Pentingnya Sinergi Antara Korporasi dan Startup Demi Tingkatkan Inklusi Finansial

Dalam upaya membesarkan sebuah ekosistem, tentu diperlukan kolaborasi apik yang tak hanya menitikberatkan pada pertumbuhan bisnis, namun juga bisa memberikan dampak positif bagi pasar. Misalnya saja pada ekosistem financial technology (fintech), korporasi perbankan besar yang dahulu lekat dengan sistem konvensional kini mulai memandang perlu bersinergi dengan para pemain startup. Seperti halnya baik CIMB Niaga dan juga Tokopedia yang keduanya memiliki visi untuk mendorong finansial inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.

Dalam perbincangan hangat di sesi #SelasaStartup edisi 16 Februari 2021 lalu yang bertajuk “Startups & Enterprise Collaboration for Business Growth”, CIMB Niaga dan Tokopedia menuturkan bagaimana peta persebaran dan pemanfaatan fintech yang pertumbuhannya bisa digenjot lewat sinergi strategis antar korporasi dan startup.

Pemerataan ekonomi digital lewat fintech

Baik CIMB Niaga dan Tokopedia, dalam upaya membesarkan ekosistem fintech keduanya sepakat melakukannya dengan cara memberdayakan inovasi layanan yang mampu membuka akses finansial yang luas bagi masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Vira Widiyasari selaku Fintech and Payment Business Head of Tokopedia yang mengatakan, sebagai salah satu pemain besar marketplace, inovasi layanan keuangan melalui fintech dianggap penting untuk membuka akses finansial di masyarakat secara signifikan. Menurutnya, Tokopedia tengah berada di jalur yang tepat seperti menghadirkan layanan pembayaran non-tunai berbasis teknologi, sampai layanan akses investasi reksadana hingga emas menjadi caranya membuka akses fintech ke masyarakat.

Pun halnya dengan CIMB Niaga, inovasi digital untuk layanan pembayaran dirasa penting dilakukan untuk meningkatkan inklusi finansial bagi masyarakat, baik itu bagi konsumen, maupun bagi para pebisnis.

“Sejak 2017 CIMB Niaga sudah fokus di digital. Awalnya kita masih melakukan digitisasi untuk layanan internal seperti buka rekening, investasi dan sebagainya. Di 2020 kemarin kami sudah siap secara infrastruktur. Maka dari itu kita mengembangkan produk-produk baru baik untuk ranah pembayaran online hingga pinjaman [kredit online],” ungkap Lusiana Saleh, Branchless Banking Business Development Head of CIMB Niaga.

Sinergi menjadi kunci

Salah satu cara terbaik membesarkan ekosistem yakni lewat kolaborasi yang bisa menghasilkan sinergi positif untuk pertumbuhan yang pesat. Dikatakan, baik dari perbankan, maupun startup teknologi, kolaborasi apik terus dijalin demi mewujudkan inklusi finansial yang semakin matang di masyarakat Indonesia.

“Di Tokopedia kami membangun super ekosistem dengan berkolaborasi bersama berbagai partner keuangan seperti bank dan non-bank mulai yang tentu juga sejalan dengan visi dan misi kami untuk meningkatkan inklusi finansial. Kemitraan itu untuk mengakomodir layanan investasi hingga payment,” terang Vira.

Bagi CIMB Niaga, sinergi positif itu bisa dicapai lewat proses kolaborasi yang tak berbelit. Seperti yang dijelaskan oleh Lusiana, berkolaborasi dengan CIMB Niaga tak sulit dilakukan, bahkan terbuka bagi tak hanya startup namun juga UMKM. Dirinya mengakui, inovasi produk berupa API (Application Programming Interface) sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menggunakan layanan keuangan digital yang disediakan oleh CIMB Niaga untuk bisnisnya.

“Tidak harus startup, UMKM juga bisa [menjalin kerja sama]. Salah satu produk service API, yang membuat kita terkoneksi satu sama lain tanpa membuka akses terlalu besar. Dari CIMB sudah siapkan risiko dan jalur khusus agar mereka yang mau kerja sama dengan kita bisa akses. Ada beragam API seperti lending, transaksi, dan informasi,” jelasnya.