat pengalaman menonton tidak terganggu. Walaupun kualitas koneksi di tanah air sudah mulai membaik namun tetap belum bisa menghilangkan gangguan-gangguan yang membuat pengalaman menonton video di internet jadi lebih baik. Stabilitas koneksi jadi salah satu faktor utama.
Di belahan dunia lain saat koneksi Internet sudah bisa dibilang cukup stabil program TV mulai sedikit demi sedikit terlihat bergerak kearah satu titik. Kita bisa lihat dari munculnya program serial TV yang diproduksi hanya untuk dikonsumsi di penyedia video online terkemuka. Ini memperlihatkan optimisme yang luar biasa terhadap dunia video online ini.
Suka atau tidak suka dengan segala kekurangan dan potensinya menonton video tetap jadi sebuah bagian integral dari keseluruhan pengalaman online bagi para pengguna internet. comScore baru-baru ini merilis data hasil riset yang menunjukkan bahwa emerging market di Asia merupakan pasar utama para penonton video online.
Dalam hasil riset tersebut Vietnam dilaporkan menempati urutan pertama dalam jumlah unique user penonton video online yaitu sebesar 89,8% dari jumlah populasi pengunjung web. Kemudian disusul oleh masing-masing Taiwan (82,7%), Filipina (79,7%) dan Indonesia (66,9%).
Dalam chart di bawah ini, YouTube (yang ditulis sebagai ‘Google Sites’) menjadi target utama para penonton video online di keempat negara tersebut. Bisa kita lihat juga bahwa Facebook pun masuk dalam 10 besar target utama penonton.
Data ini membuktikan daya tarik menonton video online terus berkembang menjadi media yang paling engaging bagi brand untuk terhubung dengan users di social media, walaupun dengan kondisi koneksi internet yang belum terlalu stabil di beberapa negara.
Abang Edwin adalah seorang praktisi online community management sejak tahun 1998 jauh sebelum istilah social media/social network muncul di dunia internet. Ia memulai perjalanan eksperimentasinya dengan beberapa komunitas online yang akhirnya berkembang sukses pada saat itu, sampai saat ini ia pun masih memberikan konsultasi-konsultasi mengenal karakter dan membina komunitas online bagi brand/agency maupun perseorangan.
Ia sempat bekerja di Yahoo! selama lebih dari 4 tahun sebagai community manager dan sempat pula menjabat sebagai Country Manager untuk Thoughtbuzz, sebuah perusahaan start-up social media monitoring. Kini ia menjabat sebagai konsultan social media bagi The Jakarta Post Digital.
Untuk mendapatkan update terbaru, Anda bisa mengikuti @bangwinissimo di Twitter, atau membaca blognya di bangwin.net.