XL Axiata Siap Gelar Jaringan 4G LTE

Perusahaan telekomunikasi yang dikabarkan tengah mempersiapkan konsolidasi dengan Axis, XL Axiata (XL),dilaporkan telah siap untuk menggelar jaringan 4G LTE (Long Term Evolution) kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sebelum diluncurkan, jaringan 4G LTE ini akan diujicobakan di perhelatan KTT-APEC di Bali pada Oktober mendatang. Seperti apa kesiapan XL dalam menghadirkan jaringan cepat masa depan ini?

Dikutip dari keterangan resmi XL, Ongki Kurniawan selaku Direktur Service Management XL menyatakan teknologi 4G LTE yang diusung oleh XL dalam waktu dekat akan memberikan manfaat yang luas bagi tidak hanya industri telekomunikasi namun juga kepada seluruh lapisan masyarakat, “Kami yakin, 4G LTE akan memberikan banyak manfaat bagi kita, tidak hanya bagi dunia industri telekomunikasi, tetapi juga bagi tujuan mendukung perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional,” ujar Ongki di sela-sela acara uji coba jaringan XL 4G LTE di Nusa Dua, Bali.

Ongki menambahkan, sembari menunggu regulasi dari pemerintah perihal implemetasi 4G LTE, XL sendiri akan melakukan sejumlah persiapan, termasuk di sisi teknis, XL akan melakukan sejumlah modernisasi infrastruktur jaringan di seluruh wilayah operasi. Menurutnya, modernisasi ini telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir dan akan tuntas pada akhir 2013 ini.

Dalam rangka uji coba teknologi 4G LTE yang dilakukan berbarengan dengan perhelatan KTT-APEC 2013, XL masih akan menggunakan frekuensi di spektrum 1.800 MHz dan 2.100 MHz dengan masing-masing lebar frekuensi 5 MHz. Dua spektrum yang akan digunakan XL  ini diklaim telah sesuai dengan rekomendasi izin uji coba layanan yang diberikan Kemenkominfo sebagai pihak regulator resmi.

Seperti yang diberitakan oleh Tempo, pihak XL sendiri mengharapkan ke depannya mampu menghadirkan jaringan 4G LTE yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia karena kecepatan jaringannya yang notabene sepuluh kali lipat lebih cepat dibanding 3G. “Diharapkan ke depannya kami mampu menyediakan frekuensi tersebut di banyak daerah, terutama di frekuensi 1.800 Mhz,” ungkap Hasnul Suhaimi selaku Direktur Utama XL. Menurutn Hasnul, frekuensi 1.800 MHz merupakan salah satu frekuensi terbaik yang digunakan oleh mayoritas operator di seluruh dunia sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan experience yang sama dengan pengguna di belahan dunia lainnya yang telah menggunakan jaringan 4G LTE.

XL dilaporkan menggandeng Huawei dalam menghadirkan uji coba layanan 4G LTE di gelaran KTT-APEC 2013. Masih menurut Tempo, XL Axiata menjalin kemitraan dengan perusahaan asal China tersebut sebagai pihak penyedia jaringan. Deputy Director Wireless Huawei Indonesia, Very Jodi mengkonfirmasinya dalam acara uji coba layanan 4G LTE XL di Bali (23/9) kemarin. “Kami men-support peralatan, agreement, dan juga sumber daya manusia,” paparnya.

XL juga berupaya untuk membentuk sebuah ekosistem pendukung bagi keberadaan 4G LTE di Indonesia di waktu mendatang. Ekosistem tersebut antara lain meliputi sektor regulasi, industri pendukung seperti antara lain handset yang mendukung kemampuan teknologi 4G dengan harga yang terjangkau pasar, serta industri kreatif yang akan memasok konten-konten inovatif.

Ekosistem tersebut diyakini mampu meningkatkan kebutuhan pasar atas layanan jaringan 4G. Dengan kemampuannya melayani pengiriman data dalam kapasitas besar dan dengan kecepatan maksimal, bukan hal yang tak mungkin jika banyak inovasi bisa dilahirkan sebagai imbas dari terpenuhinya teknologi (4G LTE) yang mampu mendukung kebutuhan pengguna secara menyeluruh.

Dengan hadirnya XL dan Telkomsel sebagai operator yang menjalankan jaringan 4G LTE, industri telekomunikasi di Indonesia tentu akan menapaki jaringan masa depan yang telah diadopsi oleh banyak negara-negara maju dan juga negara berkembang. Namun, dengan apakah diluncurkannya jaringan 4G LTE di tahun 2014, Indonesia dianggap terlambat dalam mengadopsi teknologi ini?

Dilansir oleh IndoTelko, perlu diketahui ketika pada 2010 kemarin uji coba jaringan 4G LTE ini dilakukan pertama kali di Indonesia, operator yang menggunakan jaringan ini masih terhitung sedikit. Pada waktu itu baru sekitar 17 operator di seluruh dunia yang memakai jaringan ini. Namun, ketika jaringan 4G LTE ini sedang digencarkan di Indonesia pada tahun ini, jumlah operator di seluruh dunia yang telah mengaplikasikan teknologi 4G telah mencapai 213 operator atau lebih dari separuh negara-negara di dunia telah mengaplikasikan teknologi ini.

Jika dianggap terlambat, mungkin bisa dibilang Indonesia saat ini masih agak sedikit tertinggal di belakang negara-negara yang sudah mengaplikasikan teknologi tersebut. Sejatinya jika hal ini masih tertunda lagi, Indonesia akan semakin tertinggal jauh dan bisa dibilang terlambat. Dengan kesiapan infrastruktur, operator dan perangkat di pasaran, kini bola berada di tangan pemerintah sebagai pihak regulator.

Jika pembentukan regulasi yang dibutuhkan oleh para operator dipercepat, semoga Indonesia bisa menggunakan jaringan cepat ini dalam waktu dekat dan tidak tertinggal ketimbang negara-negara yang sudah mengimplementasikannya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.