Bercita-Cita Menghubungkan dan Mempromosikan Startup Jakarta ke Seluruh Dunia

MappedInJakarta, startup yang menampilkan peta lokasi khusus startup yang baru-baru, hadir karena sebuah idealisme: ingin menghubungkan dan mempromosikan startup yang banyak bermunculan di Jakarta ke seluruh dunia! Untuk mewujudkan cita-cita ini, para founder tidak segan-segan membiayainya dengan modal sendiri.

MappedInJakarta didirikan oleh Aryo Setoadji, Willy Christianto, dan Hans Yonathan. Menurut pengakuan Willy kepada DailySocial, hingga diluncurkan 21 November 2013 lalu di Startup Asia, MappedInJakarta masih merupakan startup yang pendanaannya masih dilakukan sendiri (self funding).

“Latar belakang berdirinya MappedInJakarta, karena kami bertiga memiliki persamaan visi untuk membangun startup. Kemudian kami mendapat ide untuk mengumpulkan dan menghubungkan seluruh startup dan komunitasnya di dalam suatu map, dimulai dari Jakarta dahulu. Maka terbentuklah MappedInJakarta,” jelas Willy Christianto.

Tujuan membuat layanan ini, disampaikan Willy, adalah “to connect and to promote“, yaitu untuk menghubungkan dan mempromosikan seluruh startup yang ada di Jakarta ke seluruh dunia.

“Kami bertekad untuk mengembangkan MappedInJakarta ini menjadi sebuah tool yang serba guna bagi ekosistem startup yang ada di Jakarta. Seperti tools untuk pencarian kerja, industry research, funding, termasuk pencarian jasa, seperti co-working, consulting dan sebagainya.”

Willy mengatakan dibutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk melakukan berbagai pengembangan situs sebelum akhirnya MappedInJakarta berhasil diluncurkan. Saat diluncurkan hingga saat ini startup yang sudah mendaftarkan diri adalah Activecom, Codemy, JKTGO, HotelQuickly, Illuminar, Qraved dan Teltic, dan tiga di kategori enterpreneur: Multiprinting, Pixielindie Digital Printing, serta PT. Sinar Rezeki Handal.

Untuk co-working ada The Excecutive Centre. Untuk sektor layanan yang sudah terdaftar diantaranya PT. Percolate Galactic dan Veritrans. Sedangkan saat melihat kategori Investor, Accelator, dan Community, masih kosong karena memang belum ada dari mereka yang mendaftarkan lokasinya.

Saat mencoba peta yang ditawarkan MappedInJakarta, dari sisi fitur tampaknya cukup mudah dan lengkap. Tinggal klik startup atau services yang dicari, maka pengguna akan diantarkan pada peta yang menunjukan tak hanya lokasi jalan dan arah menuju tempat tersebut, namun akan terbuka kotak kecil berisi informasi lengkap seperti sektor bisnis, alamat, kontak, hingga layanan yang ditawarkan.

Membahas tentang peluang dan tantangan startup ini ke depan, Willy mengatakan sejauh ini MappedInJakarta ini belum menghadapi kendala berarti. “Karena kami baru launch dan memulai kegiatan MappedInJakarta, kami belum menghadapi kendala yang besar. Hal yang kami sedang fokus kerjakan saat ini yaitu memperkenalkan startup map kami ke berbagai komunitas sehingga mereka dapat register ke dalam MappedInJakarta, termasuk meminta feedback dari mereka.”

Feedback untuk tim MappedInJakarta dapat dilayangkan melalui email: @mappedinjakarta  atau ke  MappedinJakarta Fan Page. Dan mereka berjanji akan diberikan tanggapan dalam kurun 48 jam.

Willy menutup percakapan dengan melontarkan cita-citanya terhadap perkembangan MappedInJakarta ke depan. Yakni, ingin menjadikannya tools yang berguna bagi komunitas startup di Jakarta, dan benar-benar bisa menghubungkan serta mempromosikan komunitas itu. Jika sudah berhasil dalam skala Jakarta, tentu saja sasaran berikutnya adalah seluruh Indonesia.

“Harapan kami komunitas startup di Jakarta dapat aktif untuk mendaftarkan startup mereka ke dalam MappedInJakarta. Ke depannya, kami berharap MappedInJakarta dapat menjadi tools yang berguna untuk membangun ekosistem startup di Jakarta, dan berkembang ke seluruh Indonesia.”

(Foto: Dokumentasi MappedInJakarta)

Leave a Reply

Your email address will not be published.