Dalam Sidang Umum PBB di New York, Senin ini, International Telecommunications Union (ITU) mempublikasikan sebuah laporan tahunan berjudul State of Broadband 2012. Laporan tersebut bertujuan menginformasikan kepada 170 negara di dunia tentang manfaat dari adanya internet broadband. Dengan demikian, PBB maupun setiap negara, dapat menggunakan sebagai pedoman pengambilan kebijakan ekspansi broadband secara global. 

Laporan tersebut salah satunya membicarakan tentang struktur broadband di masa mendatang. Menurut ITU, broadband di masa mendatang akan lebih tergantung pada perangkat mobile secara realtime. Selain lebih cepat, broadband juga akan mempunyai komponen sosial yang lebih luas. Akan ada lebih banyak perangkat dan objek yang terhubung di masa mendatang.

Salah satu poin yang disampaikan ITU dalam laporan tersebut adalah bahwa saat ini, 32.5 persen penduduk bumi telah terkoneksi dengan internet. Pada 2015, jumlah diharapkan bisa meningkat ke angka 60%. Sedangkan di negara berkembang sekitar 20.5 persen rumah tangga telah memiliki akses internet. Angka ini ditargetkan meningkat menjadi 40% pada tahun 2015.

Hal menarik lain yang disampaikan ITU adalah mulai merebaknya bahasa selain Inggris di internet. Saat ini, bahasa Inggris dipakai oleh sekitar 27% pengguna internet, beda tipis dengan bahasa Cina yang dipakai oleh 24% dari seluruh pengguna internet. Dua bahasa ini mendominasi, disusul oleh Spanyol (8%), Jepang (5%), Portugis (4%), Jerman (3%) , Arab (3%), Prancis (3%), Rusia (3%), Korea (2%), dan bahasa lainnya (18%).

Untuk kemajuan perkembangan teknologi jaringan, layanan dan aplikasi broadband, ITU memberikan beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diambil. Diantaranya adalah eksplorasi pendekatan baru dalam manajemen spektrum, mempertimbangkan review dan update regulasi ICT, menstimulasi pembuatan konten lokal dengan bahasa lokal serta meningkatkan permintaan broadband dengan inisiatif dari pemerintah.

Laporan lengkap State of Broadband 2012 oleh ITU ini dapat diunduh melalui halaman ini.