Calon investor dapat berinvestasi di instrumen reksa dana menggunakan platform Makmur mulai dari Rp10.000 / Makmur

Platform “Makmur” Tawarkan Kemudahan Berinvestasi Reksa Dana bagi Pemula

Pasar investasi online (wealthtech) di Indonesia kembali diramaikan pemain baru. PT Inovasi Finansial Teknologi resmi meluncurkan platform Makmur yang membidik segmen anak muda. Calon investor dapat mulai berinvestasi dengan nilai minimal Rp10.000.

Saat ini Makmur menyediakan delapan manajer investasi, yaitu BNI Asset Management, Bahana TCW Investment Management, Trimegah Asset Management, Avrist Asset Management, Capital Asset Management, RHB Asset Management, FWD Asset Management, dan Syailendra Asset Management.

Perusahaan telah mengantongi izin Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Februari 2021. Platform ini sudah tersedia untuk perangkat Android dan iOS.

Makmur menawarkan beberapa produk reksa dana, mulai dari reksa dana saham, campuran, pasar uang, hingga reksa dana dalam mata uang dolar AS. Platform ini menyeleksi kembali reksadana berdasarkan kinerja masa lalu, top holding, dan biaya manajemen.

“Kami menyediakan resep investasi untuk semua tipe investor di platform Makmur, mulai investasi dengan risiko sangat rendah hingga yang memiliki potensi keuntungan besar. Ada pula resep investasi yang memberikan pengguna dividen secara rutin bagi yang ingin mendapatkan penghasilan pasif,” tutur Founder dan CEO Makmur Sander Parawira dalam keterangan resminya.

Makmur juga menawarkan sejumlah fitur unggulan untuk memperkuat nilai tambah produknya. Pertama, human advisor berbasis teknologi dan Makmur Recipe untuk mempermudah investor pemula dalam membandingkan reksa dana yang tepat. Pengguna juga dapat menempatkan reksa dana pada kantong berbeda sesuai kebutuhan atau tujuan investasi (goal based investing).

Selain itu, Makmur dibekali Optical Character Recognition (OCR) yang memampukan sistem membaca tulisan di KTP sehingga calon investor tidak perlu memasukkan data satu per satu. Ada pula teknologi face recognition untuk mempermudah perbandingan wajah dengan foto KTP. Dengan teknologi ini, Makmur mengklaim dapat menyelesaikan proses pendaftaran dalam 5 menit.

Dari sisi keamanan, Makmur juga menyediakan otentikasi dua faktor (OTP dan PIN) dan biometrik (fingerprint dan face identification) untuk memastikan perlindungan data sehingga hanya pemilik rekening sah yang bisa mengakses aplikasi.

“Dalam waktu dekat, kami akan merilis metode pembayaran virtual account dan GoPay. Ke depannya, Makmur juga akan menambahkan opsi pembayaran lainnya, seperti OVO, DANA, dan Direct Debit dari bank investor untuk memudahkan transaksi,” tambahnya.

Pengalaman di industri keuangan dan teknologi

Makmur diperkuat deretan pengalaman kerja tim di perusahaan-perusahaan teknologi dan keuangan ternama di Silicon Valley dan Wall Street. Sander sebelumnya pernah magang sebagai Software Engineer Facebook yang bertanggung jawab atas algoritma pengurutan postingan di News Feed dan Software Engineer di Motorola Solutions.

Ia juga pernah menduduki berbagai posisi di industri keuangan, mulai dari KCG Holdings hingga menjadi Head of Quantitative Trading di Virtu Financial, salah satu perusahaan trading saham terbesar di Wall Street.

Dengan pengalaman ini, Sander berupaya meningkatkan awareness investasi di Indonesia dengan mengembangkan platform investasi yang mudah digunakan. Terutama bagi generasi muda yang selama ini berkontribusi besar terhadap peningkatan investor pasar modal dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagaimana diketahui, fintech merupakan salah satu vertikal bisnis yang mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia dalam beberapa terakhir. Berdasarkan Fintech Report 2020, investasi merupakan sub sektor fintech yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan sub sektor lain, yakni 116%.

Total investor pasar modal di Indonesia tercatat mencapai 5,89 juta investor per 6 Agustus 2021 atau naik empat kali lipat dari 2017 berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sebanyak 99% investor merupakan individu lokal, sedangkan 80% di antaranya berasal dari generasi muda.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, kehadiran teknologi Robo Advisor memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong investor pemula. Robo Advisor memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pola investasi berdasarkan umur, penghasilkan, level risiko, dan target tujuan hidup sang investor.

Robo Advisor banyak diimplementasikan pada layanan wealth management karena dapat membantu investor pemula yang minim pengetahuan atau kesulitan memahami investasi. Robo memberikan manfaat dalam merancang portofolio investasi atau mengelola keuangan mereka.

Application Information Will Show Up Here