Setelah spekulasi dan rumor yang berkepanjangan, perusahaan manufaktur asal Taiwan, Foxconn akhir sedang mempersiapkan pabrik pertamanya di Indonesia yang terletak 68 km di luar Jakarta di daerah Cikande. Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan bahwa Foxconn akan memulai lini produksinya bulan Desember mendatang dan mulai memproduksi 3 juta perangkat seluler pada fase awal.
Langkah investasi sebesar Rp. 95 triliun yang diambil Foxconn nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan perangkat elektronik dan telekomunikasi untuk pasar domestik, dengan porsi kecil diantaranya yang akan diekspor. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menambahkan bahwa Foxconn mentargetkan produksi 10 juta perangkat seluler dalam 2 tahun ke depan.
Foxconn juga dikabarkan telah bermitra dengan beberapa perusahaan lokal seperti PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) dan beberapa lembaga BUMN seperti PT Telkom dan PT INTI. Menurut Direktur Utama PT INTI, Tikno Sutisna, “Kami menjajaki bekerjasama dalam produksi perangkat elektronik telekomunikasi . Minggu depan ada rencana bertemu dengan pihak Foxconn”. Tikno ingin menjajaki kerjasama dengan Foxconn untuk memproduksi perangkat komputer tablet guna memenuhi permintaan domestik yang sedang bertumbuh.
Menurut Gita, fase kedua dari investasi Foxconn di Indonesia akan dimulai bulan Juli 2013 mendatang.
Indotelko menemukan sebuah fakta yang menarik untuk ditelaah, dimana hampir semua berita mengenai aktivitas Foxconn di Indonesia datang dari pihak pemerintah Indonesia dan bukan dari perwakilan resmi Foxconn. Hal ini membuat beberapa pihak menjadi skeptis dengan rencana Foxconn mengembangkan sayap ke Indonesia. Beberapa pihak bahkan mensinyalir langkah ini hanyalah gertakan dari Foxconn yang ditujukan ke para pesaingnya.
Pada intinya, Indonesia mampu mengembangkan infrastruktur, pekerjaan untuk para penduduk lokal, serta pendapatan negara dari pajak, sedangkan Foxconn mampu mengembangkan pasarnya sembari mendapatkan tenaga buruh yang relatif lebih murah dibandingkan negara lainnya. Situasi yang menguntungkan untuk kedua belah pihak.
Meskipun, jujur saja, Indonesia lebih diuntungkan dengan langkah investasi ini.
Sumber: