Kompilasi Review Guardian of the Galaxy: Petualangan Antar Galaksi yang Ternyata Menyenangkan

Marvel Guardian of the Galaxy menjadi salah satu game terbesar yang dirilis pada Oktober ini. Square Enix dan Eidos-Montreal memang punya tugas besar untuk menjadikan game ini lebih baik dari Marvel Avengers yang sebelumnya mendapatkan kritikan pedas.

Baru saja dirilis beberapa hari yang lalu, Guardian of the Galaxy ternyata mampu memberi kejutan dengan mendapatkan review yang mayoritas positif. Mayoritas media tidak menyangka bahwa Square Enix dapat memberikan sebuah game linear yang berfokus penuh pada cerita. Bahkan Polygon menjadikan game ini sebagai ‘biggest surprise of the year‘.

Cerita para Guardian yang tetap menarik

Image Credit: Square Enix

Meskipun nama Guardian of the Galaxy sudah cukup terkenal setelah mendapatkan dua film adaptasi, namun Square Enix ternyata masih memperlakukan game ini sebagai perkenalan kepada para pemain. Seperti yang dituliskan oleh Game Revolution, kisah dalam game ini menyimpang dari MCU maupun komiknya.

Namun bukan berarti Anda akan sulit menikmati cerita baru ini. Malah, cerita yang diangkat oleh Eidos-Montreal memiliki kedalaman baru yang mungkin tidak ditunjukkan di versi film layar lebarnya. Seperti bagaimana interaksi Peter Quill alias Star Lord kepada ibunya sebelum diculik ke luar angkasa. Sam Loveridge dari GamesRadar+ bahkan memuji narasi game ini sebagai kisah unik yang memorable.

Cerita berbobot tersebut juga didukung dengan para pengisi suara dan juga motion capture berkelas. Kombinasi semuanya nyatanya mampu membuat karakter-karakter dalam game ini seakan benar-benar hidup dengan kepribadian uniknya masing-masing.

Visual dunia luar angkasa Marvel yang menakjubkan mata

Menjadi game yang berfokus pada pengalaman single player tentunya mengharuskan Guardian of the Galaxy memberikan pengalaman visual maksimal di setiap adegannya. Untungnya developer Eidos-Montreal berhasil menghadirkannya di game ini dengan baik.

Gameranx bahkan menyebut bahwa game ini memiliki dunia yang menakjubkan dengan visual yang menarik. Pujian memang pantas diberikan kepada Eidos-Montreal yang tidak menahan diri untuk menghadirkan semesta antariksa yang cukup gila-gilaan untuk dijelajahi.

Apalagi game ini juga menggunakan teknologi ray-tracing yang memang cocok dengan tema fiksi-ilmiah dan futuristis yang diusung. Meskipun sayangnya, Wccftech mengatakan bahwa implementasi ray-tracing dalam game ini kurang optimal sehingga menyebabkan stutter.

Gameplay bervariasi yang tetap berimbang

Image Credit: Square Enix

Berlanjut ke gameplay-nya, Guardian of the Galaxy memiliki gameplay dasar layaknya game single player action adventure pada umumnya. Pemain akan memerankan Star Lord yang akan mengekesplorasi dunia linear sekaligus beraksi dengan kedua pistolnya.

Namun selain formula klasik yang telah digunakan di banyak game single player tersebut, Guardian of the Galaxy juga menyuntikkan beberapa variasi gameplay untuk membuat jalannya cerita dan pertarungan di dalam game-nya lebih menarik. Bahkan Paul Tassi dari Forbes menyebut game ini telah mendorong penyampaian cerita di jalan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Yang pertama adalah sistem pilihan dialog yang akan mempengaruhi cerita layaknya game telltale. Pilihan dialog ini akan muncul di beberapa momen di dalam game-nya, pemain dapat memilih satu dari dua atau tiga opsi jawaban yang akan memiliki konsekuensi pada kelangsungan cerita ke depannya.

Sistem pertarungan unik penuh strategi

Melanjutkan poin sebelumnya, saya memutuskan memisahkan sistem pertarungan dalam Guardian of the Galaxy ini menjadi penjelasan tersendiri. Hal tersebut dikarenakan keunikan dan keberanian Eidos-Montreal dan Square Enix untuk mengimplementasikan sistem pertarungan yang interaktif dan memberi warna baru pada game single player.

Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa Star Lord beraksi hanya dengan dua pistolnya. Dan, dalam aksinya, bisa dibilang dia adalah karakter dengan damage terkecil daripada karakter Guardian yang lainnya. Namun pemain dapat mengkomando para Guardian lain untuk menyerang musuh sesuai arahan pemain. Sistem ini mirip dengan sistem yang diaplikasikan oleh Square Enix di dalam Final Fantasy VII Remake.

Sistem ini membuat aksi para Guardian lain terasa signifikan tanpa harus dimainkan secara langsung oleh pemain. Meskipun begitu pertarungan dalam game juga akan memacu pemain untuk menyusun strategi yang pada akhirnya disebut oleh Game Informer sebagai pertarungan yang sangat menghibur sekaligus memberikan tantangan yang cukup.

Penutup

Image Credit: Square Enix

Guardian of the Galaxy secara mengejutkan tampil cemerlang dengan kelebihan dan berbagai hal yang disukai oleh para gamer terhadap game single player. Kekuatan utama dari game ini terletak pada narasi sekaligus presentasi yang disajikan oleh Eidos-Montreal yang membuatnya disukai.

Sayangnya game ini juga memiliki kelemahan terutama masalah optimalisasi. Karena beberapa media seperti PC Gamer menyebutkan bahwa Guardian of the Galaxy memiliki bug dan glitch yang dapat mengganggu jalannya game. Namun ketika Square Enix dan Eidos-Montreal telah menyelesaikan masalah ini, maka game ini menyajikan sebuah petualangan di dunia intergalaktik Marvel yang menarik untuk diikuti.