Pendekatan Kuno BCA terhadap Mobile Banking dan Internet Banking

Bank Central Asia (BCA) baru saja meluncurkan aplikasi mobile-nya untuk iOS. Sebelumnya bulan kemarin versi Android-nya sudah tersedia. Ini melengkapi aplikasi mobile BCA di tiga platform utama, setelah tahun lalu bank swasta nasional terbesar di Indonesia ini meluncurkan aplikasi untuk BlackBery. Pengalamannya saya dengan aplikasi di tiga platform ini? Menyedihkan.

Secara khusus, aplikasi iPhone BCA sama sekali tidak bisa memverifikasi akun M-banking yang saya miliki. Hal serupa pernah terjadi saat saya pertama kali mencoba versi BlackBerry-nya. Di Android, hasilnya lebih baik. M-banking tetap bisa digunakan, meskipun untuk melakukan Transfer atau Payment harus diaktifkan ke cabang BCA terdekat terlebih dahulu. Versi Internet Banking-nya tetap buruk karena hanya merupakan launcher menuju mobile web KlikBCA.

Yang saya soroti adalah pendekatan kuno BCA terhadap M-Banking dan Internet Banking. Ketika dihadapkan dengan smartphone yang memiliki kemampuan keduanya, BCA terkesan gagap. Tim teknologinya menganggap dua hal ini masihlah binatang yang berbeda sehingga harus dijawab dengan solusi yang berbeda pula. Sayangnya, solusi M-Banking-nya overkill, sementara untuk Internet Banking bisa dibilang tidak ada usaha sama sekali. 

Solusi M-Banking dan Internet Banking BCA hadir di awal periode 2000-an. Ketika itu akses Internet (terutama via seluler) masih cukup lambat sementara smartphone baru mencapai tahap awal. Untuk itu dikemaslah solusi M-Banking menggunakan SMS dan Internet Banking yang khusus untuk penggunaan melalui komputer.

Di akhir dekade 2000-an muncullah smartphone yang memiliki irisan terhadap dua hal ini. Meskipun merupakan ponsel, smartphone memiliki kemampuan komputasi layaknya komputer desktop. Ditambah kualitas layanan data melalui seluler yang cukup bagus, solusi paling tepat untuk aplikasi mobile bagi smartphone adalah optimasi layanan Internet Banking di layar kecil (3-5 inci). Solusi ini dapat berupa mobile web secara umum maupun aplikasi untuk platform-platform tertentu.

Dari sejumlah solusi yang ada di pasaran lokal, dua bank asing seperti Citibank dan Commonwealth Bank berhasil mentranslasikan pengalaman Internet Banking supaya tetap nyaman ketika diakses melalui aplikasi mobile. Bisa dibilang tidak ada perbedaan dengan layanan web-nya. BCA menurut saya, sampai sekarang gagal mengeksekusi hal ini.

Pertama, M-Banking tidak seharusnya ditingkatkan menjadi aplikasi mobile. M-Banking seharusnya tetap dispesialisasikan untuk mereka yang menggunakan ponsel biasa yang tidak punya akses terhadap data. Meskipun pelanggan pengguna data terus meningkat di Indonesia, masih banyak pengguna layanan perbankan yang masuk ke kategori ini dan tetap perlu difasilitasi.

Kedua, aplikasi mobile layanan perbankan seharusnya menjadi bentuk optimasi Internet Banking di smartphone. Sudah sewajarnya tim pengembang BCA menggunakan asumsi bahwa pengguna BlackBerry, Android dan iOS memang adalah pelanggan data yang memiliki kapabilitas untuk mengakses seluruh kemampuan yang dimiliki oleh solusi Internet Banking BCA. Pengguna platform lain silakan menggunakan versi mobile web yang memang sudah tersedia.

Melihat kegagapan teknologi yang dilakukan oleh BCA, sejujurnya saya khawatir. Bank swasta terbesar di Indonesia yang memiliki tim in-house untuk mengembangkan solusi teknologinya ternyata tak mampu mengeksekusi solusi mobile dengan baik. Padahal pengaksesan lewat mobile menjadi tren yang semakin tumbuh di masa mendatang. Kita tentu tidak lupa bahwa di Indonesia sendiri, kepemilikan ponsel dan pengaksesan Internet melalui perangkat bergerak jauh lebih besar ketimbang melalui komputer.

Saya sadar bahwa perbankan sampai sekarang masih merupakan lembaga konservatif yang bergerak hati-hati terhadap perkembangan teknologi. Meskipun demikian, tidaklah memalukan jika BCA me-review ulang strategi solusi aplikasi mobile-nya untuk menghasilkan kemudahan bagi para penggunanya. Added value semacam ini, jika diaplikasi dengan tepat, bakal membuat nasabah semakin meninggalkan ATM untuk melakukan transaksi non-tunai dan mengurangi panjang antrian.

Leave a Reply

Your email address will not be published.