Pembiayaan Pendidikan Pintek

Pintek Dapat Dukungan Pemerintah Amerika Serikat Melalui Mekansime “Loan Portfolio Guarantee”

Awal Maret 2020 ini, dua lembaga di bawah pemerintahan Amerika Serikat yakni U.S International Development Finance Corporation (DFC) dan U.S Agency for International Development (USAID) mengumumkan persetujuannya untuk merilis dana investasi baru sebagai respons pemulihan akibat pandemi. Ada beberapa fokus yang disampaikan untuk diaplikasikan di berbagai negara, salah satunya terkait pendidikan. Dari Indonesia, startup pembiayaan pendidikan Pintek yang mendapatkan kepercayaan.

DFC dan USAID memberikan “loan portfolio guarantee” hingga $16 juta atau setara 230,4 miliar Rupiah untuk membantu Pintek memaksimalkan potensinya. Dana tersebut dapat digunakan untuk menutup gagal bayar dan mengembalikan investasi ke pemberi pinjaman — mengingat Pintek adalah p2p lending. Diketahui, kondisi pandemi membuat perekonomian sebagian banyak unsur masyarakat terganggu. Namun yang pasti, ada skema analisis dan skoring ketat untuk menyatakan gagal bayar yang dapat ditutup dengan dana tersebut.

Dana tersebut juga diharapkan menambah kapasitas Pintek, sehingga dapat menjangkau lebih banyak siswa/i di tingkat sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.

“Pintek, melalui produk pinjaman Pintek Institutions, membantu institusi pendidikan baik pendidikan tinggi maupun pendidikan vokasi untuk menyediakan peralatan, meningkatkan fasilitas, dan juga kebutuhan operasionalnya. Kemitraan dengan Pemerintah AS ini diharapkan dapat membantu sektor pendidikan di Indonesia, memberikan hasil pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan kerja,” sambut Co-Founder & Dirut Pintek Tommy Yuwono.

James Polan selaku VP Office of Development Credit DFC mengatakan, “Kemitraan kami dengan Pintek adalah membuka kesempatan untuk akses pendidikan bagi anak, terutama bagi mereka yang orang tuanya secara langsung terkena dampak ekonomi langsung akibat pandemi. Kami sangat senang melihat perusahaan pemberi pinjaman seperti Pintek dalam menciptakan solusi pembiayaan yang dapat mengatasi tantangan utama saat ini.”

Untuk menunjang penyaluran kredit, awal tahun ini Pintek juga baru membukukan debt funding dari Accial Capital dengan nilai 298 miliar Rupiah. Sebelumnya pada Desember 2020, mereka juga berhasil mendapatkan investasi lanjutan yang dipimpin Finch Capital, sejauh ini total pendanaan ekuitas yang berhasil didapat telah mencapai 70 miliar Rupiah.

Model bisnis pembiayaan pendidikan memang menjadi salah satu kesempatan menarik di Indonesia di tengah berbagai keterbatasan ke layanan pendidikan, baik formal maupun nonformal. Ada beberapa mekanisme yang dijalankan, misalnya menggunakan Income Share Agreement – memungkinkan siswa mendapatkan pembiayaan pendidikan secara penuh, kemudian membayar ketika sudah mendapatkan pekerjaan. Bentuk lain yang ditawarkan dalam bentuk pinjaman dengan tenor tertentu. Biasanya dana (70% s/d 100%) disalurkan langsung ke institusi yang dituju.

Menurut data Edtech Report 2020, saat ini sudah ada beberapa startup yang fokus bermain di ranah tersebut. Selain Pintek, ada Dana Cita, DANAdidik, EiduPay, dan KoinWorks.